part 22

935 34 0
                                    

"ay pulang kuliah aku jemput ya?"suara Chandra diseberang sana

"Iya, yauda ya bye"jawab Kesya

"Ih gitu doang, padahal masih kangen"Candra merajuk

"Udah ya bye"ucap Kesya sambil memutuskan panggilannya sepihak

"Kesya...kok tadi gue liat Lo gak di anter sepupu Lo sih..malah dianter Abang grab?"cerocos Lidia

"Gak lah..kenapa emangnya?"tanyaku

"Ya gue kan pengen kenalan Kes..Lo gak kasian sama gue lagi jomblo ni"curhat nya

"Lah masa?terus si Julian mau Lo kemanain?"ucapku

"Eemm..ya bisa kali kes..gue kan masih bebas merdeka masih bisa pilih-pilih yang terbaik buat gue"bela Lidia

"Ye Lo kira dia barang apa yang dipilih-pilih"ucap Kesya sedikit tidak terima

"Cie..tau deh sepupu kesayangan..dibelain banget...yauda titip salam aja ya..salam rindu dari neng Lidia, oke kes"ucap Lidia, namun Kesya hanya diam saja

"Yauda yuk masuk..keburu dosen killer masuk duluan"ucap Lidia lagi sambil merangkul Kesya

***

"Ay...kangen"ucap Chandra saat berada didalam mobilnya, Kesya yang duduk disampingnya hanya geleng-geleng kepala

"Ay..kangen..benelan sumpah"ucap Chandra dengan menirukan gaya anak-anak sambil mengacungkan 2 jari berbentuk V

"Udah cepetan jalan"perintah Kesya, sementara Chandra cuma cemberut di kursi kemudi sambil bersiap menjalankan mesin mobilnya.

"Eh iya, emang kita mau kemana?"tanya Kesya bingung

"Mau ke KUA, semalem kan aku udah bilang mau nikah..udah pengen"jawab Chandra santai

"Jangan mulai"jawab Kesya sambil mencubit pinggang Chandra

"Aww...sakit ay..belum apa-apa sudah KDRT"ucap Chandra sambil meringis sambil melajukan mobilnya membelah ibukota, jalanan hari ni cukup macet mobil yang dikemudikan Chandra melaju sangat lambat..

"Ay..aku serius kita nikah yuk"ucap Chandra namun pandangannya  masih fokus ke jalan

"Walaupun aku belum mengenal siapa keluarga kamu, tapi aku kan mau berumah tangga sama kamu bukan keluarga kamu, asal kamu mau ya aku gak masalah"ucapnya lagi kali ini sambil menggenggam jemari Kesya menuntun ke dada bidang Chandra

"Ay, menikah bukan perkara mudah, bukan hanya menyatukan kamu dan aku menjadi kita, tapi menyatukan keluarga kamu dan keluarga aku menjadi keluarga kita walaupun yang menjalani cuma kita berdua tapi kita harus pikirkan juga orang-orang yang akan berdiri dibelakang kita yang rela membantu kita saat kita susah, rela mengulurkan tangannya saat kita nanti benar-benar terjatuh, dan orang-orang itu adalah keluarga"jelas Kesya panjang lebar

"Kok kamu jadi bijak gini, sudah cocok jadi ibu ay, aduh aku makin pengen cepet-cepet nikah"ucap Chandra sambil mencium buku-buku jari Kesya

"Ih apa sih, kamu tuh lagian kenapa sih tumbenan ngomongin nikah"tanya Kesya sambil menarik tangan nya

"Aku pengen cepet-cepet bikin anak"ucap Chandra sambil berbisik ditelinga Kesya, Kesya merasakan deru nafas Chandra di daun telinganya membuat dirinya seketika membeku, kebetulan lampu lalu lintas berwarna merah, Chandra semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Kesya hingga jarak yang tersisa hanya 3jari, Kesya masih tetap diam seakan kesadarannya hilang seketika menutup matanya merasakan deru nafas Chandra seakan meniup wajahnya, tapi detik berikutnya saat wajah Chandra semakin mendekat Kesya sadar dan  mendorong wajah Chandra menjauh dan mencubit pinggang Chandra sekencang-kencangnya.

"Udah buruan jalan sebelum dimarahin banyak orang, noh liat lampunya udah hijau"ucap Kesya masih sedikit gugup, untung saja kesadarannya cepat kembali sebelum apa yang diinginkan terjadi(😁😁😁)

"Ikh kamu mah gitu...ngerusak momen aja tau gak"ucap Chandra sambil cemberut, memukul pelan setirnya dan melajukan kembali mobilnya,Kesya hanya diam dan memalingkan mukanya menghadap ke jendela, sepertinya pemandangan jalan sore ini lebih menarik daripada wajah cemberut Chandra

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang