[13] Lembang

2.8K 212 3
                                    

"Nggak usah manyun babe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nggak usah manyun babe."

Farhan berkata setelah dia memasuki mobil dan duduk di kursi kemudi. Membuat Shalsa yang sedari tadi mengerucutkan bibirnya karena kesal kepada Farhan yang tiba-tiba muncul di kedai es krim. Padahal pembicaraan dirinya dengan Andri belum selesai, bahkan untuk berpamitan saja dia tidak sempat sebab Farhan langsung menariknya keluar.

"Kenapa lo harus muncul---,"

"Disaat yang tepat?" Potong Farhan yang kini sudah menoleh dan balas menatap Shalsa dengan wajah tanpa dosanya.

"Tepat pala lo!" Balas Shalsa sedikit emosi.

"Gue tuh tadi belum selesai ngomong sama Andri, tau!"

"Yang tadi lo jelasin ke Andri itu udah lebih dari cukup cintakuuu, apanya lagi sih yang belum selesai???"

"Dari mana lo bisa tau?" Shalsa kini menyipitkan mata, mengabaikan panggilan menggelikan dari Farhan dan lebih memilih untuk menatap penuh curiga kepada cowok itu yang sedang sibuk memasang safety belt nya.

"Lo nguping ya?"

Farhan berdehem, lalu mengangkat jari telunjuk dan jempolnya secara horizontal yang hampir menempel itu di depan wajah Shalsa.

"Sedikit."

Shalsa berdecak, lalu mulai  memasang safety belt pada tubuhnya tanpa mengatakan apa-apa lagi. Walaupun sebenarnya, ia penasaran dengan cowok itu yang bisa dengan tiba-tiba muncul di kedai es krim dan mendengar pembicaraannya dengan Andri tentang hubungan mereka.

"Gue nggak sengaja liat lo sama Andri masuk ke kedai dan berujung ikutan mampir juga karena gue tiba-tiba kepingin es krim, kalo lo penasaran gimana bisa gue tiba-tiba ada di sini."

Farhan berkata setelah menyalakan mesin mobilnya, membuat Shalsa lantas kembali menoleh ke arah laki-laki itu.

"Terus mana eskrim lo?"

"Nggak sempet beli soalnya keburu denger obrolan lo sama Andri hehehe."

Shalsa menghembuskan napas lelah.

"Jangan tiba-tiba muncul dan narik gue buat pulang kayak tadi dong, kan lo bisa tungguin dulu sampe gue selesai jelasin semua kebohongan tentang hubungan kita ke Andri."

"Oke, sorry. Gue cuma berniat bantuin aja soalnya lo keliatan agak takut buat jelasin semuanya ke Andri."

"Gue... Emang takut. Apalagi pas gue liat tatapan kecewa Andri, gue ngerasa bersalah banget."

Relationshit [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang