Hari ini, aku lebih bersemangat untuk kuliah dari pada hari-hari biasanya. Aku teringat kejadian semalam, saat aku pulang ke rumah.
Aku yang baru saja mengantarkan Alex pulang langsung memasuki rumahku lalu berjalan ke kamarku. Saat aku membuka pintu kamar, aku melihat keempat saudaraku yang sedang berkumpul di sana.
Louis sedang duduk di kursi meja belajarku dan melakukan videocall dengan Elle. Zayn dan Liam sedang duduk di balkon kamarku, mereka berbincang-bincang di sana. Sedangkan Harry sedang tidur tengkurap di atas tempat tidurku sambil membaca sebuah novel.
"Niall?" mendengar suara Harry, semua langsung menoleh kearahku dan berjalan menghampiriku.
"Bagaimana?"
"Kau berhasil?"
"Ceritakan kepada kami."
"Hei apa kalian sudah resmi sekarang?"
"Niall jangan diam saja."
Mereka berempat melontarkan pertanyaan bertubi-tubi kepadaku.
"Hei hei... Calm down guys. Beri waktu aku untuk menjawab satu persatu." jawabku. Mereka berempat terkekeh. Sebenarnya aku sedikit terkejut saat mereka mau masuk ke dalam kamarku.
"Hahaha, baiklah baiklah. Ayo duduk dulu."
Kami semua duduk di atas tempat tidurku, lalu aku mulai menceritakan semuanya kepada mereka.
"Oh Ni... Selamat." kata Zayn.
"Hei, aku tahu kau pasti berhasil." ujar Louis.
"Nah kalau begitu, mana traktirannya hm?" tanya Harry.
"Hei hei sudahlah, hari sudah malam. Kita biarkan dulu Niall untuk beristirahat. Lagipula pasti nanti Al-"
Suara dering handponeku memotong perkataan Liam. Aku membaca nama yang tertera di layar.
"Alex ..." ucapku.
"Nah kan, benar dugaanku. Ayo boys, kembali ke kamar masing-masing." ujar Liam. Mereka semua tertawa sambil berjalan keluar kamarku. Akupun menjawab telfon dari Alex.
"Hei.."
Suara itu mengejutkanku seperti biasa. Saat ini aku sedang duduk di bangku taman.
"Alex? Hei aku merindukanmu." ucapku jujur, Alex pun duduk di sampingku.
"Belum 24 jam dari kemarin Ni. Kau berlebihan hahaha." Alex terkekeh.
"Hei, aku tidak bohong."
"Iya, aku juga merindukanmu."
Kami berdua tersenyum.
"Niall, aku harus pergi menemui Mrs. Amanda. Kau kutinggal sebentar tak apa?" tanya Alex, aku mengangguk. Lalu kucium puncak kepalanya.
"Okay. Kutunggu disini, nanti kita pulang bersama."
Alex beranjak dari duduknya lalu berjalan ke dalam gedung kampus.
Pandanganku teralih ketika melihat Zayn dan juga Jasmyn. Jasmyn berjalan dengan cepat sedangkan Zayn sedang mencoba untuk menyamai langkahnya. Sebenarnya ada apa dengan mereka.
ZAYN'S POV
"Tunggu, aku tak sengaja tadi."
Aku mencoba untuk berbicara dengan Jasmyn, tetapi dia masih terus saja berjalan dengan cepat.
"Hei tunggu. Berhenti berjalan." ucapku, tapi masih saja dihiraukan.
"Kau mendengarkanku tidak? Jasmyn!" tegasku. Membuat dia diam di tempat. Akupun berjalan ke depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Here ✔️
Hayran KurguApa kau tahu bagaimana rasanya menjadi satu-satunya anak angkat di lima bersaudara? Berusaha untuk menjadi 'ada' dan menjalin ikatan didalam sebuah keluarga yang darahnya tidak mengalir didalam tubuhmu. Copyright ©2016 by Eziall