16: Leave

331 34 0
                                    

"Hallo ka Stella?! Apakabs? Kenalin gue sekarang berjabat menjadi Mrs. Dallas." seringai nya.

Alvin yang kayanya sedang kobam parah pun Cuma tersenyum sinis.

"Masih inget kata-kata gue? Gue bakal rebut alvin dari lo."

Kek ada yang sakit bangett gitu. Tapi gak berdarah.

Kek ada yang retak tapi gak kedengeran

Kek ada yang hancur tapi gatau dimana

Gue pun langsung pergi dan menangis bawang.

Anjing

Siapa yang gak sakit coba digituin? Dijah juga sakit digituin

Tuhkan gue bener. He's justt playing me- dia cuma mainin gue.

Gue cuma wanita bodoh. Kenapa gue sekarang malah mikirin Alvin mulu? Kenapa gue jadi gak fangirl lagi?

Jatuh cinta emang gini dampaknya.

"Let the broker get a karma's"

****

"Stell, dipanggil Alvin di belakang sekolah," kata Reina a.k.a temen sekelas gue, saat gue baru masuk kelas.

Gue pun tersontak kaget.

"Ngapain?"

"Katanya mau ngomong sesuatu. Penting."

Temuin, engga? Temuin, engga?

Takutnya ditemuin bikin broken. Engga ditemuin bikin penasaran. Hft.

Akhirnya hati berdemo untuk ketemu sama dia. Meski mata sembab terlihat banget.
Karna gue nangis bawang semaleman gara-gara dia.

Biarkan diriku lebay seperti ini yell😂

Sesampai dibelakang sekolah, gue terbelak.

Alvin gak pake seragam sekolah, dan terlihat wajahnya memar-memar.

Dia juga memegang sebuah kotak yang terbungkus kertas kado.

"Hai." Sapanya seraya membuka pembicaraan.

Jarak kami yang tadinya 5 langkah, berubah. Karena doi mulai mendekat 3 langkah ke gue.

"Maaf ya gue ganggu waktu lo gini," katanya sambil meletakan sejumput rambut gue ke telinga.

Dan gue pun melihat matanya. terdapat kelopak yang terlihat sedang menyembunyikan air mata. Kok dia mau nangis?

"Ada apa? Gak nyamperin pacar lo? Gak puas sama semalem?" tanya gue sinis. Mengingat kejadian semalam.

"Maafin gue Stell, gue harus pergi ke Amerika selama beberapa tahun,"

Jantung gue lebih dan terus berdegup kencang.

"Gausah bercanda!"

"gue harus jagain nenek dan adek gue disana," katanya sambil menahan air mata.

Gue terdiam sejenak.

"Anjing. Bangsat. Monyet. Babi "

"Kenapa? Kenapa saat lo mau pergi, lo malah seenaknya jenuhin gue gitu aja Vin? Lo tau? Lo brengsek! Disaat gue udah nyaman-nyamannya sama lo, lo malah ninggalin gue gitu aja!"

"INI HATI BUKAN BOLA BASKET YANG SERING LO MAININ!" bentak gue ke dia, dengan air mata yang mengalir begitu deras tanpa ada rencana. Gue spontan ngomong semua perasaan gue ke dia.

My Girl Is Fangirl ft OnedirectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang