EMPAT BELAS

582 45 4
                                    

[BIASAKAN VOTE-COMMENT SETELAH ATAU SEBELUM MEMBACA]

AUTHOR POV

Azka masih berdiri meratapi handphonenya. Dari tempat yang tidak terlalu jauh, Daffa sempat mendengar apa yang tadi dibicarakan oleh Azka dan juga Fee, satu-satunya cewek yang dekat dengan Azka.

Bukan bermaksud menguping, dia hanya tidak sengaja mendengarnya.

Dari tempatnya, Daffa melihat seorang gadis yang sangat dikenalnya, seorang gadis yang membuat jantungnya berdebar cepat.

"Azka?" Sapa Amora mendekati Azka dengan dress yang sangat pas dibadannya.

Azka sempat tidak berkedip saat memperhatikan Amora dari bawah sampai atas.

"Amora?" Tanya Azka sedikit ragu.

"Lo gak bisa ngenalin gue? Wow, kayanya dandanan ini bagus untuk nyamar." Jawab Amora masih dengan sikap dinginnya.

Saat datang ke restoran itu, Amora memang tidak terlihat bersama dengan siapapun. Tapi tidak mungkin dia hanya sendiri. Pikir Daffa yang masih berdiri di tempatnya.

"Kebetulan yang dramatis." Jawab Azka tidak kalah dingin.

"I know." Balas Amora tanpa peduli lagi dengan apa yang akan diucapkan Azka setelahnya. Ia berjalan melewati Azka dan masuk ke dalam restoran mewah itu.

"Eh buruan masuk, lo ditanyain Bunda." Kata Daffa setelah keluar dari tempat persembunyiannya.

"Iya. Yok." Ajak Azka segera kembali memasuki restoran itu.

Setelah Azka dan Daffa duduk di tempat yang memang sudah disiapkan, mereka menunggu Ben dan Diana, seorang teman yang sedari tadi diceritakan oleh Lidya tanpa henti.

Beberapa menit kemudian, Lidya berdiri untuk menyambut teman yang memang sudah ditunggunya sedari tadi.

"Wow, siapakah ini? Pasangan yang selalu bergandengan semenjak SMA?" Gurau Lidya dengan tersenyum cantik.

"Berhentilah tersenyum cantik seperti itu Lidya, atau Ben akan jatuh hati pada mu." Balas Diana tersenyum, senyum yang tidak kalah cantik dengan Lidya. Sampai akhirnya ia memeluk Lidya dengan erat.

"Dan, siapa dua lelaki tampan ini? Anak mu?" Tanya Ben dengan suara Bassnya, tidak lupa ia juga tersenyum.

Segera Daffa dan Azka berjabat tangan dengan Ben, dan Diana setelahnya.

"Saya Daffa, Om." Kata Daffa dengan senyum sopannya.

"Saya Azka, Om." Kata Azka juga dengan senyum sopannya.

"Sangat tampan dan sopan." Respon Ben. "Ya, mari silakan duduk."

"Hei, aku kesini membawa dua lelaki tampan. Lalu, dimana gadis cantik kalian?" Gurau Lidya.

"Tunggu saja, tidak lama lagi dia akan datang." Jawab Diana masih dengan senyumnya.

Azka dan Daffa sempat saling bertatapan, ntah apa yang mereka bicarakan dengan mata mereka. Sepertinya, mereka mempunyai pemikiran yang sama.

Benar yang dikatakan oleh Diana, tidak berapa lama kemudian, seorang gadis cantik mendekati meja itu dengan tersenyum anggun.

Tetapi senyuman itu tergantikan dengan mulut yang sedikit menganga saat mata gadis itu bertemu dengan pemandangan yang membuatnya membelalakan matanya.

"Lo?!" Reflek Amora, Daffa, juga Azka.

-

Amora, Daffa, dan Azka hanya terdiam. Sungguh, kejadian ini tidak pernah ada di dalam khayalan mereka.

Apa dunia itu sempit? Sesempit itu kah dunia? Mungkin saja itu adalah salah satu umpatan yang ada di dalam benak ketiganya.

Sedangkan satu jam lebih di sana, hanya Ben, Diana, dan Lidya yang bercerita.

Ada satu fakta yang sedikit membuat Amora tercengang. Akhirnya dia mengetahui mengapa Daffa dan Azka sangat dekat.

"Benar-benar suatu kebetulan ya kan?" Kata Diana tersenyum, menatap putrinya sekilas.

"Dan aku juga sudah mengenal Amora. Kalau saja saat itu aku tau dia itu anak mu." Jawab Lidya menatap Diana lalu menatap Daffa dan tersenyum jahil.

"Ya Tuhan, Lidya, anak mu akan merona jika kamu menjahilinya seperti itu." Gurau Ben tertawa renyah.

"So, my cutie boys, bagaimana dengan Amora? Bukankah dia sangat cantik?" Tanya Lidya tersenyum jahil.

"Ya, sangat cantik." Jawab Daffa menatap Amora dengan senyumnya.

Sedangkan Azka, ia hanya menjawab Lidya dengan senyuman penuh arti.

"Bun, piano di sana boleh dimainin?" Tanya Azka setelah menemukan salah satu hobinya. Jujur, dia sangat bosan.

"Boleh, itu untuk umum kok." Jawab Lidya mengernyitkan dahinya.

"Hmm, kalau begitu permisi." Izin Azka lalu berjalan menuju piano yang ada di depan sana.

Bukan hanya Ben, Diana, Lidya, Amora, dan Daffa, tapi ada beberapa juga yang melihat Azka dari meja masing-masing.

Tidak berapa lama, nada-nada itu mengalun dengan sangat indah. Membuat siapapun memberikan perhatiannya untuk Azka.

•••

🎶 One Call Away - Charlie Puth

•••

I'm only one call away
I'll be there to save the day
Superman got nothing on me
I'm only one call away

Call me, baby, if you need a friend
I just wanna give you love
C'mon, c'mon, c'mon

Reaching out to you, so take a chance
No matter where you go, know you're not alone

I'm only one call away
I'll be there to save the day
Superman got nothing on me
I'm only one call away

Come along with me and don't be scared
I just wanna set you free
C'mon, c'mon, c'mon

You and me can make it up, be wild
For now, we can stay here for a while
Cause you know, I just wanna see your smile

No matter where you go, know you're not alone

I'm only one call away
I'll be there to save the day
Superman got nothing on me
I'm only one call away

When you're weak I'll be strong
I'm gonna keep holding on
Now don't you worry, it won't be long
Darling, if you feel like hope is gone
Just run into my arms

I'm only one call away
I'll be there to save the day
Superman got nothing on me
I'm only one, I'm only one call away

I'm only one call away
I'll be there to save the day
Superman got nothing on me
I'm only one call away

I'm only one call away

Selesai dengan lagunya, tepuk tangan pun terdengar dengan sangat meriah. Ben, Diana, Lidya, bahkan Daffa sangat terpukau dengan bakat yang dimiliki Azka.

Tetapi, berbeda dengan Amora. Darahnya berdesir ntah apa alasannya, jantungnya berdebar sangat cepat. Apalagi ketika matanya bertemu dengan mata Azka, juga melihat senyum tipis tersungging di bibirnya.

Deg..

Deg..

**

A/n : Nah sampe sini gimana sih ceritanya??? Kurang greget atau gimana?? Kasih tau doooong.

Maafin ya kalo terlalu panjang atau kurang panjang. Untuk yang selalu ngikutin dan ngasih vomments, makasih buat kaliaaaaan. Big Love!❤❤

• TBC •

-- 17 Juni 2016 --

PushoverWhere stories live. Discover now