part 7

1.3K 47 0
                                    

"Eh..i-iya aku sendirian"jawab kesya kikuk

"Tapi kayaknya uda diminum deh"jawab chandra sambil melihat gelas yang berisi taro latte

"Ehm..iya tadi aku cobain"jawab kesya.maaf ya ay aku bohong batin kesya

"Ay gimana hari ni di kampus?em taro lattenya enak niie bekas bibir kamu sih"ucap chandra sambil meminum taro latte bekas rendi

"Ehm..biasa aja ay, hahahaha bisa aja kamu ni"jawab kesya sambil tersenyum. Ay..ay kau tak tau kalau minuman itu bekas rendi..hihihi batin kesya

"ay buruan makannya abisin, aku mau ajak kamu jalan nih"ajak chandra

"uda selesai nih, tapi mau ke toilet dulu ya"jawab kesya sambil beranjak pergi

"mau ditemenin?"canda chandra dengan suara yang buat-buat sambil menaik turunkan alisnya

"nih"jawab kesya sambil menunjukkan kepalan tanganya dan tertawa lalu menjauh

"mba"panggil chandra ke salah satu pelayan

"iya mas, ada yang bisa saya bantu? "tanya pelayan ramah

"minta bill ya"

"ditunggu sebentar ya"jawab pelayan dan berlalu menuju meja kasir

"semua pesanannya sudah dibayar mas, ini billnya" pelayan itu sambil memberikan tray berisi bill

"oh.. Yauda makasih ya" jawab chandra dan mengambil bill yang diberikan pelayan

"ada lagi yang bisa saya bantu? "tanya pelayan lagi

"oh gk ada, makasih ya"

"iya sama-sama"jawab pelayan dan langsung pergi meninggalkan chandra

"maaf ay lama"ucap kesya tiba-tiba duduk disebelah chandra

"eh, gak apa-apa"jawab Chandra

"yuk ay, katanya mau jalan"ucap kesya sambil menarik pelan lengan Chandra

"Iya-iya sabar..."jawab Chandra sambil berdiri

"Eh, coba ada yang ketinggalan gak?"tambah Chandra sambil sedikit curiga

"Gak ada, bill mah gak usah dibawa biarin aja disitu"jawab kesya

Ooh berarti benar kesya yang membayar billnya, tapi tumben dia bayar duluan batin Chandra masih curiga

Chandra langsung merangkul menggiring kesya keluar kafe, tapi kesya langsung menepisnya, dia tidak suka dirangkul karena membuatnya terlihat sangat pendek, tingginya hanya seketiak Chandra membuatnya terlihat seperti adik Chandra, postur yang mungil, wajah yang babyface membuat dia tidak terlihat seperti anak yang berumur 21 tahun,justru terlihat seperti anak yang yang berusia 17tahun

"Ay, jangan rangkul-rangkul deh, nyebelin banget sih"ucap kesya sambil mencubit pinggang Chandra

"Awww..sakit ay"ucap Chandra yang pura-pura kesakitan

"Lebay"ucap kesya sambil berjalan cepat meninggalkan Chandra

Ih tuh anak kenapa sih lagi dapet kali ya batin chandra dan langsung berlari mensejajarkan jalannya dengan kesya

Tangan Chandra berusaha menggapai tangan kesya, menyatukan jari-jemarinya dan mengangkatnya keatas lalu mencium lembut

"Maaf ay, kamu kenapa sih, tadi ngelamun, sekarang marah-marah, kesambet nih jangan-jangan"canda Chandra

Tidak menjawab hanya menjulurkan lidahnya

Chandra pun melepaskan genggaman tangannya dan menarik kepala kesya langsung mendekapnya mencium pucuk kepalanya, saat seperti ini yang paling disukai kesya karena terasa hangat dan menenangkan dan mereka pun berjalan beriringan sambil bergandengan tangan

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang