--------------------------------Pov Arra^^
"Tasya menurut lo gimna?" Tanya vavita tiba tiba, soal pertanyaan tadi sore vavita sudah tidak ingin mengetahuinya, dia cukup sayang akan kaki dan suaranya yang harus mencari dan berteriak mencari tasya.
Seusainya dia masih tidak menemukan tasya dan malah terduduk lelah sambil menyenderkan punggung dan menidurkan kepalanya dengan menutup mata, lelah akan apa yang telah terjadi seharian ini.
Dan hingga pada akhirnya tempat yang berada di sebelah sisi vavita sudah terasa ada yang menempati, vavita tentu saja tidak mengindahkan siapa dia karna vavita sudah tau betul siapa yang duduk di sebrang sanah.
"Apanya elah gaje lo" celetuknya tasya, dan vavita yang serasa hanya di balas begituan sajah langsung mengangkat kepalanya dan dan melihat tasya yang sedang menyalakan tv dengan tangan satunya membawa snack dan tak lupa dengan mulut yang penuh dengan makanan kebanggaannya.
"Heuh" dengus vavita memalingkan penglihatannya ke arah tv, setidaknya itu lebih baik. Pikirnya.
"Kenapa sih lo v? Tadi aja tereak terak nyariin gue, sekarang gue udah di sinih lonya malahan cicing ae" (Read: diem aja)
"Cih cape gue, tapi gue mau nan..." belum selesai vavita melanjutkan pertanyyaan nya tasya langsung memotongnya, sepertinya dia ingin mengalihkan suatu percakapan yang akan menjuris kesuatu percakapan yang di tutup tutupinya selama ini.
"Pertanyaan lo gk di terima" sergahnya, yang membuat kerutan di dahi vavita mendalam.
"Gue juga belum nanya elah" desisnya sambil mengambil sekepalan tangam snck yang di bawa tasya tadi dan di balas dengan pelototan dan desisan tasya.
Hening beberapa saat sehingga hanya suara host yang sedang berbincang entah sedang ngomongin apa, keduanya terhanyut dengan pikiran masing masing, entah sedang memperhatikan talk show yang memang iya sedang mereka tonton dan entah juga mungkin pikiran mereka sedang di alam berantah.
"Tas?"
"Hmmm" tasya masih setia dengan talk show dan makannan ringan nya yang sesekali memasukan kedalam mulutnya.
Tanpa melirik kearah lawan bicaranya vavita langsung menceritakan dan bertanya yang sedari berkecamuk di dalam pikirannya itu "apa gue berinti aja ya?"
Tasya yang merasa pertanyaan itu mengarah ke "hal" yang mungkin akan melenceng dari rencana kakanya itu langsung memalingkan wajahnya ke arah vavita. " berenti apa?"
"Kerja" demi crusty crab yang di ambil oleh plankton sekarang mata tasya langsung melebar tapi tak urung dia menyembunyikannya. "Menurut lo gimana?" Tanya nya.
Tasya kelihatan seperti sedang berpikir, menimang nimang kata yang baik buat di bicarakanya dengan vavita, hingga talk show dan snck yang sedari tadi ada di pegangannya dan sedang terfokus pun ikut terbengkalai.
"Tasya, plish gue bingung, beri gue masukan atau apa gitu" ucap vavita yang sekarang telah berhadapan dengan sahabanya itu.
"Eum, gimanaya?!" Erangan tasya sambil menggaruk tengkuknya. Ini hal yang sulit pikirnya.
Di lihatnya vavita yang masih terus menatap tasya dengan mata yang sungguh, aku tak tau.
"Gimana kalau gue berenti ajah" ulangnya lagih, tasya terlihat sejenak berpikir dan tanpa sepengetahuan vavita, tasya yang sekarang ada di hadapanya sedang di landa kegusaran, dan dia pun seakan lupa menelan salivanya.
"Ekhuem, kalau itu sih menuruk gue mau lo mau berenti dan mau lanjut itu haknya elo, gue gk pantes lah nyuruh nyuruh lo untuk berenti atau lanjut...
KAMU SEDANG MEMBACA
Flash Back [COMPLETED]
Lãng mạnGAJE CERITANYA Vavita mulai menyadarinya sekarang setelah kejadian malam itu vita sangat tidak ingin ke hilangan adrian, walaupun iya harus menunggu seseorang di masa lalunya, tapi sekarang ada adrian yang sekarang sudah menjadi seseorang yang penti...