Cast :
1. Xi Luhan as Oh Luhan
2. Jung Eunji
3. Oh Sehun
LUHAN POV
Cuaca hari ini sangat cerah. Tentunya kuawali hari ini dengan penuh senyuman. Kukayuh sepedaku dengan riang menuju Anyang High School. Hai, aku Luhan. Satu dari sepersekian namja yang famous di sekolah ini. Haha, aku tak berniat untuk sombong, tapi inilah kenyataannya. Aku hanya perlu menyunggingkan senyum kecil menampakkan dua gigi kelinciku pun dapat membuat siswi-siswi berdecak kagum memandang ketampanan ku.
"Pagi Luhan-ssi," sapa Chorong "Bagaimana pagimu hari ini?"
"Yak, apa yang kau lakukan hah? Mengikuti tingkah yeoja-yeoja itu hah?" jawabku sambil menjitak kepalanya.
"Appo, aku hanya heran saja. Kenapa mereka selalu mengejar-ngejarmu? Luhan yang sok manis, sok ramah, jahil...'
"Hei hentikan. Kalau kau mau jadi bagian dari mereka, tak usah malu mengungkapkannya," ucapku sambil membuka lokerku.
"Surat ini lagi," senyumku bahagia "Apakah kau sudah tahu orangnya?" selidikku. Chorong hanya menyernyitkan dahinya, bingung.
"Maksudku yeoja yang tiap hari mengirimiku not-not balok ini"
"Tentu saja, semua urusan beres di tanganku. Park Chorong"
Biar aku kuakui bahwa aku, Oh Luhan telah jatuh cinta pada seorang gadis. Seorang gadis yang unik bila kubilang. Diantara puluhan yeoja yang mengagumiku, diantara puluhan yeoja yang mengirimiku hadiah, kartu ucapan, surat, hanya dialah yang mengirimiku surat berisi rangkaian not yang indah. Sampul suratnya pun sederhana, hanya sampul surat biasa berwarna coklat dan tak lupa pita kuning yang tak pernah ia lupa bubuhkan.
Aku tersenyum kembali. Betapa manisnya gadis ini kupikir. Aku selalu tak sabar untuk segera memainkannya, menciptakan melodi indah. Dialah gadis yang selalu mengisi loker ku ini tiap Kamis pagi. Gadis inilah yang tak lama akhirnya kukenal. Tapi berada di dekatnya menjadikan ku merasa sebagai namja yang pengecut. Aku tak berani menatap wajahnya yang mampu melukiskan kegembiraan. Aku tak berani menatap matanya yang menjadi sangat manis ketika eyesmile nya terlukis ketika ia tersenyum.
***
"Terimakasih atas latihannya, sunbae. Senang bekerjasama denganmu,"
"Ah nde, gomawo baekhyun-ah, dan Jung.. Eunji" ucapku sambil memutar-mutar jam tangan di pergelanganku, tak berani menatapnya.
Tak banyak yang kami obrolkan saat latihan. Ia lebih memilih untuk bercengkrama dengan temannya itu. Seorang namja yang kuduga sebagai pacarnya selama satu tahun ini.
Hai, apa yang kau pikirkan Luhan... melihatnya tersenyum saja sudah mampu menghadirkan ribuan kupu-kupu hinggap di perutmu. Apalagi bila kau diberi kesempatan untuk mengiringinya bernyanyi dengan suara emasnya itu. Sungguh anugerah terindah.
LUHAN POV END
April, 2012
Acara Prom night Anyang High School
"Kita sambut bersama, penampilan menakjubkan kita. Seorang pria muda yang lihai memainkan jemarinya di tuts-tuts piano. Dengan 2 orang siswa kelas X dengan suara emasnya. Kita langsung sambut saja, inilah dia ... Luhan, Baekhyun, dan Eunji"
LUHAN POV
Penampilanku berjalan lancar. Dua-duanya tampil maksimal. Hanya aku yang kurang, aku tak bisa menikmati indahnya lagu itu karena aku hanya terfokus pada piano klasik ini. Mataku tak sempat menatapnya dengan gaun putih yang ia kenakan begitu cantik. Gaun yang mampu mengubah penampilannya yang cenderung childish dan tomboy menjadi lebih dewasa dan anggun tanpa mengilangkan sikap manis pada dirinya.
"Eunji-ssi..." panggilku
"Nde, sunbae,"
"Emm, aku hanya ingin memberikan ini untukmu. Sebagai kenangan bahwa kita pernah dekat. Aniy, maksudku, kita pernah bekerjasama sebelumnya," ujarku seraya memberikan sudtu kado kecil berisi kalung. Lalu aku mulai memainkan jam tanganku karena tak mampu menahan kegugupan berdiri di hadapannya. Pandanganku kuarahkan ke objek lain agar tak bertemu langsung dengan manik matanya.
"Terimakasih sunbae. Senang bekerjasama," jawabnya sambil menyunggingkan senyum, lengkap dengan mata eyesmile-nya itu.
Blush... ini pipiku, bukan pipinya.
Kyeopta!
"Dan satu lagi, bolehkah aku memintamu untuk memanggilku dengan oppa saja?"
"Mwo?" ucapnya terkejut.
"Tak apa jika kau tak mau, ini hanya agar kita makin akrab saja dan...," jelasku.
"Anniya, siap Lu-han oppa," potongnya.
"Aku hanya ingin memberi kenangan manis di hari terakhirku ini sebelum aku pergi," tanganku menangkup pipinya, dan memberikan ciuman pada keningnya lembut.
"Eunji, saranghae,"
"Yak Luhan, apa yang kau lakukan? Cepat ke panggung kita akan berfoto bersama,"
Terdengar suara memangilku.
"Eunji, aku pergi dulu ne? Senang bisa mengenalmu. Bye,"
Kutinggalkan Eunji yang masih berdiri mematung disana. Kalian bisa mengatai bahkan membenciku atas apa yang kulakukan. Aku mengakuinya. Aku jahat. Aku bodoh. Aku pengecut dengan meninggalkan seorang gadis yang bertanya-tanya apa maksud semuanya ini. Aku hanya tak mampu mengatakan bahwa aku telah jatuh cinta. Maafkan perlakuan bodohku ini.
Aku berjanji jika aku punya kesempatan kedua, aku akan mengungkapkan rasa sukaku padanya dengan lebih manis. Tapi, bukan sekarang. aku masih belum bisa menahan kegugupanku didepannya.
***
Bagaimana? Lanjut?
***
maafkeun, di part ini masih banyak kekurangan. rasanya ni ff hampa gitu, makanya mungkin di part selanjutnya bakal ditambah bumbu2 biar lebih enak.#PLAK! ngomong apaan dah(?)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can't Say that I Do Love You
FanfictionAku jahat. Aku bodoh. Aku pengecut dengan meninggalkan seorang gadis yang bertanya-tanya apa maksud semuanya ini. Aku hanya tak mampu mengatakan bahwa aku telah jatuh cinta.