Duk.
Sebuah bola voli menggelinding dan berhenti tepat setelah bola itu mengenai sepatu garis tiga yang Farhan kenakan. Cowok itu berjongkok, hendak mengambil bola tersebut dan berniat mengembalikannya kepada siswa kelas lain yang saat ini sedang berolahraga. Belum sempat ia bangkit, wajah datarnya tampak mengernyit saat ada sepasang kaki terbalut sepatu olahraga yang berdiri tepat di depannya.
Farhan seperti mengenal sepatu itu.
Tapi nggak mungkin itu dia, kan?
"Sorry, bolanya dong."
Farhan sedikit tersekat, dengan genggamannya pada bola yang menguat. Suara yang baru saja dia dengar benar-benar sangat mirip dengan suara seseorang yang selama ini dia hindari.
"Woi!"
Orang itu ikut berjongkok, menatap wajah Farhan yang sedang berusaha mati-matian mempertahankan ekspresi wajahnya agar tetap datar. Walaupun sebenarnya, saat ini Farhan sangat ingin berlari kemudian bersembunyi di pojokan kelas. Persetan dengan image sok cool yang orang-orang sematkan kepadanya, Farhan tidak peduli dan dia hanya ingin pergi untuk menghindari perempuan di hadapannya ini.
"Siniin bolanya anjir, gue mau lanjut main!"
Ah, perempuan ini.
Farhan tampak memundurkan sedikit kepalanya karena perempuan berambut pirang itu berteriak tepat di depan wajah Farhan. Dengan mata yang masih enggan menatap ke depan, Farhan berdiri dan menyerahkan bola tanpa berkata apa pun.
"Dari tadi kek,"
Perempuan itu tampak mendengus, tetapi tetap berterima kasih lalu pergi begitu saja dari hadapan Farhan.
Setelah cukup jauh, Farhan mulai berani untuk menatap ke depan. Menatap punggung perempuan mungil itu yang sedang kembali berjalan menuju lapangan. Rambut pirangnya yang diikat satu itu tampak bergoyang mengikuti langkah kakinya, dengan kilauan kulit putihnya yang cukup kontras diantara teman-temannya yang lain.
Gila, jantung gue kayak mau copot.
Farhan memegang dadanya, merasakan detak jantungnya yang menggila hanya karena dia baru saja berhadapan dengan perempuan yang sudah empat tahun ini mengisi hatinya.
Yah tidak lain dan tidak bukan, perempuan tadi itu adalah crush nya.
Namanya adalah Shalsa Fransiska.
Satu-satunya perempuan blasteran di sekolah Farhan yang terkenal selain karena cantik, tetapi juga merupakan teman dekat dari Andri Ferdian si the most wanted sekolah. Bahkan karena terlalu dekatnya pertemanan mereka, Farhan sampai pernah mendengar jika Shalsa adalah orang ketiga dalam hubungan Andri dan pacarnya karena interaksi kedekatan mereka yang katanya terlalu berlebihan untuk sekedar teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Relationshit [Completed]
FanfictionDi mata Shalsa, Farhan itu aneh. Cowok itu bisa sangat menyebalkan tetapi juga menyenangkan di waktu yang sama. Jeno x Somi *** Cover by pinterest