"Ra," panggil November sambil menghampiri tempat duduk sahabatnya. "Aku udah nemu deh kado yang pas buat Alfa."
Sahabatnya menoleh, "Oh ya? Bagus dong," kata gadis itu dengan nada bersemangat.
Entah mengapa tiba-tiba November merasa, senyuman sahabatnya ini seperti topeng semata. Padahal, dirinya sudah berencana menjelaskan panjang lebar tentang kado apa yang akan diberikan pada Alfa yang berulang tahun hari ini.
"Ra, lokernya Alfa nomer berapasih?" tanya November pada Sierra yang memfokuskan diri kepada tugas presentasinya.
Sierra terdiam sejenak. Jadi November beneran serius sama Alfa ya, pikirnya dalam hati. Setahu Sierra, sahabatnya ini agak sulit menyukai seseorang.
Berarti, kali ini November benar-benar serius. Entahlah. Sierra bingung.
"Nomer 279," ucap Sierra tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptopnya.
"Oke. Makasih, Ra,"
Sekilas, pandangan mata Sierra menangkap kotak berukuran sedang berwarna hitam. Tiba-tiba hatinya bertanya-tanya.
Bagaimana jika pada akhirnya Alfa lebih memilih November? Atau setidaknya lebih memilih untuk menggunakan hadiah dari November daripada dirinya.
"Apapun yang dari kamu, aku suka, kok,"
Sierra tersenyum kecil. Ia percaya Alfa.
::::
Drrrttt.. Drrrttt..Sierra tersenyum saat mendapati nama Alfa yang tertera di layar. Sambil tersenyum , gadis itu mengangkat teleponnya.
"Halo?"
"Ra? Hari ini kosong gak?"
Senyuman gadis itu makin lebar saat mendengar suaranya.
"Kosong, Al,"
"Pulang sekolah, ikut aku," kata Alfa dengan nada misterius. "Gak usah tanya kemana. Tetep sampe rumah dengan selamat, kok."
Sierra tertawa. "Oke. Ntar aku bilang mama dulu ya."
"Aku udah izin ke mama kamu, kok,"
Gadis itu tertegun. Rupanya Alfa sudah merencanakan semuanya.
::::
November sibuk memerhatikan sahabatnya yang mendadak jadi ceria. Terlalu ceria. Bahkan, sisa-sisa jam pelajaran hari ini dihabiskan Sierra dengan tersenyum-senyum sendiri.
"Ra, kamu kok tiba-tiba jadi ceria banget?" tanya November tiba-tiba saat Sierra sedang memasukkan barang-barangnya ke tas.
"Soalnya aku mau--" Sierra terdiam sejenak dan segera meralat ucapannya, "Gak ada apa-apa. Cuma mau.. nemenin mama belanja! Iya bener nemenin mama belanja."
November menatap gadis tersebut dengan penuh tanda tanya. "Aneh banget, Ra. Biasanya kamu kan gak suka nemenin mama kamu belanja."
"Ehehehe ya gitu deh. Udah ya, aku duluan," kata Sierra kemudian menghilang secepat kilat.
November masih terdiam di tempatnya. Memikirkan apa yang mungkin terjadi pada Sierra sehingga mood gadis itu berubah drastis.
::::
"Ra," panggil Alfa sambil berjalan mendekati gadis yang sedang celingukan entah mencari apa. "Kamu cari siapa, sih?"
"Daritadi nyari kamu. Kukira kamu cuma mau ngerjain aku gitu," kata Sierra dengan cengiran lebar di wajahnya.
Alfa tergelak mendengarnya. "Gak lah. Ngapain juga,"
"Ya, barangkali," sahut Sierra asal. "Jadi kita kemana?"
"Rahasia, dong," kata Alfa sambil mengacak rambut Sierra. "Kan udah kubilang ikutin aja."
Sierra tersenyum menatap lelaki di sebelahnya. Lelaki tersebut selalu tahu bagaimana cara membuat gadis itu bahagia.
::::
Ternyata, Alfa membawanya ke sebuah cafe sederhana yang dipenuhi dengan rak buku di dalamnya. Perabotan cafe tersebut kebanyakan terbuat dari kayu, seperti cafe pada umumnya. Namun ada satu hal yang membuatnya istimewa.
Ralat, ada dua hal, setidaknya bagi Sierra. Kumpulan rak buku dan Alfa.
Alfa tersenyum, "Aku dikasih tau temen ada tempat ini. Terus kupikir kamu suka. Jadi, ya.. Itung-itung traktir soalnya aku lagi ultah,"
"Oh bagus deh di traktir," kata Sierra sambil nyengir lebar. "Aku gak bawa uang soalnya."
"Yah, yang penting kamu bawa kado sih, Ra," sahut Alfa sambil tertawa. "Soalnya aku lebih butuh kado."
"Daripada aku?"
"Iya. Tapi maunya kado dari kamu," kata Alfa sambil mengacak rambut Sierra.
"Dari minggu lalu ngeributin kado mulu, deh,"
::::
Haaii!! Aku update lagi lohh (gak ada yang nanya, gak ada yang nunggu)
Yaudah gapapadeh. Aku emang kalah readers daripada fanfic Aliando Prilly.
Ditunggu vommentsnya HUEHEHEUEHEHEH
KAMU SEDANG MEMBACA
ASN #1 : [&]
Short StoryALFA SIERRA NOVEMBER #1 : DAN "Sadarkah kau disini ku pun terluka, melupakanmu," Sejak dulu, Sierra hanya ingin dirinya dan Alfa. Cukup itu. Tidak perlu tambahkan 'dan' yang lain. [#313 in short story 26/06/2016] [#239 in short story 28/06/2016] [#...