By : Meng
Badanmu terhempas di atas kasur. Tangannya mencengkram lehermu, sedangkan tangan satunya lagi membekap mulutmu. Nafasmu tercekat. Seakan kehabisan oksigen.
"KATAKAN.PADAKU.(Y/n)," teriaknya penuh penekanan.
Kau hanya bisa meremas springbed, mencoba melepaskannya namun kekuatanmu tak cukup.
"APA MAKSUDMU HAH?" bentak pria itu.
Kamu terus menerus mencoba menyingkirkan tangannya dari lehermu. Nafasmu mulai lelah. Tangannya kini juga mulai lengah.
"Jangan coba bermain dibelakangku!!! Kau milikku!"
Kau milikku. Seketika kamu teringat dengan ucapan itu.
Ketika tangannya mulai lengah, kau melepaskannya dan mulai mengucapkan sesuatu padanya.
"MIN.YOONGI.SADARLAHHH!!!" pekikmu
Kedua retina pria itu membulat dengan sempurna. Tangan satunya terus mencekik lehermu dengan kuat.
"Akh!"
"AKU BUKAN MIN YOONGI JALANG!!" pekiknya.
"Kau Yoongi. Yoongi-ku. Ku mohon sadarlah. Ku mohon."
Pria dengan nama Yoongi itu tak menggubris ucapanmu. Dia terus berusaha ingin membunhmu.
"Ikut aku ke akhirat!!"
"Tidak!!!! Sadar Yoongi sadar. Aku masih di sini, membutuhkanmu. Park Jimin sialan!!!"
Terkejut bukan main. Tangannya mulai melemah. Melepaskan cengkraman dilehermu.
"Jadi siapa di sini yang akan membawamu ha??!"
"Di mana Yoongi-ku? Kenapa kau mengambil alih tubuh Yoongi?"
"Yoongi? Yoongi sudah mati. Raganya sudah ku tukar denganku."
"JANGAN BERCANDA PARK JIMIN!! APA YANG KAU INGINKAN DARIKU??!"
Park Jimin, pria yang mengambil alih tubuh Yoongi itu kini semakin ingin membunuhmu.
"KATAKAN PADAKU KENAPA KAU SEKARANG BERSAMA YOONGI? KAU MELUPAKANKU EOH?!!"
"MIN YOONGI SADARLAHHH!!!" Kau terus mengucapkan nama Yoongi.
"PANGGIL AKU JIMIN!!!"
"MIN YOONGIII!!!! Akh!"
Seketika tangan Jimin mulai menyerang lehermu kembali.
"MATI BERSAMAKU ATAU YOONGI TAK PERNAH KEMBALI SELAMANYA!!!"
"MIN YOONGI!" kamu menangis, meneteskan air mata.
Kamu tau bahwa kelemahan Jimin ialah, tak bisa melihat seorang wanita yang dia cintai menangis.
"Kembalikan Yoongi-ku. Kembalikan Jimin!! Hubungan kita sudah berakhir!!" kau terus menangis dan Jimin semakin tak tega.
"JANGAN MENANGIS BODOH!! AKU TAK MAU MELIHATMU MENANGIS!!"
"Ambil aku jangan Yoongi. Bunuh aku jangan Yoongi."
Kamu terus memohon pada Jimin agar Yoongi dikembalikan.
"Kau harus berhenti menangis."
"Yoongi! Min Yoongi! Yoongi! Tolong kembalikan."
Seketika tubuh Yoongi lemas. Matanya mulai tertutup. Hentakan darimu barusan sepertinya menyadarkannya.
Tenagamu tak cukup kuat untuk menahan Yoongi. Akhirnya kamu dan Yoongi sama-sama terjatuh di atas kasur dengan posisi berpelukan.
"Min Yoongi," panggilmu setelah sepersekian detik retina Yoongi mencoba terbuka.
"Akh! Sakit," erangnya.
"Apa yang sakit? Kepalamu pusing?" tanyamu khawatir.
"Sayang, kenapa aku ada di sini?"
Kamu mengusap air matamu. Tanda Yoongi sudah kembali ditubuhnya lagi.
"Sayang, kenapa?" tanya Yoongi khawatir.
"Tak apa. Aku baik. Yoongi, kau harus istirahat."
Ketika kamu berdiri, Yoongi merasa aneh dibagian lehermu. Tanda merah mengelilinginya. Terkejut. Tentu.
"Kenapa dengan lehermu?" Yoongi mencoba membuka setengah baju sampingmu.
"Akh!" erangmu.
"Jimin! Park Jimin! Pasti dia kembali lagi bukan?"
"Tidak Yoongi. Aku baik-baik saja. Jangan menyulut emosi."
"Dia harus diberi pelajaran!!!"
"Yoongi tidak. Sebaiknya kau mengalah dengannya."
Kamu memohon agar Yoongi tak terus menerus dendam pada Jimin.
"Tapi aku tak bisa melihat kekasihku dibuat menderita seperti ini, apalagi sampai dia berbuat hal ini dengan tubuhku!"
Yoongi semakin gencar. Emosinya tak bisa reda.
"Sadarlah Min Yoongi! Semua ini berawal darimu. Jika saja kau tak tersulut emosi, pasti Jimin tak akan mengambil alih tubuhmu!!"
Yoongi tertegun. Benar. Jimin tak mungkin datang kecuali dirinya sedang emosi. Itulah sebabnya Jimin dengan mudah mengambil alih raganya.
"Maaf. Maafkan aku sayang. Maafkan aku. Aku sungguh menyesal."
Kamu menangis sesenggukan. Yoongi kemudian membawamu kedalam pelukannya.
"Jika saja aku tak terlibat dalam pertikaianmu dengan Jimin dulu...."
"Cukup Min Yoongi. Jangan kau ingatkan lagi!" sentakmu.
"Kau milikku sekarang sayang. Diamlah. Tak akan ada lagi Park Jimin yang mengendalikan ragaku. Aku. Min Yoongi akan selalu bersamamu. Aku berjanji tak akan menyulut emosiku sendiri."
Kamu tersentak. Terharu sedemikian detik. Tak mengerti. Sekaligus heran.
"Bodoh! Maafkan aku Yoongi. Aku yang seharusnya kau salahkan. Maafkan aku yang telah menyeretmu dalam hubungan ini."
Yoongi hanya memelukmu dengan erat.
"Jangan khawatir. Aku bersamamu. Aku tak peduli. Sekarang aku adalah Min Yoongi bukan Park Jimin. Jadi cintailah aku sebagai Min Yoongi, sayangilah aku sebagai Min Yoongi, peluklah aku sebagai Min Yoongi."
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
[Fanfiction] Suga x YOU
FanfictionJadi jika bermimpi itu mewajibkan kita untuk membayar, mungkin sampai sekarang kita akan jatuh miskin. Dan kalau saja semua mimpi indah bersama Suga bisa menjadi kenyataan, mungkin Suga akan bisa menjadi milik kita selamanya. Cover by @justA_merefan...