✔Chapter 18

1K 128 49
                                    

Kami semua sudah berada di ruang tamu sekarang. Bahkan Dad dan Mom pulang ke rumah setelah tadi saat di perjalanan Louis menelfon mereka, tentang kejadian tadi.

Dad berdehem dua kali. Membuat kami semua menatapnya.

"Bobby, aku tidak menyangka jika akan terjadi kejadian ini. Sekarang bicaralah. Jelaskan kepada kami." kata Dad. Lalu dia mulai menjelaskan semuanya, sama seperti saat di Mall tadi. Dad dan Mom sangat terkejut sama sepertiku tadi.

"Sekarang aku akan menjawab pertanyaanmu tadi Niall."

"Iya, baiklah." ujarku.

"Bagaimana aku menemukanmu, kenapa aku mengikuti kalian sejak tadi, kenapa tadi saat di sini kita bertemu tetapi aku tidak langsung berbicara kepadamu, dan malah mengikuti kalian secara diam-diam." dia berhenti berbicara sejenak.

"Lalu alasannya adalah ... Akhir-akhir ini di kantor, berita tentang mereka berlima. Bukan karena berita negatif, tetapi berita tentang penangkapan Mr. Dave. Semua orang termasuk diriku sangat kagum kepada mereka semua. Lalu beberapa hari kemudian ada kabar burung, jika ada salah satu diantara mereka yang bukanlah anak kandung anda. Awalnya aku hanya menganggapnya biasa, tetapi karena beberapa hari yang lalu di saat lembur malam. Anda sempat bercerita sedikit tentang putra anda yang bernama Niall. Aku terkejut saat anda mengatakan jika Niall memang anak angkat anda, anda juga menyebutkan nama panti asuhan yang sama. Setelah saat itu, aku mulai mencari tahu lebih banyak tentang Niall. Aku datang ke panti asuhan itu, dan menyebutkan tanggal, bulan, dan tahun disaat aku meninggalkannya disana. Aku sebutkan ciri-cirinya saat kecil. Lalu akhirnya aku tahu siapa yang telah mengadopsi Niall. Keluarga ini ..." dia menghela nafasnya lalu beralih dari menatap Dad, menjadi menatapku.

"Sebenarnya sejak hari itu juga aku ingin sekali menemui Niall, tetapi aku merasa malu. Aku seorang ayah yang tidak bertanggung jawab. Tetapi hari ini aku di beritahu jika aku harus mengambil map proposal di sini. Aku rasa itu kesempatan, jika beruntung maka aku akan bertemu Niall. Dan ternyata kesempatan itu datang padaku, aku bertemu Niall. Saat aku pertama kali melihatnya setelah sekian lama, aku terpaku. Melihat matanya, hidungnya, mulutnya, rambutnya. Dia telah tumbuh menjadi dewasa, tetapi bukan aku yang membesarkannya. Aku berfikir, aku seorang ayah paling jahat dan bodoh di dunia ini."

Aku terenyuh mendengarkannya, sedari tadi sebenarnya air mataku selalu saja ingin jatuh. Tetapi aku menahannya.

"Setelah Niall memberikan map itu padaku, aku langsung ingin cepat-cepat kembali. Aku rasa aku tidak pantas berdiri di hadapannya. Tetapi saat aku duduk di mobil, aku merasa bahagia karena aku telah bertemu dengannya. Lalu tak lama kemudian ada Liam yang keluar dari rumah, disusul oleh Harry, lalu setelah itu Louis, Zayn, dan Niall. Aku berfikir mungkin mereka akan keluar bersama. Jadi kuputuskan untuk tidak kembali ke kantor dulu, aku ingin melihat kemana mereka pergi diam-diam. Dan lagi pula, aku juga masih ingin melihat Niall. Melihat dirinya yang sudah dewasa ini. Tetapi tanpa kusangka, ternyata kalian menyadari keberadaanku." dia mengakhiri perkataannya, sekarang semuanya sudah jelas.

"Uhm. Maaf jika membuat anda terkejut dengan perlakuan kami disana tadi." ujar Liam.

"Tak apa, aku memaklumi. Seharusnya aku yang meminta maaf telah mengganggu kalian."

Keempat saudaraku mengangguk.

"Lalu, apa yang kau inginkan setelah ini?" tanya Dad.

"Aku ingin meminta maaf atas perlakuanku selama ini, Niall ..."

"Tak apa, aku memaafkanmu." ujarku.

"Satu lagi, jika kau mau Ni. Kau boleh tinggal di rumahku. Dan, apa kalian mengijinkan jika Niall tinggal di rumahku?" tanyanya sambil menatap Dad dan Mom yang sedari tadi belum berbicara sepatah katapun. Sebenarnya aku ingin, sangat ingin. Aku ingin menghabiskan banyak waktu bersamanya. Aku ingin mendengarkan banyak cerita tentang mereka dulu saat almarhum ibuku masih ada.

I'm Here ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang