Gadis itu telah selesai mengingat cerita tersebut. Ingatan tentang keputusannya yang bodoh itu sudah selesai. Kini, ia harus menemui orang yang bersangkutan, yang telah ia hancurkan hatinya. Tepat dua tahun lalu.
Tapi, bukankah ini semua harus selesai?
::::
"Ra," panggil seseorang dari meja paling ujung. "Disini."
Sierra tersenyum kala mendapati lelaki tersebut. Ia tidak dapat menampik bahwa dirinya sangat merindukan kehadiran lelaki itu di hidupnya.
Dua tahun lamanya ia berusaha melupakan, berusaha mencari seseorang untuk menggantikannya. Dua tahun itu ia habiskan untuk membangun pertahanan, sehingga saat ia bertemu lelaki itu, dirinya sudah tidak merasakan apa-apa.
Detik ini, lelaki tersebut berada di hadapannya. Dengan seulas senyum yang sama. Tidak banyak yang berubah darinya, selain wajahnya yang tampak lebih dewasa dari dua tahun lalu. Namun, matanya masih memancarkan kehangatan yang sama.
Seketika, gadis itu merasa seluruh pertahanannya runtuh. Sia-sia usahanya selama dua tahun.
"Hai, Ra," kata lelaki itu sambil menyunggingkan senyum lebar. "Apa kabar?"
Sierra membalas senyumannya, "Hai. Baik-baik aja."
Alfa terdiam mengamati gadis di hadapannya. Gadis yang ia tetap rindukan walaupun dua tahun yang lalu, mematahkan hatinya. Perasaan sayang tersebut tetap sama, tidak ada yang berubah.
"Gimana hubungan kamu sama November?" tanya Sierra kemudian menambahkan, "Aku denger dari November, kalian baik-baik aja kan?"
Alfa terdiam dan mengangguk perlahan. "Tapi aku gak mau ngebahas itu, Ra."
Sierra berusaha mengalihkan pandangannya, ia tahu pembicaraan ini akan mengalir kemana.
"Ra," panggil Alfa. "Aku disini cuma mau bicarain tentang dua tahun lalu."
Tuh kan, batin Sierra dalam hati. Ia sudah tahu bahwa pembicaraan Alfa sedari tadi mengarah kesana. Ke dua tahun lalu. Tahun dimana Sierra membuat keputusan yang dianggapnya benar. Bodohnya, ia justru tersakiti dengan keputusan tersebut.
"Aku minta maaf, soal itu," ujar Sierra lirih. "Kamu boleh marah kalo itu bikin kamu jadi lebih bahagia."
"Ra," panggil Alfa dengan nada lembut. "Aku gak nunggu selama 2 tahun cuma buat denger kamu minta maaf. Aku maafin kamu. Jujur aja, aku sempet kecewa waktu kamu mutusin aku cuma gara-gara hal itu--"
"Itu bukan 'cuma', Al. Aku gak tahan ngeliat--"
"Dengerin aku dulu," potong Alfa sambil tersenyum. "Aku tahu alasan kamu, walaupun aku masih gak ngerti. Aku pikir, dengan pacaran sama November bisa bikin kamu bahagia. Jadi aku lakuin."
Sierra terdiam. Menyimak perkataan Alfa sembari memerhatikan ekspresinya. Memerhatikan alisnya yang bertaut saat berpikir mengenai kata selanjutnya. Memerhatikan ekspresinya, yang tampak berusaha menjaga perasaan Sierra.
Padahal Sierra sudah menyakiti hatinya.
"Tapi, Ra. Kemarin, aku liat ekspresi kamu pas papasan sama aku dan November. Aku tau perasaan kamu pas itu, aku tau dari mata kamu," jelas Alfa, kemudian menatap Sierra, "Ra, dua tahun lalu, kamu gak bener-bener pengen putus, kan?"
Sierra tersentak. Bahkan Alfa tahu perasaannya yang terdalam, yang sungguh-sungguh rahasia. Seketika, pertahanannya runtuh. Perasaan-perasaan yang sudah dikuburnya dalam-dalam, muncul kembali, menghantuinya.
"Ra, selama ini, aku berusaha lupain kamu. Aku selalu mikir kamu pasti udah bahagia, liat aku sama November," lanjut Alfa. "Tapi, Ra, aku gak bahagia sama dia. Aku gak bisa lupain kamu."
Aku juga gak bisa, batin Sierra dalam hati. Namun ia tak sanggup menyuarakan kata hatinya tersebut.
"Ra, aku gak bisa lupain kamu," ulang Alfa. "Aku gak bisa berhenti sayang sama kamu."
"Al, ini udah.. udah gak penting lagi sekarang," kata Sierra kemudian beranjak dari tempat duduknya. "Maafin aku buat semuanya. Lupain aja semua ini. Lupain... aku."
Alfa menarik pergelangan tangannya, "Ra, aku gak ngerti keputusan kamu. Tapi, Ra, ada lagi yang harus aku bilang ke kamu."
Sierra menunggu lelaki tersebut melanjutkan perkataannya.
"Ra, i love you. Present tense."
:::::
HAAAI HAAI HAAAIIIII!! Ceritanya udah habis loh. Jangan sedih ya. Jangan baper ya. Aku minta maaf kalo endingnya mengecewakan.
Anyway, ini endingnya gantung kan? Makanya, baca projectku yang lain. Cerita si November yang ngenes sekali. Ayoo cek part setelah ini!!
(( btw btw itu cerita si November tetep ada Sierra sama Alfa kok ))
Buat kalian yang cari cover tutorial/cover premades, cek works aku kuy HEHEH
Ayoo kutunggu vommentsnya!!
-oldmixtape
KAMU SEDANG MEMBACA
ASN #1 : [&]
Short StoryALFA SIERRA NOVEMBER #1 : DAN "Sadarkah kau disini ku pun terluka, melupakanmu," Sejak dulu, Sierra hanya ingin dirinya dan Alfa. Cukup itu. Tidak perlu tambahkan 'dan' yang lain. [#313 in short story 26/06/2016] [#239 in short story 28/06/2016] [#...