#05

554 70 27
                                    

^Yein's pov^

Aku berlari mengikuti arus koridor yang tidak berujung, mencari sosok orang yang sempat melewati tempat ini . tapi ketika berbelok arah aku tidak lagi melihatnya, aku kehilangan Jihoon.

"Aish! eodigaseyo" Grutuku sambil mengacak rambutku prustasi.

aku akan mengutuk diriku sendiri jika tidak bisa menemukan Jihoon secepatnya, karena kejadian dikelas tadi Jihoon jadi berlari keluar meninggalkan ku dan itu cukup membuatku menyesal.

Sekali lagi aku berlari, untuk saat ini aku harus mencarinya apalagi ia sedang terluka. sungguh aku tidak sengaja melakukan itu kepadanya.

"Arggh" Erang seseorang, spontan aku menoleh kearah belakang. Pelan-pelan kakiku melangkah kearah sumber suara.

Aku yakin suara itu berasal dari dalam sini. secara hati-hati lenganku membuka knop pintu gudang ini, didalam gelap.

Tidak ada penerangan selain hanya cahaya fentilasi yang menerangi sebagian dari kegelapan gudang ini.

"Ada orang disini?" Lirihku sambil pelan-pelan memasuki gudang, sepertinya erangan itu benar tercipta dari sini. Tapi mana, aku tidak lagi mendengar suara seseorang.

Gubrak!

"Apa itu?!" Pekikku terkejut, itu seperti suara benda jatuh, ah berarti indra pendengaranku tidak salah. Suara erangan tadi memang berasal dari gudang ini dan dibalik tumpukan kardus itu pasti ada seseorang yang sedang bersembunyi.

aku menelan salivaku susah dan kemudian melangkah mendekati kardus yang tadi terjatuh, aku memang takut tapi ketakutanku itu kutepis jauh-jauh.

Dengan tangan yang gemetar aku mulai menyingkirkan tumpukan kardus dihadapanku, disaat seperti ini aku sungguh menginginkan Jihoon yang berada disana.

------

Kringg...

Bel istirahat berbunyi tanda selesai untuk pelajaran Son Ssaem. Semuanya bersorak , tapi tidak untuk Nayoung. Sedari tadi ia hanya menatap keluar pintu, tentu disana ada Wonwoo yang masih dihukum.

Nayoung dapat melihat jelas bagaimana Wonwoo menahan kepenatan di antara kaki juga tangannya, sampai tetesan keringat Wonwoo pun Nayoung juga dapat melihatnya.

"Maafkan aku Wonwoo, aku tidak bisa menolongmu" Gumam Nayoung yang masih dapat didengar jelas oleh seseorang yang berada disebelah Nayoung.

"Kau mengkhawatirkannya?"

"Ah itu kau Soonyoung. A-anniya aku tid.."

"tidak usah berbohong, apa kau menyukainya?"

Deg!

Nayoung terdiam, ia merasa ada sesuatu yang ingin meledak dari dalam dirinya ketika Soonyoung selesai mengucapkan kalimat "Menyukai".

^Nayoung's pov^

"A-aniya, aku tid.."

"Tidak usah berbohong , apa kau menyukainya?" potong Soonyoung kemudian.

Deg!!

Aku tidak meneruskan ucapanku, aku terdiam ketika Soonyoung selesai mengucapkan kalimat "Menyukai". Apa yang aku fikirkan sungguh tidak seperti itu.

Tapi kenapa denganku, aku merasa ada sesuatu yang ingin meledak didalam diriku, sungguh menggelitikku hingga membuat jantung ku berdegub dua kali lipat lebih cepat dari biasanya.

percayalah, aku tidak mungkin memendam rasa suka kepada Wonwoo. Bukankah kalian juga mengetahui apa yang sedang aku lakukan didunia ini?, benar bukan! itu tidak mungkin terjadi padaku.

How About Angel?{Jeon Wonwoo Fanfiction}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang