Meski sedikit risih, Jaejoong tak mungkin menolak untuk ikut bercengkrama pada tamu-tamu yang hadir di acara yang dibuat oleh Mr Jung.
Diadakan di taman belakang kediaman Jung, seperti pesta baberque. Katanya sebagai perayaan karena dirinya telah kembali sekaligus memperkenalkan Jaejoong sebagai menantu dan pasangan Yunho–walau Mr Jung sendiri tak menyebut gender si namja cantik. Banyak yang mengucap selamat atas pernikahan mereka meski sangat terlambat dikarenakan tidak tahu menahu kapan dilaksanakan janji suci tersebut.
Jaejoong hanya pamer senyum sepanjang acara, tak terlalu tertarik ikut berbasa-basi. Apalagi masih mengenakan kursi roda. Yunho belum memberi ijin Jaejoong lepas dari kursi rodanya. Terlebih karena alasan kandungannya yang sangat rentan goncangan dan dirinya belum pulih benar, meski seminggu telah berlalu kepulangannya ke Seoul. Yah.. mau–tidak mau, ia mesti menuruti perintah sang suami, 'kan?
Jaejoong menghela napas lelah. Dia sendiri berada di dekat meja berisi penuh makanan. Memilih menikmati hidangan saja.
"Jae hyung!" Si namja cantik menoleh ke sumber suara saat mendengar namanya dipanggil. Menemukan seorang namja lain berwajah imut berlari menghampiri lalu memberikan sebuah pelukan erat dan cukup lama. Ia membalas pelukan tersebut. Ah, dia merindukan namja cerewet ini. Rasanya lama sekali tak bertemu Junsu dan mengobrol banyak.
"Bogoshippeo, Su-ie."
Junsu melepas pelukannya dan tersenyum. "Nado hyung. Seperti sudah bertahun-tahun aku tak berjumpa denganmu."
"Ha ha.. kau berlebihan." Balas Jaejoong tertawa. "Bagaimana keadaamu Su-ie, kau terlihat semakin berisi."
Namja imut ini merengut. "Ani. Berat badanku turun tiga kilo dan hyung bilang aku semakin berisi?!" menyipitkan mata tak terima. Sedang Jaejoong tertawa renyah berhasil menggoda Junsu.
Tak lama, Junsu ikut tertawa. Dia tidak bisa marah pada Jaejoong, Cuma kesal. Itu pun hanya sebentar. Mereka tertawa bersama mencairkan suasana. Namja ini sangat senang bisa melihat tawa sang hyung kembali, berbincang dan mendapati keadaan Jaejoong baik-baik saja, tak kekurangan apapun setelah diselamatkan oleh Yunho dari penculik. Malahan namja cantik itu tampak makin bersinar dan pipi bulat yang mirip dengan Kyuhyun membuat ia terlihat lucu juga menggemaskan di waktu bersamaan. Junsu jadi ingin mencubit pipi Jaejoong.
"Ehem! Jaejoong hyung."
Sebuah suara menginterupsi. Jaejoong dan Junsu serentak menoleh. Seorang lelaki lainnya berdiri di dekat mereka dengan senyum lebar. Bila Junsu mengerutkan kening tak mengenali namja itu, maka Jaejoong berekspresi berbeda. Membalas senyuman tersebut dan melebarkan kedua tangan seolah minta dipeluk.
Dan si namja senang hati melakukannya.
"Bogoshippeo-bogoshippeo, hyung!"
"Nado, Minnie. Aku juga merindukanmu." Jaejoong membalas sembari mengusap punggung lebar adik sepupunya ini.
Changmin melepas pelukannya dan menatap Jaejoong berbinar. "Kau sehat-sehat saja 'kan, hyung? Aku senang sekali sewaktu Yunho hyung menghubungiku memberitahu kalau hyung sudah kembali. Ahjussi dan ahjumma curang tak mengajakku untuk menyambutmu."
Si namja cantik tertawa mendengar penuturan panjang Changmin. Hah.. ternyata banyak yang merindukan dirinya. "Aku baik-baik saja. Sekarang kau sudah bertemu denganku. Jangan menggerutu lagi. Ah, ya.. kenalkan temanku, namanya Kim Junsu."
"Kim Junsu imnida." Junsu segera memberi salam.
"Shim Changmin imnida. Aku adik sepupu Jaejoong hyung." Katanya membungkukkan badan membalas salam Junsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART
Fanfiction[Republish. Dikarenakan masih ada yang mencari dan menanyakan keberadaan FF ini] Jung Yunho kaget bukan main ketika diserahi sesosok bayi ke tangannya. Terlebih penyerahan itu terjadi di lobby kantor, dimana banyak pasang mata yang menyaksikan. Apa...