✔Chapter 9

1.8K 253 21
                                    

Sepulang kuliah aku langsung mandi, dan bersiap untuk kerumah Alex, tiba-tiba Alex menelponku.

"Hai Lex, ada apa?"

"Niall, kau jadi ke rumahku 'kan?"

"Iya, aku ini sudah bersiap siap ke rumahmu. Tapi Lex, aku takut jika Harry tak suka dan jadi marah."

"Niall, jangan dipikirkan. Aku yakin Harry tidak akan marah."

"Baiklah, yasudah aku berangkat. Bye."

"Byee."

Aku memutuskan sambungan telpon. Setelah membawa beberapa buku di tas, aku mencoba menghampiri Harry di kamarnya.

Tok... Tok... Tok...

"Harry, kau didalam? Harry?" panggilku. Tak lama kemudian Harry menyembulkan kepalanya di pintu.

"Ada apa?" tanya Harry dengan suara beratnya ala bangun tidur.

"Hanya, ingat jika kau akan pergi ke rumah Alex?"

"Ya." jawabnya singkat. Harry mengerjapkan matanya yang mengantuk.

"Mau berangkat bersamaku?"

"Tidak, berangkatlah duluan." ujar Harry dingin sambil menutup pintu kamarnya.

****

Sesampainya di depan rumah Alex aku mengiriminya pesan jika aku sudah berada di depan rumahnya. Tak lama kemudian dia keluar dari rumahnya, membuka pagarnya dan menghampiriku.

"Ni, ayo masukkan mobilmu di dalam."

"Baiklah."

"Mana Harry?" tanya Alex saat kami berada diruang tamunya.

"Mungkin masih di jalan." aku tak yakin.

"Kenapa kalian tidak berangkat bersama saja?"

"Dia ti--"

"Hai." ucapanku terpotong oleh seseorang. Dia memegang sebuah nampan.

"Nath? Ada apa?" tanya Alex.

"Temanmu sudah datang, dan kau tidak memberinya minuman. Ini kubawakan 3 gelas jus jeruk dan camilan. Oh ya, kau Niall kan? Aku Nathalie panggil saja Nath." ujarnya ramah.

"Hai Nath. Bagaimana kau bisa tahu jika namaku Niall?"

"Ya, aku pasti tahu. Alex sering menceritakanmu padaku." jawabnya sambil melirik Alex. Sedangkan Alex membelalakkan matanya pada Nath.

"Oh ya? Memangnya dia bercerita apa saja?" tanyaku ingin tahu.

"Banyak sekali. Aku sering menjadi tempat curhatnya. Hehe." Nath terkekeh sambil meletakkan nampannya di atas meja.

"Nath?!" pekik Alex, membuat aku dan Nath tertawa bersamaan.

Ting... Tong...

Bel rumah Alex berbunyi.

"Biar aku yang membuka pintunya." ujar Nath.

HARRY'S POV

Aku memencet bel rumah Alex. Saat pintunya terbuka, yang keluar bukanlah Alex melainkan orang lain.

Kenapa bukan Alex yang keluar? Apa aku salah alamat? Sepertinya tidak, benar ini rumahnya Alex.

"Hello, kau melamun?" ujar gadis itu sambil mengibas-kibaskan tangannya di wajahku.

"Hmm. Apa ini rumahnya Alex?" tanyaku.

Bodoh. Aku merutuki diriku sendiri karena padahal sudah jelas-jelas ini alamatnya.

I'm Here ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang