Dua tahun

6.2K 132 2
                                    

"Ay, gak kerasa ya hubungan kita uda 2 tahun..makasih ya kamu uda ngertiin aku, perhatian sama aku,,selalu ngalah sama aku..aku tau aku egois banget tapi kamu bisa mempertahanin ini sampai 2 tahun ay.."ucap Chandra sambil menggenggam erat tanganku

"Iya ay, sama-sama ya..aku juga makasih sama kamu selama 2 tahun kamu setia sama aku, kamu selalu mencoba memahami aku"jawabku sambil membalas genggaman tangannya

"Tapi ay, aku mau hubungan kita lebih baik dari ini, aku rasa selama 2 tahun hubungan kita tidak ada perubahan, aku ingin.."ucap Chandra terhenti sambil merenggangkan genggamannya

Aku hanya diam, aku mengerti arah pembicaraannya..aku bingung mau dari mana aku menjelaskannya

"Aku ingin tau rumahmu, aku mau kenal orang tuamu, keluargamu, aku mau hubungan ini jelas bahkan kau telah mengenal semua keluargaku"tegasnya namun masih dengan suara lembut

Aku tak menjawab hanya menunduk, bahkan melihat wajahnya saja aku tak berani

"Selalu..selalu dan selalu diam, 2 tahun aku menunggu alasanmu kenapa aku tak boleh tau rumahmu, siapa orang tuamu, sekarang jawab ay"suaranya agak mulai meninggi melepaskan tangannya dari genggamanku dan berdiri membelakangiku

Aku tetap diam, situasi yang selalu aku takuti saat bersamanya, saat-saat yang selalu aku harap takkan pernah terjadi

"Kenapa Je, jawab..setidaknya kamu bisa kan kenalkan aku sebagai teman kuliahmu jika kamu malu mengatakan kalau aku ini pacarmu"tetap pada posisinya, sepertinya dia sudah terlalu emosi karena memanggilku dengan sebutan Je ya KJ (Kesya Julian)

"Aku tuh sayang banget sama kamu ay, apa kamu gak bisa rasain itu?hah?apa selama ini kamu cuma mau mempermainkan ku?"ucapnya sambil sedikit membungkuk dan mencengkram bahuku, pelan serta menatapku tajam, ku yakin dia sedang menahan emosinya

Aku sekilas melihatnya, namun tak berani menatapnya aku hanya menunduk dan tetap diam, mengatur emosiku agar tidak terbawa, disatu sisi aku mengakui kalau aku memang salah 2 tahun aku tidak pernah mengenalkannya pada keluargaku, bahkan memberitahu alamat rumahku pun tidak aku tau ini salahku tapi apa boleh buat hanya ini yg dapat aku lakukan bukan karena aku tak mencintainya bukan..justru karena aku sangat mencintainya, air mataku sudah mulai menetes mewakili perasaanku saat ini

"Maaf ay, aku gak ada maksud apa-apa, aku tuh sayang banget sama kamu, aku mau hubungan ini bisa lebih serius"ucapnya dengan kata yang mulai melembut sambil menghapus air mataku

Aku hanya diam, memperhatikannya melihat bola matanya aku jadi tak kuasa menahan sakit yang kusimpan sendiri. Ku dengar dia menghela nafas panjang

"Sudah malam, aku antar pulang nanti ibumu marah"ucapnya sambil membantuku berdiri

Dia merangkulku menuju motornya yang diparkir tak jauh dari taman, kurasakan kehangatan, kasih sayang yang tulus mengalir dalam pelukannya, ya tuhan akankah ini selamanya?ataukah hanya sementara?

"Mau diantar sampai rumah?"tanyanya dengan nada bercanda sambil memakaikan aku helm

Aku hanya melotot, dia hanya tersenyum dan mulai menyalakan motornya

"Mau turun di pos RW, di halte atau didepan rumah?"tanyanya dengan suara sedikit meledek

Aku hanya mencubit perutnya kemudian naik dan ku peluk erat dari belakang dan kurebahkan kepalaku dipunggungnya mencoba menyalurkan rasa yang selama ini ku pendam sendiri

"Ay mau turun dimana?, dari tadi ditanyain diem aja"

"Ehm..di Halte aja deh"jawabku

"Oh kirain mau diantar sampai rumah"jawabnya yang terdengar kecewa, 30menit akhirnya aku sampai dihalte biasa, aku turun kemudian pamit

"Ay aku pulang dulu ya, jangan tidur malem-malem ya..hati-hati di jalan, jangan ngebut-ngebut"ucapku sambil mencium punggung tangannya

"Iya ay, kamu juga ya...love you"jawabnya sambil mencium balik punggung tanganku

"Love you too"jawabku kemudian beranjak pergi meninggalkannya

Ya Tuhan..Sampai kapan cobaan ini berakhir..kalau aku jujur apa dia masih mencintaiku??aku rasa sudah tak kuat memendamnya sendiri..Tuhan bantu aku..aku sudah tak kuat..




BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang