MLM'S 15 (time to choose)

4.4K 173 19
                                    

"Jadi.. aku ingin kau memilih!"

Auren hanya mengangguk lesu, "Kau memilih aku pergi selamanya dari hadapanmu? Atau kau ingin aku tetap disisimu? Karena sekarang, mungkin, sudah saatnya aku tahu keputusanmu. Aku juga tak mau ada dihari-hari-mu kalau hanya dianggap pengganggu-" Orion terkekeh.

"-Aku hanya ingin yang terbaik bagi-mu." Sekali lagi Auren kelu ingin berbicara apa.

Sungguh ia bingung harus memilih apa? Disatu sisi lamanya, inilah saat-saat yang paling dinantikan olehnya, yaitu : Menjauh dari Orion.

Tetapi disatu sisi barunya, ia menyadari bahwa ia memang sangat membutuhkan Orion di hidupnya. Auren bingung harus menjawab apa.

"A-ak-" Ucapan Auren terpotong lagi karena mulutnya lagi-lagi membisu bimbang.

Orion yang melihatnya akhirnya mengerti, "Uftt.... Baiklah! Kalau kau belum bisa menentukkan pilihanmu, maka aku akan menjaga jarak lagi agar kau bisa berfikir." Ia beranjak dari tempat duduk dan berdiri menjulang di depan Auren yang menunduk.

"Owh.. iya! Reny itu nama panggilan sayangku untukmu!" Orion mengacak rambut Orion dengan tersemyum.

"Aku pergi ya.."

Kata 'pergi' ?

Itulah kata-kata yang ia takutkan dari mulut pria yang ada di hadapannya kini. Ia tahu, kejadian dahulu akan terulang bila dia tak menetapkan pilihannya.

"Tunggu!" Tarik Auren dan membuat Orion kembali ada di hadapannya bingung.

"Ada apa lagi?"

Hufff... huhh...! Baiklah Auren! Nyatakan disini!

"A-aku ....-"

Okay! This is it!

"-mencintaimu!" Ucapnya cepat dan langsung lari setelah mengecup pipi kiri Orion. Orion yang baru saja mendengar pernyataan Auren yang sangat mengejutkannya itupun hanya bisa bengong #takkonek.

"Apa yang baru terjadi..?" Orion masih linglung akan apa yang selama ini ia mimpi-mimpikan.

'Apakah ini mimpi!? Ohhhh! Sungguh tak lucu!'

Orion masih di posisinya, tak bergerak, dan sesekali menampar-nampar pipinya keras. Auren yang sebenarnya sudah menunggu-nunggu Orion akan mengejarnya, sangat disayangkan... Orion masih di awang-awang pikirannya.

"HEY! KENAPA KAU TAK MENGEJARKU SEPERTI DI FILM-FILM!?" Teriak Auren menghampiri Orion yang masih bengong dengan tampang tablo-nya.

"Ah?" Pertanyaan bodoh keluar dari mulut Orion yang menatapnya dengan tatapan bodoh.
Auren yang melihatnya jengah dan memegang pundak Orion kencang. Dengan beraninya, ia mengecup bibir Orion berkali-kali.

"Ini nyata bodoh!" Ucap Auren dengan senyuman ABG yang sedang jatuh cinta, serta semburat merah yang ada di kedua pipi Auren.

Orion hanya melototkan matanya dengan pipi yang sama memerah dengan Auren, ia tak tahu apa yang harus ia katakan ataupun lakukan sekarang. Auren yang menunggu respon Orion yang tak datang-datang.. akhirnya sebal.

"CHRISTOPHER! AKU CINTA PADAMU! SAMA KAYAK KAMU!! SADAR NAPA!?" Teriak Auren tepat di depan wajah Orion dengan menampar kedua pipi Orion dengan kedua tangannya. Orionpun meringis sakit, dan timbul cap tangan Auren dikedua pipinya.

"Ishh! Garangnya gak ilang-ilang.." Gumam Orion dengan mengusap kedua pipinya. Auren yang mendengarnyapun melotot marah.

"APA!?" Orion hanya menutup kedua telinganya. Baru saja Orion ingin membalas pernyataan romantis Auren, tetapi gagal lagi karena Auren selalu merusak suasana.

"Renyyyyyyy!!! Toa kamu itu yaa!?? Bisa dikecilin gak?! Nanti kalau kamu kawin sama aku, anak kita kayak gimana congornya!?" Perkataan Orion lagi-lagi membuat Auren menatapnya horor dan marah.

"NIKAH DULU CHRISSS! N.I.K.A.H!" Dan... lagi-lagi Orion meringis mendengar teriakkan Auren yang menggelegar luar binasa.

"Iya... iya... nikah dulu!"

"Nah! Begitu baru bener!"

"Berarti kita pacaran ya!?"

Auren menatap Orion jengah, "Terserah kaulah! Dasar bodoh!" Orionpun melotot tak terima.

"Heyyy! Enak aja aku bodoh! Kalau aku bodoh, kenapa aku bisa masuk di unversitas ini dengan mudah, ah?"

Lagi-lagi Auren hanya memutar bola matanya jengah. "Semerdeka lu!" Auren sudah kesal bunggg!

"Ehhh! Gak pake gua-lu yaa! Kuta udah resmi PACARAN!" Auren akhirnya meninggalkan Orion dengan kesal.

"RENYY!!! BESOK APA KITA KAWIN AJA YA!? BIAR KAMU GAK LABIL MULU!?" Teriak Orion dan membuat Auren berbalik dengan garang.

"NIKAH DULU ORION CHRISTOPHER!!!!!!" Ucap Auren gemas dan membuat Orion tertawa melihat tingkah Auren yang lucu baginya.

"Hahahahaha.. kamu lucu Ren.."

"AGKHH! TAK TAHULAH! DOSA APA AKU BISA CINTA SAMA KAMU COBA!?" Auren akhirnya berbalik lagi dan benar-benar meninggalkan Orion yang masih tertawa puas.

"HAHAHAHA.. AKHIRNYA PENANTIANKU TAK SIA-SIAAAAA!" Teriaknya yang masih bisa didengar Auren dari kejauhan. Auren yang mendengarnya hanya terkekeh geli dan menghela nafas gembira.

Akhirnya semua selesai...

.The end.

Haiii haiii!! Ini mau the end atau ada extra part? Tergantung kalian pengennya. Maaf kalau endingnya kurang memuaskan 😆
Tapi aku bener-bener trimakasih banget sama yang udah rajin nge-vote cerita ini walau hanya 1/2. Aku tetap senang, seenggaknya usahaku menulis masih ada yang menghargai ^^. Thanks juga yang masukkin cerita-ceritaku di reading list kalian! Aku senengggg banget! Walau gak banyak yang baca, tapi dari cara kalian seperti itu membuat aku berfikir bahwa masih ada yang menyukai cerita-ceritaku.

Dannnnn, aku akan berlanjut ke cerita sebelah lagi nih! Baca yaaa, jangan lupa vote! Kalau cuman 1/2 aku masih hargai kok! Sooo jangan sungkan ^^ apalagi komen jelek atau bagus aku tetep bakal terima! Tenang.. hehe..

Regrets
@icelemondboo

My Little Monster's ✔ (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang