✔Chapter 6

1.8K 274 26
                                    

"Ayo duduk di sini." ajakku pada Alex. Kami duduk di sebuah kursi kayu yang berada di rumahku.

"Wah Niall, ternyata di rumahmu ada juga kursi seperti ini." kata Alex.

"Ya, ini milik Mom. Jika ada waktu luang, Mom biasanya duduk duduk disini dengan Dad untuk sekedar beristirahat dan membicarakan hal-hal ringan."

"Oh.. By the way sekarang mereka ada di mana? Ah maksudku orang tua kalian."

"Mereka sedang pergi keluar negri beberapa bulan karna urusan pekerjaan. Walaupun mereka sibuk, tetapi mereka juga menyempatkan waktu untuk menelfon, skype, atau videocall dengan kami."

"Ah, keluarga yang sempurna" kata Alex, dia tersenyum getir.

"Hmm ... Maksudmu?"

"Yah, kau mempunyai banyak saudara yang baik, apalagi saudara laki-laki, mempunyai orang tua yang sibuk karna pekerjaan tetapi masih sempat meluangkan waktu untuk anak-anaknya, hubungan kedua orang tuamu juga harmonis. Makanya aku bilang jika keluargamu itu keluarga yang sempurna. Ini bertolak belakang dengan keluargaku." ujar Alex sambil menerawang jauh. Aku hanya bisa diam mendengar apa yang dikatakan Alex.

Aku merasa jika Alex sedang merindukan kedua orang tuanya. Aku tidak tega jika melihatnya sedih seperti ini.

"Alex, bagaimana jika masuk saja ke dalam? Kita berkumpul dengan yang lain?" ajakku.

"Ya ... Ayo." kata Alex sambil tersenyum lebar. Kami pun segera masuk ke dalam rumah kembali.

"Hello guys!" seru Alex saat kami di ruang TV.

"Hei Alex, kau habis dari mana?" tanya Louis.

"Hanya duduk duduk di luar dengan Niall."

"Oh.."

ALEX'S POV

Aku duduk di sofa samping Zayn. Lalu Niall juga duduk di sampingku. Sedangkan Liam dan Louis duduk di bawah sambil memakan camilan. Kami menonton TV bersama.

"Liam, ayo bermain ps." ajak Louis.

"Ya, ayo." Liam mengangguk setuju. Lalu mereka mengganti channel TV dan mulai mempersiapkan permainan mereka.

"Hei hei. Kan aku duluan yang tadi menonton TV. Kok jadi kalian buat main ps, lalu aku?" sahut Zayn tidak terima.

"Sudahlah kau kan bisa menonton TV di kamarmu." ujar Louis sambil tanpa melihat ke arah Zayn, karena dia swdang sibuk memerhatikan layar TV.

"Ah dasar kau ini." decih Zayn. Aku hanya terkekeh melihat tingkah mereka.

NIALL'S POV

"Argh ... Aku bosan. Aku mau keluar dulu." pamit Zayn, lalu dia beranjak untuk mengambil kunci mobil.

"Ya, jangan lama-lama." ujar Liam tanpa mengalihkan perhatiannya pada layar TV.

"Kau mau kemana Zayn?" tanyaku.

"Bukan urusanmu." jawab Zayn dingin.

Lalu Alex menatapku seolah olah mengatakan 'Kenapa Zayn mengatakan seperti itu padamu?'

"Itu sudah kebiasaan." bisikku sambil tersenyum.

Memang sejak 1 jam yang lalu kami bertiga hanya menonton permainan Liam dan Louis. Sedangkan makan malam masih 30 menit lagi.

"Bagaimana jika kita melihat matahari terbenam? Yah, walaupun tak akan seindah yang kau pikirkan." ajakku pada Alex.

"Ayo, dimana?"

I'm Here ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang