By : Meng
Suga kemudian membuka pintu apartemennya. Kaget. Tak menyangka bahwa dirimu sudah berada didepan sana.
"Sayang, sejak kapan?" tanya Suga masih tak percaya.
Padahal kemarin setelah konser Bangtan selesai, dirimu langsung pulang meninggalkan Yoongi dan pulang ke Daegu.
"Baru saja," jawabmu sembari tersenyum senang.
"Kenapa kau tak bilang akan kemari lagi eoh? Kan jika kau akan kemari, aku tak akan menyuruhmu pulang," jelas Suga.
Kamu hanya tersenyum melihat Suga yang terus mengomel. Namun dibalik senyummu itu mengandung makna yang akan harapan.
"Suga, kau tidur nyenyak kan?" tanyamu.
"Mmm... entahlah. Aku seperti masih tak menyangka akan kemarin yang kami lakukan. Seperti diambang mimpi atau nyata," jawab Suga.
Suga kemudian mengajakmu untuk pergi berjalan-jalan. Di taman.
"Suga?" panggilmu.
"Ya?"
"Tidak. Aku hanya memanggil."
Suga memandangmu. Senyumanmu serasa penuh arti. Suga tau jika dirimu sudah seperti itu maka ada yang disembunyikan. Namun, bukan Suga namanya jika dia menanyakan akan hal-hal yang disembunyikan.
"Sayang?" panggil Suga.
"Ya?"
"Jika nanti aku menangis lagi➖"
"Menangislah. Menangislah sebanyak yang kau inginkan. Namun tersenyumlah ketika kau selesai menangis. Karena hanya senyumanmu yang dapat menghangatkan mereka semua," jelasmu.
Suga kemudian menghentikan langkahnya dan langkahmu. Membalik badanmu sehingga kalian saling berpandangan.
"Sayang," Suga memanggilmu lagi.
"Iya Suga?"
"Bisakah aku memelukmu?"
Kamu hanya tersenyum melihat Suga. Kemudian merentangkan tanganmu. Dengan cepat, Suga kemudian memelukmu. Kamu pun membalas pelukan Suga.
"Bisakah kau selalu bersamaku?" tanya Suga yang masih dalam pelukanmu.
"Aku akan selalu bersamamu dalam hal apapun itu. Aku selalu menemanimu meski kau tak pernah memintaku. Aku akan selalu menjagamu meski kau juga bisa menjaga dirimu."
Suga kemudian mempererat pelukannya bersamamu setelah mendengarkan penjelasanmu. Terharu.
"Menangislah selagi kau ingin. Sembunyilah bersamaku jika kau malu menampilkan air matamu," tambahmu ketika mendengarkan Suga seperti seseorang yang menangis.
"Sayang, kau nanti melihatku lagi kan?" tanya Suga melepaskan pelukannya.
"Maaf sayang. Aku harus pulang."
"Apa??!" Suga kaget mendengarkan jawabanmu. Seoul-Daegu. Bahkan dia bisa merasakan lelahnya perjalanan itu.
"Aku harus mengurus sesuatu di Daegu. Jadi aku harus pulang sekarang."
Suga tak menyangka. Bahkan kau baru datang lalu ingin pamit pulang? Tak sempat menonton konsernya lagi?
"Kenapa begitu? Kau bilang akan selalu bersamaku. Tapi nyatanya➖"
"Kali ini aku sungguh tak bisa sayang. Ibu membutuhkan bantuanku."
Mendengar ucapan seperti itu Suga tak bisa mengatakan apapun. Apalagi menyangkut tentang orang tua. Tak bisa.
"Baiklah jika memang begitu. Aku tak bisa berbuat apapun," ucap Suga dengan menampilkan senyumannya.
"Jangan sedih oke. Ini aku membawakan sesuatu untuk penggantiku."
Kamu kemudian mengeluarkan dua boneka dari tasmu. Sudah dipersiapkan sejak kemarin.
"Tadaaa ... dua kumamon kesayangan," ucapmu dengan menunjukkannya pada Suga.
Suga hanya tersenyum. Antara senang dan sedih.
"Kenapa kumamon?" tanya Suga.
"Karena Suga menyukai kumamon dan Suga juga menyukaiku," jelasmu kemudian menyerahkan Kumamon yang memakai pita.
"Kau yakin akan pulang?" tanya Suga untuk meyakinkan lagi.
"Yakin," jawabmu mantap.
Suga kemudian memelukmu erat. Tak bisa membayangkan rasanya jika setelah konser tak ada dirimu.
"Hati-hati di jalan sayang. Ahh aku tak bisa melepaskanmu rasanya," Suga kemudian memelukmu lagi.
"Ahh Suga jangan begitu. Kau juga hati-hati yaa. Menangislah jika kau ingin. Jangan ditahan oke? Aku akan kembali ketika semua konsermu sudah selesai. Namun, tidak janji. Ehe!" ucapmu datar.
Suga masih tak menyangka. Padahal ini adalah konser keduanya. Tanpamu. Bagaimana dia bisa merasakan kebahagiaan lagi jika tanpamu? Entahlah. Dirimu, Bangtan, dan juga ARMY adalah hal terpenting dikehidupan Suga. Namun dengan tidak adanya dirimu, hidupnya menjadi seperti... menjadi kosong disalah satunya.
"Suga, aku pergi dulu ya. Jangan merindukanku. Peluklah kumamon itu jika kau ingin menangis. Aku akan merasakannya karena kumamon satunya berada bersamaku juga. Aku pulang ya Suga," pamitmu.
"Aku akan mengantarkanmu ya."
"Jangan, kau istirahatlah untuk nanti. Aku bisa pulang sendiri kok. Berikan yang terbaik untuk mereka ya sayang."
Kamu melambaikan tanganmu. Suga hanya bisa melihatmu dari kejauhan dengan memegang Kumamon pemberianmu. Bahkan dia tak bisa menampilkan senyumannya di wajahnya.
"Sayang, ku harap bukan ini hadiah yang kau berikan."
End or TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
[Fanfiction] Suga x YOU
FanfictionJadi jika bermimpi itu mewajibkan kita untuk membayar, mungkin sampai sekarang kita akan jatuh miskin. Dan kalau saja semua mimpi indah bersama Suga bisa menjadi kenyataan, mungkin Suga akan bisa menjadi milik kita selamanya. Cover by @justA_merefan...