"Oh iya, lo punya mantan?" tanya Alvin yang sukses bikin gue gugup.
"P-punya."
"Siapa?"
"Gatau lupa namanya."
'Bullshit banget y gue. Padahal nama+tgljadian+kenangan jg masih inget akakak. jujur banget lu jir'
"Kenapa bisa putus?"
'Yah vin udah kek-_- kepo banget.'
"Bahas yang lain aja,"
"Cerita pleaseee" mohon Alvin.
Lo semua tau gue gak bisa nyimpen rahasia dalem-dalem. Dan yap, gue ceritain semuanya ke dia. Dan Alvin mendengarkan dan merespon dengan baik.
"Ada gitu ya cowo sebrengsek mantan lo. Tapi, kadang cowo itu gunain fisik. Beda lagi mantan lo. Mantan lo main perasaan. Banci itu." Gue hanya mengangguk dan merenung.
"Tenang, gue gaakan main fisik dan mainin perasaan lo. Gue bukan brengsek- brengsek yang suka mainin cewe. gue itu menghargai perempuan, karna tanpa perempuan, laki-laki itu apa? Jadi gue bakal jagain dan sayangin elo, sebagaimana perempuan melahirkan laki-laki." katanya melanjutkan, dan sukses membuat gue terkagum. Anak olahrga gini ternyata penyayang banget. a6
"Bahkan kalo lo nyuruh gue jadi directioners gue pun mau. Karna orang kalo lagi jatuh cinta itu apa aja bisa dia lakuin untuk seseorang yang telah menarik hatinya." lanjutnya.
"Yakin betah jadi direct?" ujar gue mencibir.
"Betah. Di hati lo aja gue betah."
Yak najish ya gue blushinggz
Tai emang nih cowo"Jangan blushing. Cantik-nya nambah nanti," katanya sambil mencubit pipi gue yang tembem.
"Padahal mimpi lo tuh udah di depan mata tau."
"Mimpi apa?"
"Mimpi kalo Niall Horan ada di samping lo." Tertawa. Itu yang gue lakuin, saat Alvin mengada-ngada kalo dia adalah Niall.
"Suatu saat, kita bakal sama-sama ngeliat dan teriak kalo One Direction itu ada di depan mata kita. Dan nyata bukan mimpi lagi."
***
Langit sudah hampir gelap, gue dan Alvin pun segera pulang.
Alvin melajukan motornya dan segera membelah jalan raya kota.
Sesampai didepan rumah, mobil mama dan papa sudah ada di halaman, yang tandanya gue bakal siap-siap di ceramahin, karna pulang telat.
"Nih helm nya. Makasih ya. Mau masuk dulu gak?" tanya gue setelah turun dari motornya.
"Gak usah. Jangan lupa habis ini mandi terus shalat ya. Nanti malem gue direct message di twitter."
"Uluu care banget sihh. Gak dm juga gapapa"
"Udah tau gue calon pacar lo. Dah yaa, Bye! Salam buat mama dan papa a.k.a calon mertua gue Stell," pamitnya sambil memakai helmnya yang tadi terlepas.
"Iya. Hati-hati ya!" perlahan Alvin dan motornya semakin jauh dan hilang.
Mampus nih gue. Pasti diceramahin. Huft.
"Assalammualaikum mah, pah," sapa gue sambil cium tangan ke kedua orang tua gue yang sedang duduk di sofa ruang tamu.
"Waalaikumsallam. Itu tadi siapa? Pacar kamu?" tanya mama dan papa barengan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl Is Fangirl ft Onedirection
Fiksi Remaja{Completee huahaha} Gue fangirl. Gue sayang sama idola gue. Terus lo kenapa mau sm gue? -Stella "Lo itu beda. lo yang galau karna One Direction break, bukan karna cowo lo. gue suka." -Alvin Kejebak fanzone dengan Niall Horan Atau Kejebak friendzone...