Chap 6 - Kennan Mackie Durand

247 29 5
                                    

Maaf atas keterlambatan updatenya. Saya harap, para readers tidak bosan-bosanya membaca, terkhusus untuk Pov cowoknya sendiri. Melihat perbedaan grafik vote & comment antara Pov cewek dan cowoknya menunjukan perbedaan yang sangat jauh.

Sekali lagi, maaf jika membosankan, tapi begitulah adanya jika seorang cowok dihadapkan ke suatu hubungan. Mungkin terlihat kaku dan tidak menarik sama sekali, tapi sekali lagi saya mohon maaf, karena begitulah tanggapan dan pov cowoknya sendiri yang sebenarnya.

Buat Pov ceweknya akan menyusul, paling lambat dari 2 hari kedepan, mengingat penulis pov ceweknya baru saja selesai ujian.

Thanks,

Please Enjoy reading :)

*****

Banyak yang mengatakan bahwa kami berempat adalah lelaki yang termasuk kategori lelaki Metroseksual.

Aku tak bisa membantah, karena itulah kebenarannya.

Mereka juga mengatakan bahwa kami adalah laki-laki tipe Sosialita, yang kerjanya hanya merawat diri, seperti ke salon dan nge-gym. Jangan salahkan kami merawat diri. Itu kami lakukan untuk menjaga kesehatan dan kepuasan diri kami.

Ya, kami memang laki-laki yang bersosialita. Laki-laki yang memilih melakukan interaksi hanya dengan sesama kalangan kami.

Saat ini, kami berempat memilih melanjutkan Hang Out ke salah satu Club malam langganan kami.

Biasanya dulu kami selalu menghabiskan waktu di Club ini. Club ini sudah menjadi saksi dalam kisah persahabatan kami.

Aku melirik ke arah jam yang melingkar di tanganku. Waktu masih menunjukan pukul 10 malam, tapi entah kenapa, rasanya waktu sudah berlalu sangat lama. Rasa bosan sudah menyelimuti diriku.

Kulirik kesekelilingku, Rey dan Mike tampak asik sedang berbicara dengan seorang gadis di lantai atas. Terlihat gadis itu merupakan seorang gadis dari kalangan atas, hanya di lihat dari pakaian dan cara berbicaranya yang anggun.

"Tipe Mike sekali"aku bergumam.

Kuedarkan lagi pandanganku untuk mencari keberadaan Nada. Orang yang paling muda diantara kami berempat.

Tak sengaja, mataku melirik ke arah seorang wanita yang tampak aneh dengan pakaiannya.

Bukan, bukan aneh yang seperti yang kalian pikirkan. Aneh karena dia memakai pakaian yang tidak cocok sama sekali berada di Club ini.

Wanita-wanita disini, kebanyakan memakai pakaian yang kurang bahan yang dapat mengungah gairah seorang laki-laki. Tapi beda halnya dengan wanita itu. Dia tampak santai memakai celana jeans dan T-shirt yang berlengan panjang. Dari pakaiannya saja aku bisa tahu, kalau dia datang ke club bukan untuk mencari laki-laki untuk melakukan one night stand seperti kebanyakan para wanita disini.

Kulihat pria yang berada disampingnya. Pria itu tampak sedang mengajaknya bicara dan menggoda wanita itu. Aku hanya sibuk memperhatikan gelagat mereka dari jauh. Terlihat pria itu tampak kesal dan mencoba membawa tangannya ke bokong wanita itu.

Aku berusaha menolong wanita itu, dan berjalan menghampiri mereka.

Aku salah besar jika ingin menjadi pahlawan untuk wanita itu. Kenapa?

Karena sepertinya dia bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Aku bisa melihat dari bahasa tubuh wanita itu, yang tampak ingin mematahkan leher laki-laki itu.

Setelah jarak ku semakin kecil kearah mereka, baru aku bisa melihat wajah wanita itu.

Ya, wanita itu. Aku tidak salah lihat. Dia gadis yang sedang saat ini kucari.

Just Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang