"Hey! Gua nanya malah bengong lu!" Lambaian tangan dari sahabatnya pun membuat Auren tersadar dari lamunannya tentang kejadian beberapa bulan lalu.
Auren hanya gelagapan dan menatap ketiga empret. "Tadi nanya apa?" Ketiga empret hanya memutar bola matanya malas.
"Tadi kita nanyaaa, dimanaaa yayanggg gila + overprotektif lu ituuuuu reennn rennn!??"
"A-a.." Auren tak tahu harus menjawab apa karena memang ini semua salahnya. Ia takut memang Orion berbuat sedemikian janjinya itu karenanya.
Aurenpun memandang Blade, dan saat dipandang, Blade hanya membuang muka.
Ia tahu bahwa sahabatnya itu tersinggung dengan kata-katanya beberapa bulan lalu, dan Orion?
Entah lelaki itu pergi kemana..
Auren hanya menghela nafas dan menelungkupkan kepalanya.
"Gua gak tau!" Ujar Auren sinis. Dan membuat ketiga empret itu memandang Auren aneh/ bingung?
"Gimana sih? Bukannya setiap hari lu berduan mulu? Kok gak tau?" Mendengar pertanyaan itu lagi membuat Auren geram.
"Agkhh!! Elu semuakan sahabatnya! Seharusnya kalian yang tau! Bukannya gua! Lagian gua udah gak pernah ketemu dia lagi, puas!?" Ucap Auren gusar dan meninggalkan keempat orang yang tadi menghampirinya.
Bladen hanya bisa menghela nafas saat Auren pergi.
"Dia kenapa sih? Sensi amat?" Tanya Bobby dan dijawab gidikkan oleh kedua lelaki -empret-
"Dia lagi ada masalah sama Orion, dan gua mohon jangan tanya-tanya tentang Orion ke Auren, ataupun sebaliknya. Lu semua ngerti?" Ujar Bladen dan mendapat tatapan kaget.
Dan ketiganya berucap bersama-sama, "SERIUS?!!" Bladenpun memutar bola matanya jengah, dan pergi meninggalkan ketiga lelaki empret, termasuk tunangannya..
"He.. hehhh, kok aku ditinggal sih yanggg!" Ucap Arfon yang menyusul Bladen. Sedang, Febrian dan Bobby?
Mereka masih tak menyangka Auren dan Orion berantem? Tumben.. biasanya Orion selalu ngalah..
Apa sikap dan tindakan Orion yang sekarang terkesan menjauh serta tertutup itu ada sangkut pautnya dengan ini?!
Seketika itu Febrian dan Bobbypun langsung saling bertatapan.
"Lu sepikir gak sama gua?" Tanya Bobby dan membuat Febrian mengangguk.
"Iya.. gua tau apa yang harus kita lakuin.." Ucap Febrian dengan seringaian khasnya yang bisa membuat kaum hawa pingsan sekarang juga saat melihatnya.
"Okey.. let's start it, baby.."
"Ish! Ngapain lu pake baby-babyan segala? Gua masih normal yo! Enak aja.." Ucap Febrian bergidik ngeri menatap Bobby yang sekarang gemas menatapnya.
"Eh! Cuman penggambaran doang egeee!" Jitakan pun tiba di kepala Febrian.
"Adaw! Sakit ego!"
"Elu yang ego!"
"Enak aja lu!"
"Apaan sih!? Udah sono lu!"
"Elu yang sonoo!".
"Elu lah! Ngapa gua?!"
"EHHHH!!! BISA LANJUT GAK INI!? LU BERDUA YANG EGO! -_-" (Author)
"Heh... piece madam.."
Orion Pov
Heh... jujur saat ini aku kangen dengannya. Tapi apalah dayaku?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Monster's ✔ (Proses Revisi)
Fiksi Penggemar#SERIESKUTUEMPRET2 Orion Christopher terkenal tampan dan genit kepada para perempuan semenjak SMA. Hal itu terus berlanjut sampai di masa kuliahnya. Tapi disitulah masa dirinya menemukan seseorang yang selalu ingin dia kejar terus menerus. Bermula d...