{ 08:00 AM }
Gadis itu tersenyum kala mengingat rentetan kejadian masa lalunya. Memiliki sahabat sebaik itu merupakan sesuatu yang tidak pantas disia-siakan. Ia tahu betul. Oleh karena itu, ia selalu merasa bahwa keputusan ini sudah benar.
Atau setidaknya, berpura-pura beranggapan bahwa keputusan yang ia ambil ini benar.
Entahlah.
Lebih baik menyakiti diri sendiri bukan? Menyakiti orang lain terkadang memberi bekas pada diri sendiri juga.
Lagipula, sahabatnya bukanlah orang yang pantas untuk disakiti.
Ya. Ini rasanya sudah tepat.
Namun, batinnya seperti terganjal sesuatu. Ada yang aneh di benaknya. Rasa ragu itu muncul kembali. Datang kembali. Tidak pernah terlintas di pikirannya untuk membangkitkan perasaan itu kembali. Tidak pula terlintas untuk memanggil rasa ragu tersebut.
Sebuah rasa bernama ragu tersebut datang tanpa diundang. Datang pada saat yang tidak tepat.
Perlahan membangkitkan perasaan yang sudah ia kubur dalam-dalam.
Mengapa sesulit ini?
Gadis itu mengambil sebuah kotak yang terletak di sebelah tempat tidurnya. Berisi kumpulan kenangannya dengan lelaki itu.
Salah satunya, kenangan saat dirinya memilih lelaki tersebut ketimbang sahabatnya sendiri.
Egois? Silakan cap apa saja. Gadis itu takkan peduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASN #1 : [&]
Short StoryALFA SIERRA NOVEMBER #1 : DAN "Sadarkah kau disini ku pun terluka, melupakanmu," Sejak dulu, Sierra hanya ingin dirinya dan Alfa. Cukup itu. Tidak perlu tambahkan 'dan' yang lain. [#313 in short story 26/06/2016] [#239 in short story 28/06/2016] [#...