✔Chapter 2

2.8K 372 31
                                    

"Bye!" seru Harry pada Mom dan Dad sesaat sebelum mereka menjauh dan tidak terlihat oleh banyaknya orang-orang yang berlalu lalang.

"Sudah, ayo berangkat. 60 menit lagi aku ada kuliah jam pertama." ajak Louis.

"Ya, kita juga. Liam ayo kita pakai mobil Dad kau yang menyetir. Louis, kau satu mobil dengan Zayn. Dan kau Niall, terserah dengan siapa." ujar Harry ketus. Kami segera pergi ke tempat parkir.

Saat aku mau masuk ke mobilnya Louis dia sudah menjalankan mobilnya dan pergi dengan Zayn. Sedangkan Liam dan Harry sudah masuk ke mobil hitam milik Dad. Aku bingung, ragu ingin masuk ke mobil yang mana. Ini semua permintaan Mom jika hari ini kami mengantarnya ke bandara hanya menggunakan 2 mobil saja.

"Hei, sedang apa kau terus berdiri disitu. Ayo masuk, sebelum kutinggal!" seru Harry padaku, aku pun langsung masuk kedalam mobil.

****

"Ayo turun kita sudah sampai." kata Liam.

"Ya, ayo segera ke kelas."

"Hm, aku sekelas dengan kalian." ujarku saat kami berjalan menuju loker untuk mengambil buku. Harry hanya melirikku dingin sedangkan Liam hanya terus berjalan. Kami menuju kelas dengan terburu-buru, karena dosen yang satu ini terkenal dengan kedisiplinannya. Saat tiba di kelas untung saja dosennya masih belum datang. Aku duduk di bangku dekat jendela deretan nomer dua. Sedangkan Liam dan Harry duduk di depanku.

"Hai Li, Harry, dan kau ... Ah ya Niall." sapa seseorang, aku menoleh. Ternyata itu Luke, teman kami saat SMA dulu.

"Hai Luke, ada apa?" tanya Harry.

"Kau tahu, ada kelas baru 'kan? Musik. Apa kalian berminat? Mungkin saudaramu yang lain juga berminat." ujar Luke.

"Ya, nanti kubicarakan dengan mereka. Sudah sana kembali ke kelasmu. Nanti dosenmu sudah masuk dan kau masih disini." kata Liam.

"Tenang Li, kelasku tepat di depan kelasmu. Oke bye guys." ujar Luke sambil berjalan keluar kelas.

"Bagaimana jika saat istirahat nanti kita bilang ke yang lain. Kita kumpul di foodcourt." usulku pada Liam dan Harry.

"Iya iya Ni, kita juga tahu." sahut Harry. Tak lama kemudian ada seorang perempuan duduk di kursi sebelahku. Dia terlihat kelelahan dan dahinya berkeringat.

"Hei, kau tak apa?" tanyaku pada gadis itu.

"Ya, aku tak apa. Hanya lelah berlari menuju kelas ini. Tak lucu 'kan. Jika hari pertama jadi mahasiswi baru, malah telat."

"Oh kau mahasiswi baru? Kenalkan aku Niall."

"Hai, aku Alex. Alexandra Collins."

Tak lama kemudian dosen kami memasuki kelas dan mulai mengajar. Tak lupa, tadi Alex juga sempat berkenalan dengan beberapa anak di kelas sebelum dosen datang. Dia tipe cewek yang mudah bergaul dengan semua orang, buktinya dia juga cepat akrab dengan Harry dan Liam.

Padahal Liam dan Harry tidak mudah akrab dengan orang lain kecuali dengan orang-orang terdekatnya. Alex juga sangat pintar, buktinya tugas kelompok yang diberikan dosen tadi cepat selesai karena Alex. Sedangkan aku, Liam dan Harry hanya sedikit banyak membatunya.

I'm Here ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang