Ujian akhir sekolah sudah semakin dekat. Belakangan ini fikiranku hanya terfokus pada Sata saja. Sehingga semua pelajaran sekolahku jadi terbengkalai. Itulah sebabnya kenapa orang bilang cinta itu gila, kau bahkan tidak ingat bahwa ujian akhir sudah dekat.
Aku sedang berjalan pulang dari taman olahraga bersama Umi sore itu. Seperti biasanya dia selalu mengeluh tentang persiapan ujian Bahasa Inggris padaku. Jangankan dia, aku saja sudah kehilangan konsentrasi belajar sejak lama. Jika nilaiku turun atau sampai tidak lulus masuk SMA favorit, ibuku bisa berubah menjadi monster.
"Aku dengar Saboru-san mendaftarkan diri untuk ikut ujian kepolisian negara."
"Eh? Benarkah?"
"Aku bertaruh bahwa Saboru-san dan teman-temannya akan semakin jarang berkumpul seperti biasanya. Apalagi mereka akan segera lulus dan mungkin saja berencana untuk melanjutkan ke Universitas di Tokyo. Hah, senangnya memasuki pergaulan kampus karena banyak pria tampan."
Benar juga, jika sudah memasuki pergaulan kampus maka mereka sudah tergolong dewasa sekarang. Perkataan Umi sedikit menyentrum hatiku. Tidak hanya ada pria tampan di universitas, tapi juga wanita cantik yang jauh lebih dewasa dariku. Jika dengan Umi dan Yoshie saja peringkatku masih dibawah mereka, lalu bagaimana dengan gadis-gadis cantik dan dewasa di Universitas?
Astaga, harusnya disaat seperti ini aku memikirkan diriku sendiri. Bagaimana nasibku jika tidak berhasil masuk SMA favorit? Kenapa malah memikirkan mereka yang akan lanjut ke universitas atau tidak, dasar payah! Bukannya aku juga sedang dalam posisi terancam saat ini, baik dalam hal belajar maupun percintaan. Memikirkan orang lain disaat keadaanku sendiri tidak memungkinkan begini, sebenarnya apa yang aku lakukan sekarang.
"Haruo-san!"
Teriakan Umi cukup mengembalikanku dari dunia lamunan. Aku melihat Haruo dan Sata berjalan menghampiri kami. Jantungku kembali berdebar, padahal hanya melihat wajah Sata saja. Sudah cukup lama kami tidak saling bertemu dan bertatapan seperti ini. Mungkin karena ujian masuk Universitas sudah selesai dan upacara kelulusan SMA sudah dimulai lebih dulu itu sebabnya berkumpul bersama dan bermain bukanlah hal yang bijaksana untuk mereka.
"Umi-chan, Chie-chan! Kalian darimana?"
"Kami habis menghela nafas panjang di taman olahraga. Karena ujian sudah dekat, jadi semakin stress."
Umi memang tidak bisa menyaring hal seperti apa yang boleh dikatakan dan hal yang seperti apa yang tidak boleh dikatakan. Mengatakan bahwa kami sedang stress karena akan menghadapi ujian sama seperti mendeklarasikan bahwa otakmu cukup bodoh untuk bisa lulus ujian akhir. Tapi tentu saja ini bukan yang pertama kalinya ia membicarakan hal yang tidak perlu, mungkin akan lebih baik jika aku memberitahunya bahwa kebiasaannya yang satu ini bisa mempermalukan dirinya sendiri.
"Begitu yaa? Kenapa tidak minta bantuan Sata saja?"
Saran dari Haruo cukup mengagetkanku. Aku melihat ekspresi wajah Sata yang juga terlihat bingung. Tatapan heran yang ia tujukan pada Haruo seolah-olah mengatakan bahwa ia masih tidak mengerti situasinya saat ini. Tiba-tiba Haruo menyodorkan Sata untuk membantu kami sepertinya hanya fikiran yang tiba-tiba melintas di kepala pria itu. Entah bagaimana aku merasa bahwa sepertinya Haruo dan Umi bisa berteman baik karena mereka memiliki sifat yang sama yaitu serangan dadakan.
"Apa maksudmu? Memangnya apa yang bisa ku bantu?" tanyanya dengan nada bingung.
"Kau kan guru privat, jadi bisa membantu mereka belajar kan?"
Sata adalah guru privat dan pasti sudah terbiasa dengan materi pelajaran sekolah. Bukan sebuah rahasia lagi jika Sata adalah seorang guru privat tapi permasalahannya kenapa aku tidak bisa mengingat hal itu dengan baik meskipun aku sudah mengetahuinya. Kenapa tidak terfikir olehku tentang ide cemerlang ini? Selain bisa belajar untuk ujian, aku juga bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengannya. Seharusnya metode seperti ini muncul lebih cepat di dalam otakku tanpa perlu Haruo yang mendorong Sata untuk melangkah maju.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Love is Breaking
RomanceUntuk beberapa alasan aku tidak ingin melepaskannya jauh dariku. Tapi hubungan kami tidaklah sejelas itu, hanya saja banyak orang yang menganggap bahwa sebaiknya status diantara kami diperjelas saja. Tapi ada satu ikatan kuat diantara kami yang m...