D

1.5K 47 1
                                    


"dan sekarangpun kamu disini di dekatku, apakah kamu masih mau ngongmong kalau kita nggak cocok?!"teriak kevin sembari berdiri membelakangi livi.

"aku bisa apa kevin? Aku hannya anak asuh' anak yang terbuang. Orang tua kamupun nggak setuju untuk kita bersatu..."

"jadi itu alasannya?" potong kevin.

Kevin langsung membalikan tubuhnnya menghadap wanita yang iya cintai, iya langsung berjongkok dihadapan livi yang sekarang tengah terisak, sesak rasannya melihat pacarnnya itu menangis gegara dirinnya tapi apa daya nya?.

"jadi itu alasannya?" ulang kevin dengan intonasi semakin melembut.

Kevin langsung terduduk di sebelah livi, dan memeluk wanita itu membiarkan wanita itu menangis lagi untuk kedua kalinnya di apartemen kevin.

"aku sayang kamu vin, tapi kita nggak bisa" ucap livi masih didalam pelukan kevin.

"kenapa nggak bisa?" masih pertannyaan itu,cukup lama livi memikirkan apa yang akan di katakannya.

"aku tidak ingin kamu ngalawan orang tua kamu hannya karna wanita seperti aku, aku gk mau kamu jadi marahan sama orang tua kamu, aku nggak mau kamu seperti itu, Cuma gara gara.... aku, wanita yang entah datang diri mana"

Kevin lagsung terdiam merutuki dirinnya karena telah mengingatkan kenangan buruk wanita nnya dulu.

"maafkan aku" lirih kevin semakin erat memeluk livi, livi langsung menggeleng gelengkan kepalanya "tapi aku nggak bisa ninggalin kamu, dan aku juga tidak mau menikah dengan wanita selain kamu" final kevin

Livi langsung memutuskan pelukannya dan langsung menatap mata kevin dengan tajam dengn manatannya yang masih sayu dan masih banak air yang tersisa di pinggir pinggir mata livi.

"kenapa kamu mencintai ku?" tannya livi, dan lagi lagi kevin langsung terdiam cukup lama, hingga livi pun sekarang tidak mau mendengar perkataan dari kevin, dia takut apa yang akan di katakan kevin kepadannya di karena kasihan kepada livi, jadi untuk itu livi tidak mau mendengarnnya.

Livi langsung berdiri dan perlahan berjalan "aku mau pul..."

"karna itu kamu" potong kevin yang lgsung membuat livi terdiam.

"karna itu kamu livia andrea" kevin langsung berdiri dan langsung memeluk tubuh ramping itu dari belakang, di rasakan tubuh wanita itu bergetar menahan tangisnnya.

"jadi sekarang kamu sudah tidak punya alasan lagi untuk menyuruhku meninggalkan kamu, krna aku sayang kamu cuman kamu, mungkin terdengar seperti anak sekolah tapi cintaku tak begitu, akupun tidak begitu

Karna aku sudah serius untuk menikahimu dari awal kita bertemu jadi kamu hannya milik aku dan aku hanya milik kamu dan seterusnnya

Aku nggak peduli jika harus melawan orang tuaku demi kamu aku nggak peduli dengan kekayaan apalah itu aku nggak peduli yang aku peduliin sekarang hannya kamu ali dan kita

Aku mohon livi jangan paksa aku untuk pergi dari kehidupan kamu, karna jika kamu inginkan itu kamu akan menderita aku akan menderita dan kita akan menderita, aku moohon" livi langsung berbalik menghadap kevin yang sekarang tengah menyeka air matannya, dirinya juga sebenernnya tidak bisa kalau harus berpisah dengan kevin.

"tapi..."

"aku hannya milik kamu" ucap kevin langsung memeluk tubuh livi, livi langsung tersenyum hangat dan langsung membalas pelukan dari kevin.

"sepertinnya aku akan sedikit keras kepala" kekeuh livi itu sembari terus mengusap usap punggung kevin yang masih di pelkannya.

"kenapa?"

Flash Back [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang