part 6

1.5K 50 2
                                    

"Oh iya lupa gue" jawab randi dan mengangkat tangannya lalu pindah ke pinggang kesya

"Ren, please dong jauhin tangan lo dari situ? Gue risih tau"ucap kesya sambil mencoba melepaskan tangan rendi

"Kenapa?lo baper ya?bisa kali sya meneruskan yang sempet berhenti"ucap rendi sambil melepaskan tangannya

"Apaan sih, gak jelas lo"ucap kesya gak ngerti

"Kode sya"jawab rendi tersenyum

"Udah ah sono, jauh-jauh da, gue laper"ucap kesya sambil mengayunkan kedua tangan tanda mengusir

"Mana bisa sya gue jauh dari lo"jawab rendi

"Apaan coba"jawab kesya sedikit kesal

"Jangan jauh dong sya, ntar kangen"jawab rendi sambil menaik turunkan alisnya

"Ih, bener-bener deh ren..bikin gue tambah lapar"jawab kesya, rendi langsung menarik tangan kesya

"Mau ngapain narik tangan gue"jawab kesya bingung

"Mau narik lo ke penghulu"jawab rendi asal dan langsung dapat pukulan dari kesya

Plak

"Aw..sakit sya, nanti kalau gue lupa ucapin ijab qobul jadi gak sah dong"ucap rendi sambil mengelus kepalanya yang di pukul kesya dengan buku yang tadi dia beli

"Lo bener-bener ya ren, 3 tahun gak ketemu otak lo tambah geser, buruan berobat deh biar gak kronis"ucap kesya yang kesal

"Otak gue geser karena 3tahun gue gak ketemu lo sya"jawab rendi sambil mengajak kesya masuk ke restoran chocolovers, namun kesya tak merespon hanya diam seperti sedang melamun

"Aduh ngapain rendi ajak gue kesini, nanti kalau chandra liat, mati gue"batin kesya

Rendi mencari meja yang nyaman, akhirnya jatuh di meja pojok samping kaca..

"Eh sya duduk disitu ya.."ucap rendi sambil menepuk pelan bahu kesya

"Eh, iya..dimana"jawab kesya yang baru tersadar dari lamunanya

"Tuh disitu, lo kenapa ngelamun..lagi ngelamunin pernikahan kita ya?mang mau banget gue ajak ke penghulu?"ledek rendi namun kesya cuma menggeleng-gelengkan dan melengos pergi ke meja ya g ditunjuk rendi

"Ye gue ditinggal, dasar cewek"ucap rendi yang menyusul kesya

Kesya langsung menuju meja yang ditunjuk rendi, 1 meja dengan sepasang kursi yang saling berhadapan dipinggir kaca yang bisa melihat ke arah luar menampilkan bangunan-bangunan dan jalanan kota jakarta yang sedang macet

Seorang pelayan pun menghampiri mereka memberikan buku menu

"Saya pesen greentea latte ice sama double steak"ucap kesya

"Hmm..kalau saya coba taro latte ice aja"tambah rendi

"Oke, saya ulang pesanannya ya ka, 1 greentea latte ice, 1 double steak dan 1 taro latte ice, ada lagi gak yang bisa dibantu?"tanya pelayan itu

"Gak itu aja"ucap rendi, kemudian pelayan itu pergi

"Lo gak makan ren?diet loe?"tanya kesya

"Ih, perhatian banget sih.."goda rendi

"Ren,,gue lagi serius, loe bisa serius dikit gak sih?"ucap kesya rada kesal

"gue uda makan kok"jawab rendi singkat

"Kapan?kan dari tadi lo ma gue di toko buku, boong loe"ucap kesya

"Ya ampun, sya loe masih perhatian banget sih ma gue"

"Jadi gimana mau gak loe ngelanjutin yang pernah berhenti ma gue?"tambah rendi

"Apaan coba lo, gak jelas"ucap kesya, rendi mang gak pernah bisa serius batin kesya

"Maaf ka, ini pesanannya 1 greentea ice, dan 1 taro latte, tinggal 1 double steak, ada yang mau ditambah ka?"ucap pelayan itu dengan ramah

"Oh gak ada, makasih ya"jawab rendi

"Ren, lo bener uda makan?"tanya kesya serius

"Uda sya, tadi gue ada meeting sama client gue disini sekalian makan, trus pas uda selesai meeting gue gak langsung balik kantor, pengen cari-cari buku bacaan nah kan gue ketemu lo disitu"jelas rendi

"Emang sya kalau jodoh mah gak kemana"tambah rendi dan sedikit mencicipi taro latte icenya

"Ren.."ucapan kesya terputus karena hp rendi berbunyi

"Bentar sya gue angkat dulu ya"potong rendi

"Hallo.."ucap rendi

"....."

"Oh saya masih diluar kantor"jawab rendi

"...."

"Oke 20 menit saya sampai kantor ya"

"...."

"Iya pak gak apa-apa"

"...."

"Siang"

"Sya gue balik kantor dulu ya, ada tamu penting nih nunggu gue, oh ya btw mana hp lo, minta nomor lo dong"ucap rendi

"Nih"kesya memberikan hpnya ke rendi, rendi langsung mencatat nomor yang kesya berikan

"Thanks ya sya, gue jalan dulu, gak usah kangen gue kan cari sebongkah berlian buat lo dan anak-anak kita"ucap rendi sambil memberikan kembali hp kesya dan mengacak pelan rambut kesya

"Hati-hati ren"ucap kesya sebelum rendi pergi

"Oke, sayang..makasih ya"jawab rendi sambil mengedipkan sebelah matanya

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang