"Sorry miss apakah anda memangil saya?" Tanya vavita setelah tadi mendapatkan telpon dari sekretarisnya boss, yang langsung membuat vavita pada waktu itu kalang kabut tapi tak terlihat ini.
"Eum"ia mendongakan kepalanya sambil membenarkan kacamata yang sedikit kotak itu dengan jari telunjuknya, setelah itu dia langsung menundukan kembali kepalanya sambil membaca dokumen, vevita rasa sih.
Vevita masih terdiam di hadapanya, kalau vavita ngomong lagi takunya dia marah kan berabeh apalagih ini di hadapan ruangan si bos gila aneh bin mesum.
"Sorry miss kenapa anda masih di sinih" lihatlah dia? Apa apan maksudnya? Ya tuhan vavita dari tadi disinih kan kaga tau mau di suruh ataupun di kasih kerjaan apapun dasar.
"Eum maaf miss kenapa anda memanggil sayah kesinih?" Tanya vavita lagih dan dia langsung memalingkan wajahnya ke arah pintu ruangan bos yang taktau beriman itu dia menunjuk ruangan itu dengan dagunya, maksudnya apa coba? Jangan bilang....
"Kamu di cari sama boss" glek. Sialan!!! Vavita terus merutuki dirinya sendiri entahlah kenapa yang pasti saat ini vavita tidak ingin berada di sinih.
"Kenapa anda masih berdiri di sanah miss vavita?!"pertanyaan bukan bukan tapi itu adalah sebuah pernyataan yang sebentar lagi akan menjebloskan vavita ke pintu neraka yang terkutuk itu lagi.
"Eh eh i iya ma maaf, hehe" garuk garuk kepala "kalau begitu saya masuk dulu" ucap vavita sambil melirik kearah pintu boss dan di respon dengan anggukannya yang masih fokus dengan kertas kertasnya, sebegitu sibukkah? Batin vavita.
Karna vavita masih punya sedikit sopan santun vavita langsung membuka pintu bossnya tanpa bantingan sedikit pun dan langsung kedalam ruangan ingat tanpa mengetuk pintunya.
Setelah beberapa lama vavita mematung di hadapan meja sekelabat pikirin mulai memenuhi otaknya.
Yatuhan, kalau aku di pecat bagaimna? Ya ampun v lo ceroboh banget batinku sambil memegang jari jemari vavitayang mulai mendingin.
Dengen sekelejap vavita langsung membalikkan tubuhnya untuk pergi keruangan dan kembali lagi dengan mengetuk pintunya.
Lagian boss nya juga kagak ada cuman ada kertas kertas yang bertebaran di mana mana sungguh tidak rapih.
Vavita langsung melangkahkan kakinya pelan pelan agar ketukan healsnya tidak menimbulkan suara yang berisik.
Setalah vavita memegang knok pintu suara baritone itu mulai mengintruksi vavita untuk diam sedikit menegang dan rasa takut mulai menyelimuti
"Mau kemana?!" holly crap ketauan, vavita hanya diam sambil ya masih memegang knok pintu.
"Ma maaf mr...."
"No.prob" ucapnya memotong, vavita langsung membalikan tubuhnya dan berjalan ke arah depan meja yang di baliknya terdapat boss yang errrr..... sexy mungkin?
Diam, mungkin sudah lebih lima menit vavita berdiri mematung di hadapannya yang sepertinya sedang sangat sibuk ini, perasaan keuangan perusahaan masih stabil ahh meskipun ada sedikit kerugian, sedikit.
Apakah vavita di kacangin disinih? Kenapa semua orang mendiamkan vavita? Ya tuhan aku mulai marah yatuhan. Batin vavita.
Apakah dia masih belum mau berbicara? Oh for goodness shake ini benar benar aku sudah pegal kaki ku sudah pegal kalau begini jadinya.
Bukannya apa apa kalau vavita memulai pembicaraan, tapi vavita masih baru disinih belum tau sikap dan sifatnya takut takut kalau kita ngomong ntar ada yang salah kan berabeh, jangan peduliin sikap gue yang kaya ginih.
Vavita terus menarik napasnya dan menghembuskan nya kasar, tuhan aku masih sanggup bersabar untuk sepuluh menit ke depannya, dan tak lama...
"Tolong bawakan sayah kopi" ucapnya datar tanpa melihat ke arah vavita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flash Back [COMPLETED]
عاطفيةGAJE CERITANYA Vavita mulai menyadarinya sekarang setelah kejadian malam itu vita sangat tidak ingin ke hilangan adrian, walaupun iya harus menunggu seseorang di masa lalunya, tapi sekarang ada adrian yang sekarang sudah menjadi seseorang yang penti...