Kalian tahu? Setelah kejadian di perpustakaan itu, Orion menjadi lebih gencar mendekatiku! Itu membuatku pusing gak ketulungan!Bisa kalian bayangkan? Bahkan saat aku harus ke kamar mandi, disaat pelajaran dimulaipun! Dia tetap meminta izin ke dosen kami untuk menemaniku?
Hell!
Aku pusing! Dan memang aku selalu memakai bahasa aku-kamu dengannya, entahlah! Aku berbicara seperti itupun secara spontan. Sedang dengan Blade? Aku selalu pakai bahasa gaul, kecuali aku kesal. Tapi Orion salah mengartikan panggilan 'aku-kamu' itu sebagai ucapan untuk orang berpacaran!?
"Heh! Bengong aja lu!" Aku yang sedang setrespun langsung menengok. Ternyata dia itu seniorku yang pernah menemukan sedang duduk-duduk di masa OSPEK pas itu. Yah... dialah..
Kalvin Trest Baskoro.
Ternyata pekiraanku bahwa dia mau berniat jahat tak benar.., dia memang badboy di universitas ini. Dan banyak yang bilang aku beruntung bisa berdekatan dengannya.
Tapi bagiku?
Biasa saja ... -.-
"Apaan sih!?" Aku memang galak dan risih kalau dia berdekatan denganku. Walau aku sekarang menganggapnya teman ..
Tapi?
Yang namanya menjengkelkan?
Akan tetap menjengkelkan!
"Buset deh mbaaaa, galak banget sama akang arjuna?"
"Ehh! Diem deh lu! Pusing kepalaku tau?" Dia hanya mengkerutkan melihatku yang memijat pelipisku.
"Pusing kenapa lagi lu? Gara-gara si cowok overprotektif entuh?"
"Hmm..,"
'Kalau udah tau kenapa nanya, coba!?' -Gerutuku dalam hati.
"Ohhhh... lagian kalian emang beneran pacaran apa? Kayaknya cowok itu dempelin elu mulu bagaikan jantung yang tak bisa terpisahkan dengan induknya.." Akupun menatap ke arahnya horor, yang sedang memegang dada bagian kirinya sambil tersenyum dan memejamkan mata.
Menjijikan!
"Hey! Lu itu cewek atau cowok sih?! Jijik tau gak gayanya..., makin gak percaya aja gua sama elu kalo elu itu 'BADBOY' kampus." Alhasil dia hanya nyengir kuda, sedang aku? Memutar bola mata malas.
"Eh! Gua beneran kaliii. Buktinya? Dia selalu ngintilin elu mulu kemana-mana? Dan! Kalian berdua selalu pake bahasa 'AKU-KAMU' hayooo????" Sumpah! Ini bocah pengen aku bacok! Kalau bukan senior.. udah aku bunuh nih!
Akupun tak berniat untuk menanggapinya dan melanjutkan bengongku. Sampai.. "Elu ngapain sih!?" Ucapku garang melihat dia yang sekarang merangkulku erat. Diapun hanya menyuruh menutup mulut.
"Bisa gak sih gak usah pake toa??? Itu tuhhh, liatttt!" Ucapnya menunjuk Orion yang sedang duduk tak jauh dari kami berdua. Dan dia sedang berdua dengan seorang wanita?
Sejak kapan ia memiliki teman wanita?
Bukankah dia setiap saat mengintil melulu didekatku?
"Hey! Sudah jangan dilihat mulu kali! Dia itu lagi natap kita berduaaa" Akupun sadar memang, Orion menatapku tajam bersama Kalvin.
Cih!
Ngapain dia natap kami berdua begitu. Sementara dia bersama seorang wanita?
Dasar.. lelaki sama saja!
"Ahhh! Sudahlah! Lepaskan rangkulan lu sekarang! Gua mo pergi aja! Gerah!" Akupun berdiri dengan kasar dan menarik tasku. Sementara Kalvin tersenyum misterius, lalu...
CUP!
Tiba-tiba suasana kantin hening, sementara aku hanya diam membeku. Dan...
BUGH!
Seseorang datang menghampiri kami berdua dan Kalvin terpental kebelakang. Orang-orang berteriak histeris menyaksikan itu. Sementara aku?
Hanya bisa diam mencerna semua ini.
"BANS*T! BR*NGSEK! NGAPAIN ELU CIUM-CIUM PACAR GUA, AH!? DASAR GAK TAU DIRI!" Dan sekali lagi pukulan diterima oleh Kalvin. Sementara Kalvin tak membalas sama sekali.
"Aaaaaa!!! Ya ampunnnn Rionnnn! Berhenti!!! Berhentii!!" Akupun menengok dimana seorang gadis yang tadi duduk bersama Orion sedang menjerit histeris.
Tak lama kemudian dia menatapku garang, what? "HEY! Kau yang bernama Auren bukan?! Pisahkan pacarmu itu dari calon tunanganku!" What...?
TUNANGAN?
KALVIN?
Akupun membelakkan mataku tak percaya. Dan dapat kulihat orang-orang yang ada di kantin inipun kaget mendengar pernyataan gadis ini. Dapat kulihat tampilannya yang berantakkan dengan maskara yang sudah luntur karena tangisan, dan mencoba memisahkan kedua orang ini.
What the hell is going on!?
"MENGAPA KAU DIAM SAJA, AH!? CEPAT!" Seolah tersadar dari lamunanku. Akupun tergagap, dan melihat kedua pria yang sedang ada jontos.
Sejak kapan mereka seperti ini?!
Ohhh my Godd Aurenn!!! Yang daritadi datang itu Orion!! AGKHHH!!!! MENGAPA HAL INI HARUS TERJADI!?
"HEIII! APA YANG KALIAN LAKUKAN!" Teriakku menatap mereka marah. Dan yang tadinya rihuh piuh, semuanya menjadi hening kembali. Termasuk dua orang yang sedang adu jontos itu.
Sungguh! Tingkah mereka sangat kekanakkan! Dan apa pula maksud Kalvin mencium pipiku!?
Bukankah ia sudah memiliki tunangan!?
Aaahhh! Taulahhh! Aku pusing! Akupun kembali menatap kedua orang tersebut serta gadis yang sedang menangis.
Sungguh mirip sinetron! Mungkin kalau aku sutradara, film ini akan cocok dijadikan sinetron..
Dapat kulihat Orion langsung berdiri, dan menatapku serta Kalvin bergantian dingin. Mengapa dia?
"Kau! Jangan pernah dekati pacarku lagi.., karena dia miliku! Dan akan selalu menjadi miliku! Dan seharusnya kau tahu diri... Ck! Sudah punya tunangan tapi tetep nyosor pacar orang lain.."
Apa!? Orion pacarku?!
Lagi-lagi ia menganggap bahwa aku ini pacarnya!?
Baru saja aku ingin berucap, Orion datang menarik lenganku kencang, sehingga rasanya sakit "Dan kau diam Auren!" Ucapan dingin darinya membuatku tak berkutik.
Dan aku tahu.. bahwa kali ini, dia benar-benar marah denganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Monster's ✔ (Proses Revisi)
Fanfiction#SERIESKUTUEMPRET2 Orion Christopher terkenal tampan dan genit kepada para perempuan semenjak SMA. Hal itu terus berlanjut sampai di masa kuliahnya. Tapi disitulah masa dirinya menemukan seseorang yang selalu ingin dia kejar terus menerus. Bermula d...