05. Pulang Bareng

3.2K 515 52
                                    

Krystal memandang sekeliling lapangan indoor yang dipenuhi oleh manusia - manusia yang dengan semangatnya teriak - teriak di pinggir lapangan, padahal lagi gak ada pertandingan.

"Seul, ini kok rame banget sih mau ada apaan?" tanya Krystal pada Seulgi yang yang duduk di sebelahnya. Mereka lagi siap - siap mau latihan dan sekarang lagi dengerin intruksi Sulli si ketua.

Seulgi ketawa. "Mereka mau liat lo latihan tau!"

"Apaan sih, gue serius!"

"Ya lo kira gue bercanda? Semenjak lo gabung sama tim cheers kita, orang - orang tuh jadi pada semangat ngeliatin kita latihan"

"Jadi kalian jadiin gue bahan pemanggil penonton?"

"Pawang kali ah pemanggil. Tapi emang iya sih hehe. Udah ah yuk, tuh si Sulli udah mulai berdiri" Seulgi nunjuk Sulli yang udah siap - siap ambil posisi.

Kalo boleh jujur Krystal ngerasa gak nyaman banget diliatin kayak gini. Padahal apasih spesialnya dia sampai orang - orang pada ngeliatin kayak gini.

Dari tempatnya berdiri, Krystal juga bisa liat tim basket yang lagi break latihan juga ikut memperhatikan mereka. Ada kak Chanyeol juga di sana.

Perut Krystal mendadak terasa melilit. Biasanya cewek akan deg - degan kalo diliatin gebetannya, tapi kenapa Krystal malah sakit perut. Aneh.

Krystal memegang perutnya. Krystal sadar ini bukan perkara dia grogi diliatin kak Chanyeol tapi emang dorongan untuk buang air.

"Seul.." Krystal menyenggol lengan Seulgi membuat cewek itu menoleh ke arahnya.

"Apaan?"

"Gue ke toilet dulu ya. Sakit perut nih"

"Yaudah sana"

Krystal pun berlari keluar lapangan dan menuju toilet sebelum semuanya terlambat.

-

"Hhaaahhh"

Krystal menutup pintu toilet dengan kesal. Tubuhnya udah terasa lemas banget. Ini udah ke sembilan kalinya Krystal bolak - balik ke kamar mandi. Perutnya terasa melilit gak karuan. Ini pasti gara - gara seblak yang dia makan waktu istirahat, padahal dia belum sempat makan nasi dari pagi.

Krystal melirik jam di pergelangan tangannya. Jam enam kurang lima belas.

Krystal sempat tercengang ketika menemukan lapangan indoor yang semula begitu ramai kini tak ada seorang pun di dalamnya.

"Gue ditinggalin nih? Ya ampuuunnn tega - tega banget sih" Krystal mulai membereskan barang - barangnya. Memasukkan botol minum dan handuk kecil ke dalam tas.

Mendadak bulu kuduk Krystal meremang. Angin tiba - tiba saja terasa dingin di kulit. Dan tepat ketika Krystal menutup tasnya, seseorang menepuk pundaknya, refleks Krystal menutup mata dan teriak sekencang - kencangnya.

"AAAAA SETAAANNN. TOLOOONGGGG." Jerit Krystal sekuat tenaga.

"JANGAN BUNUH GUE. GUE MASIH MUDA TERUS BELUM NIKAH. BELUM NGERASAIN MALAM PERTAMA. JANGAN DIBUNUH DULUUU"

"Tal? Woi, ini gue"

Krystal membuka kedua matanya dan menoleh. Sosok Kai dengan senyum sumringahnya telah berdiri di depannya.

Plak

Krystal memukul Kai dengan tasnya.

"Kebiasaan banget sih kalo datang tiba - tiba mulu"

"Yeee gue dari tadi manggil - manggil lo tapi lo gak dengar. Gue anterin yuk"

"Gak usah. Gue naik ojek aja"

"Udah mau maghrib, Tal. Gak baik cewek pulang sendirian nanti di culik kuntilanak"

"Ngarang!"

"Bener. Udah yuk gue anter pulang pokoknya"

Tanpa seizin Krystal, Kai menyambar tas cewek itu dan membawanya. Krystal pasrah. Gak ada salahnya sesekali menerima tawaran Kai. Lagian Krystal juga sebenarnya gak berani naik ojek malam - malam begini. Takut diculik.

"Tunggu sini ya, gue ambil motor dulu" Kai meninggalkan Krystal di depan gerbang sekolah, masih menenteng tas cewek itu.

Krystal cuma ngangguk. Gak lama Kai datang dengan motor ninja merahnya.

"Pake dulu, Tal" Kai menyodorkan sweater hitam pada Krystal.

"Apaan nih?"

"Karung beras. Ya sweater lah"

Krystal lagi - lagi memukul kepala Kai, beruntung kali ini dilindungi helm.

"Nyebelin!"

"Lo lucu kalo lagi ngambek."

"Tau ah!"

"Udah buruan pakai."

Krystal nurut. Dia memakai sweater hitam yang Kai beri. Sedikit kebesaran di tubuh Krystal, tapi membuatnya hangat.

"Sekarang pakai helm, terus naik" Kai memberi helm pada Krystal.

Krystal pakai helm dan naik, tapi Kai gak juga jalan.

"Ayo, jalan. Tunggu apa lagi?"

"Pegangan dong, Tal"

"Ini udah pegangan di jok"

"Jangan. Pegangannya disini" Kai meraih tangan Krystal dan melingkarkan pada pinggangnya.

Buru - buru Krystal melepas dam menarik tangannya.

"Jangan modus! Buruan jalan atau gue turun"

"Iya iya sayang kita jalan"

Perlahan Kai melajukan motornya. Menyusuri jalan raya kemudian masuk ke dalam sebuah komplek, lalu kembali keluar dari komplek dan kembali ke jalan raya. Begitu berulang - ulang.

Krystal mengerutkan keningnya.

"Kai, kok lewat sini sih? Ini bukan jalan ke rumah gue"

"Gue kan gak tau rumah lo, Tal. Lo belum kasih tau alamatnya"

"YA AMPUN KAAAAIIIII KENAPA GAK BILANG SIIIHHHH"

------

TBC
Maafkan cerita yang semakin absurd ini wkwk aku tunggu komentar kalian

Love Me Right [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang