Part 2

14.2K 458 6
                                    

Vanila's POV

Malam ini gue pergi ke supermarket untuk membeli cemilan buat gue dan sahabat gue karna nanti gue dan sahabat gue bakalan movie maraton. Pada saat perjalan pulang dari supermaket tiba tiba aja ada mobil yang hampir nabrak gue, untungnya gue ga papa dan pemilik mobil itu keluar.

"Sorry, gue ga sengaja. Lo ga papa kan?." Tanya pria itu.

"Ya gue ga papa kok." Ucap gue.

"Oh ok, sekali lagi gue minta maaf." Ucap pria itu dan pria itu langsung masuk kedalam mobilnya dan melajukan mobilnya.

"Huh, bukannya anterin gue balik, lah ini malah ninggalin. Dasar ga tanggung jawab banget jadi cowok." Gerutu gue dijalan. Ahhh akhirnya sampai rumah juga. Mumpung si Bunga sama Canaya belum sampai mending siap-siap dulu.

Ting nong ting nong

"Kayanya mereka udah dateng deh." Ucap gue dan langsung turun kebawah untuk membuka pintu.

"Haiii.... Vanila my lovelyyyy." Sapa Canaya

"Haiii baby Vanila." Sapa Bunga

"Haiii juga, yaudah ayo masuk. Gue udah siapin makanan sama DVD-nya." Ucap gue dan langsung menarik tangan mereka berdua untuk masuk menuju kamar gue.

"Eh ada Bunga sama Canaya. Apa kabar kalian?." Sapa Mamah gue yang bikin gue kaget.

"Kabar kita baik kok tan, kalo tante gimana?." Ucap Canaya dan Bunga serempak.

"Kabar tante baik kok." Ucap Mamah gue.

"Mamah ih, ngagetin aja. Untung anaknya ini ga jantungan. Oh ya kok mamah baru pulang? Papah mana?." Ucap gue sambil melihat kebelakang untuk memastikan apa mamah pulang sama papah?.

"Kamu ini kalo ngomong tuh yang bagus jangan kaya tadi. Oh papah kamu masih diluar masukin mobil kegarasi dulu." Ucap Mamah gue dan gue ber"oh"ria.

"Halo anak papah. Eh ada Bunga sama Canaya." Sapa Papah gue.

"Tuh papah. Ada yang kangen tuh pah sama kamu." Ucap Mamah gue.

"Ooo anak papah kangen ya sama papah. Mana sini peluk dulu." Ucap Papah gue dan gue langsung memeluk papah gue. Ya gue kangen banget sama papah gue, karna gue jarang ada waktu sama papah begitu pum sebaliknya.

"Yaudah pah, Vanila sama Bunga dan Canaya kekamar dulu ya. Soalnya kita mau movie maraton dulu. Dahh mamah, dahh papah." Ucap gue dan mencium pipi mereka.

"Eh Van, kita nonton apa ya?" Tanya Canaya.

"Emm... Apa yaa? Mending..... Filmmm horor aja, gimana?" Usul gue.

"Hmmm.... Boleh juga tuh. Yaudah setelin sekarang dong." Ucap Bunga dan gue langsung memasukan DVDnya.

"Oiya filmnya jangan dimulai dulu ya. Gue mau ambil makanannya dulu. Awas kalo udah dimulai kalian ga gue kasih snacknya." Ancam gue dan mereka mengangguk. Gue turun kebawah menuju dapur untuk mengambil snack yang kubeli tadi. Pas gue mau balik kekamar gue liat mamah dan papah lagi membicarkan sesuatu di halaman belakang. Kepo gue kambuh, yaudah gue ngupimg pembicaran mereka tapi tak begitu jelas. Ah dari pada dengerin pembicaraan mereka yang ga begitu jelas mending gue kekamar pasti tar mereka ngomel-ngomel gara-gara nunggu gue kelamaan.

"Sorry, lama ya." Ucap gue sambil menghampiri mereka dengan muka yang tak enak dilihat.

"Lo ngambil snacknya lama amat sih. Kita udah ga sabar tau mau nonton filmnya. Lo itu ngambilnya di dapur apa di jonggol sih lama amat." Cerocos Canaya.

"Hehehehe, sorry Can tadi gue ga sengaja ngupingin bonyok gue. Tapi ga begitu jelas yaudah mending gue balik. Jangan marah yayayaya." Jelas gue dan membujuk Canaya agar tidak marah sama gue.

Married With Arrogant BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang