STILL SEHUN POV
Tunggu,sepertinya telah ada kesalahpahaman disini. Jung Eunji, apa yang kau katakan padanya. Ia mengira aku telah melakukan hal negatif kepadamu. Hey, aku tak mungkin sebodoh itu. Hey, Jung Eunji, kau harus menjelaskannya padaku.
***
Aku masuk ke dalam apartemen.Tampak aa sedang meyiapkan makanan untuk menyambut kedatangan hyung. Aku segera mendekati dan menariknya ke ruang tengah kemudian bertanya "Apa yang sebenarnya kau katakan pada bibi Myeon kemarin?" Ia tak menjawab dan hanya melirik ke arahku dengan malas. "Yak, jawab aku. Ia telah salah paham dengan kita? Apa kau akan masih bersikap tenang seperti ini?" aku mengacak rambutku frustasi.
"Salah paham? Aku tak bicara apapun kemarin selain kata nde, nde,nde. Itu saja. Memangnya ada apa?"
Aku menarik napas dalam-dalam lalu memulai menceritakannya mulai dari awal aku bertemu dengan Bibi Myeon di bawah tadi sampai pesan kepadaku bahwa aku harus memperlakukannya dengan baik. Aku sebenarnya merasa jijik dan geli sendiri menceritakan cerita ini. Apalagi respon dari Eunji yang sedari tadi hanya mengatakan "Mwo??!" Aku juga tak lupa menyertakan argumenku mengapa bibi bisa berpikir seperti itu. Menurutku, akar masalahnya hanyalah pada 'dia' yang tinggal di rumahku, maksudku apartemen hyung-ku, berdua bersamaku tanpa kehadiran hyung.
"Jadi seperti itu ceritanya. Dan sekarang kuminta kau untuk pergi ke rumah Bibi Myeon untuk menjelaskannya."
"Kenapa aku? Tadi kan kau bertemu dengannya, mengapa tak sekalian saja kau jelaskan?!" Bukannya ia yang salah? Kalau saja ia lebih mencerna maksud kata bibi kemarin, kalau saja ia tak harus tinggal sementara disini? Kalau saja... Arghh!
"Baiklah, supaya adil, bagaimana kalau kita bermain 'batu kertas gunting'? yang kalah yang harus pergi?"
"Aku tak akan mengikuti permainan bodohmu itu. Jangan kekanak-kanakan," jawabnya malas sambil masih mengelap piring-piring sajian.
"Bilang saja kau takut kalah. Tak kusangkan ternyata dirimu pengecut juga," ucapku pelan menunggu respon darinya. Aku berani bertaruh, pasti ia bakal tak terima omonganku tadi dan menerima penawaranku.
"Oke. Baiklah," ia membalikkan badan menatapku tajam. "Kawi bawi bo," teriaknya.
Sudah kukatakan sebelumnya. Jalan pikiran yeoja ini mudah sekali ditebak. Ia pasti akan mengeluarkan gunting, dan tentu saja kukeluarkan batu.
"Kau kalah. Silakan pergi,"
"Anni, shireo.Kau curang! Lupakan permainan tadi," melenggang pergi.
Aku menarik lengannya sebelum ia mencoba pergi dariku, "Dengar, aku tak curang. Hanya saja kau tak pernah bisa belajar dari pengalamanmu. Kau selalu mengeluarkan gunting untuk putaran pertama lalu kertas lalu batu, dan berulang lagi,"
"Kau mengingatnya huh?"
"Nde, Eunji bodoh," jawabku sambil menggelitik dagunya seperti yang ia biasa lakukan padaku.
tak berselang lama setelah pertengkaran singkat tadi, terdengar suara ketokan dari luar. "Cepat buka pintu, siapa tahu itu Luhan-hyung."
"Arra," jawabnya lemas. Aku memperhatikan langkahnya yang menuju daun pintu dan bersiap menyambut kedatangannya.
Ceklek... Braakkkk!
Aku berlari dan mulai memarahi aksi membanting pintu tadi. "Kau bodoh atau apa? Kau bisa saja merusak pintu ini?! Memangnya siapa di luar? Hantu?"
"Itu,,," belum selesai ia berbicara, aku sudah membuka pintu lebar-lebar. Aku juga sudah membuka tanganku lebar, karena kutahu, pasti Luhan-hyung akan segera lekas memelukku.
Omo! Tak kusangka, ternyata yang berdiri di luar adalah hyung dan Bibi Myeon. Aku hanya diam melihat mereka yang tersenyum ke arahku.
"Apa kau akan tetap berdiri seperti itu bak 'patung selama datang', Oh Sehun?" Luhan lalu masuk dan tak lupa mempersilakan Bibi Myeon untuk masuk juga.
***
Author POV
Mereka berempat kini tengah menyantap makanan yang telah disiapakan oleh Sehun dan Eunji tadi. Bibi Myeon juga tampak senang dengan masakan Eunji.
"Masakanmu ternyata enak juga. Pantas Sehun suka."Mendengar ucapan bibi sontak membuat mereka kecuali bibi Myeon sendiri kaget. Tak terkecuali Sehun yang terus batuk karena tersedak makanan, efek dari perkataan tadi. Eunji membantu Sehun dengan menuangkan air putih di gelas. Luhan juga tak kalah kaget, ia memandangi Sehun dan Eunji bergantian.
"Jadi, kalian belum memberitahu Luhan?" Eunji yang mendengarnya hanya menyenggol lengan Sehun dan membuat kontak mata seolah Sehun yang harus menjelaskannya. Sehun yang di 'kode' hanya menggeleng, tak mau.
"Bibi Myeon, sepertinya bibi telah salah paham terhadap kami," Eunji kembali menatap Sehun seperti bertanya apakah tindakannya ini tepat atau tidak? Sehun hanya menjawabnya dengan anggukan. Luhan meletakkan peralatan makannya dan mendengarkan penjelasan tersebut, antusias. "Saya tinggal sementara disini untuk menjaga Sehun," perkataan Eunji ini disambut dengan injakan kaki Sehun pada Eunji.
"Menjaga?" ucap Bibi Myeon.
Sehun menatap Eunji intens. Perkataannya tadi dikhawatirkan akan kembali menyulut kesalah-pahaman lagi. Sehn pun angkat bicara, "Jadi bi, aku dititipkan pada si Eunji ini selama hyung pergi keluar kota. Ia bertugas menjagaku dan membuatkan ku makanan. Hyung memilihnya karena ia pintar masak. Dan juga kami bukanlah sepasang 'kekasih' seperti yang bibi pikirkan. Percayalah. Aku juga tak melakukan apapun padanya. Argghh, ini sungguh menjengkelkan. Dan, aku juga tak perlu memperlakukannya dengan sebaik mungkin karena toh dia juga amat menyebalkan bagiku."
Semuanya tertawa lepas mendengar penjelasan Sehun tadi, kecuali dua sejoli ini. Sehun dan Eunji. Eunji kesal dengan Sehun yang mengatai dirinya menyebalkan, "Apa kau tak sadar? Dirimu lah yeng menyebalkan Oh Sehun. Bukan aku! Haishh!" batin Eunji sambil menampilkan tatapan mautnya pada Sehun. Sedangkan Sehun sendiri hanya terdiam melihat respon mereka. Ini pastilah hari yang buruk bagi Sehun.
"Bibi Myeon, sepertinya aku perlu menjelaskan sesuatu padamu. Ini terkait mereka berdua."
Luhan mulai menjelaskan tiap detail dari cerita Sehun. Ia sepertinya tampak bersalah juga. Ia seharusnya mengenalkan Eunji terlebih dahulu agar tidak mengakibatkan kesalah pahaman di kalangan tetangga.
***
"Yak, maafkan bibi telah salah paham terhadap kalian, ne?" permintaan maaf bibi ini diterima dengan baik oleh mereka, Sehun dan Eunji. Akhirnya mereka merasa lega setelah sukses menyelesaikan permasalahan ini. "Tapi, kalian benar-benar lucu bila menjadi pasangan sungguhan,"
"Shireo!!!" yang diikuti oleh tawa lepas Bibi Myeon dan Luhan.
***
lanjut chapter nanti yaa
#aku kembali mengucapkan terimakasih pada readers..:)) oh iya, sebenarnya aku Chanji shipper, tapi ini aku coba cast nya Sehun Eunji gegara suka banget sama character mereka berdua di My My fanfic.. coba baca deh, recommended bgt.:))
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can't Say that I Do Love You
FanfictionAku jahat. Aku bodoh. Aku pengecut dengan meninggalkan seorang gadis yang bertanya-tanya apa maksud semuanya ini. Aku hanya tak mampu mengatakan bahwa aku telah jatuh cinta.