9

9.9K 751 42
                                    

Credit pict by Google (download from Google)

- Heart -

Putra semata wayang Mr. dan Mrs. JungㅡJung Yunhoㅡkelihatan seperti orang kehilangan akal belakangan ini. Tak memperdulikan diri sendiri, orang sekitar bahkan Kyuhyun yang menangis. Pekerjaannya pun ia tinggalkan. Yunho sudah seminggu tidak masuk kantor.

Yang namja ini lakukan hanya berjalan tak tentu arah di ruang tengah sambil memegang sebuah ponsel di masing-masing tangannya. Menunggu panggilan masuk memberitahu mengenai istrinya yang hilang.

Yah, Kim Jaejoong sudah seminggu menghilang. Mr. Jung telah melaporkan pada polisi juga menyewa beberapa detektive hebat untuk menemukan si menantu. Namun biar begitu, suami dari Jaejoong tak henti-henti melakukan pencarian seorang diri.

Yunho juga menyuruh orang untuk mencari Jaejoong. Dihitung-hitung banyak tenaga yang dikerahkan, tetapi keberadaan namja cantik itu belum diketahui. Petunjuk maupun jejak tak ditemukan. Hal inilah yang membuat kepala Yunho rasanya mau pecah.

Belum hilang kekhawatiran dan gelisah yang meliputi batinnya, kemarin Yunho direcoki oleh Changmin dan Junsu yang terus memberondongi dengan pertanyaan-pertanyaan seputar Jaejoong. Pusing yang menyerangnya di akhir-akhir ini jadi makin parah.

Dalam benaknya hanya ada Jaejoongㅡharus menemukan Jaejoongㅡkemana Jaejoong?ㅡbagaimana keadaannya sekarang?ㅡApa baik-baik saja?ㅡbergentayangan memenuhi otaknya.

"Yun.."

Suara lembut menginterupsi Yunho, membuat namja itu menghentikan kegiatan 'jalan sana-sini'-nya dan memandang sang eomma yang herdiri di belakang sambil menggendong Kyuhyun. Bayi itu baru tidur setelah diberi susu.

"Makanlah.. Uhm ahjumma tadi memasak makanan kesukaanmu."

Yunho menggeleng, "nanti saja eomma, aku belum lapar."

"Tapi kau belum makan sejak kemarin, Yun." Tersirat kecemasan di suara Mrs. Jung.

Tentu saja. Seminggu. Anaknya itu telah kehilangan hampir sebagian besar bobot hingga sekarang kelihatan kurus. Tulang pipinya sampai menonjol.

"Aku masih menunggu kabar orang suruhanku." Balas Yunho sambil mengangkat satu tangannya yang memegang ponsel.

"Bagaimana kau mencari Jaejoong kalau tak punya tenaga? Apa reaksinya bila melihatmu begini? Kurus, tidak terurus, persis seperti orang terlantar." Kesal sekali karena namja di hadapannya ini terus membantah. Terdengar sedikit kasar, tapi memang begitu keadaan Yunho. Padahal Mrs. Jung tetap memperhatikan Yunho.

Pemuda ini terdiam. Apa reaksi Jaejoong bila melihatnya begini? Bagaimana? Datar? Biasa? Senang atau sedih? Benar, Jaejoong pasti sedih. Yunho tak memikirkannya. Ia lupa dengan perasaan si istri terhadap dirinya.

Menatap sang eommaㅡpandangan sayuㅡlalu tersenyum kecil, "geurae, sebentar lagi."

Mrs. Jung menghela napas. Susah sekali membujuk Yunho. Beliau berbalik berjalan meninggalkan pemuda itu sendiri di ruang tengah. Anak itu sudah dewasa, seharusnya bisa mengendalikan diri. Daripada mengurusi Yunho yang sekarang menjadi bebal, lebih baik merawat Kyuhyun yang masih kecil. Bayi itu seperti tahu kalau ibunya tak ada, jarang mau bermain atau tertawa. Hanya tidur, menangis dan minum susu saja. Tak ada keceriaan lagi di dalam rumah membuat semua penghuninya tenggelam di keheningan.

Yunho mendudukkan diri di sofa kemudian menatap masing-masing ponsel di tangannya. Tak ada tanda-tanda akan ada yang menghubungi. Ia menghembuskan napas lelah sambil bersandar. Jaejoongie, sebenarnya kau ada ada dimana? Kenapa tiba-tiba menghilang? Apa ini memang rencanamu untuk meninggalkanku? Ah, tidak. Mereka telah bicara mengenai hal itu dan Jaejoong tak punya niat untuk meninggalkannya, jadi tak boleh berpikiran begitu.

HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang