N

1.8K 77 2
                                    

Tok...tok...tok...

"Adrian?" ucap vavita sambil terus mengetuk pintu kamar adrian.

"Masuk aja v, nggak di kunci" jawab adrian dari kamarnya, tanpa banyak pemikiran lagi vavita langsung membuka pintunnya dengan tangannya membawa segelas air putih dan obat penurun panas untuk adrian.

"Adrian?" panggilnya lagi karna di kamar adrian ini sedikit kurang pencahayaan dengan itu vavita seperti maling mengendap endap mencari keberadaan adrian.

"Aku disinih v" suara serak itu langsung membuat vavita melirik kearah kasur king size itu.

"Ya tuhan adrian" panik vavita langsung berjalan kearah kasur itu, sebelum vavita memegang kening adrian vavita sudah terlebih dahulu menyimpan barang yang tadi dia bawa.

"Kamu panas lagi, yatuhan" vavita terus saja memandang wajah adrian yang sekarang sedang terpejam dengan keringat di dahinnya.

"Kamu minum obat ya?!" dan di respon dengan gelengan kepalan adrian.

"Adrian minum obat" tegas vavita

"Aku nggak suka obat" yatuhan, pekik vavita.

Dengan geram, vavita langsung membuat adrian terduduk dan membuka matannya, tatapannya begitu sayu, adrian terus menatap vavita dengan bibir duck nya itu.

"Makan obat" adrian langsung menggeleng keras.

"Harus mau!"

"Pahit"

"Pokonya minum obatnya" ucap vavita sambil mengambil obatnya dan memberikan nya kepada adrian.

"Pahit vita" rengek manja adrian.

"Makan atau aku perg..." sebelum vavita menyelesaikan perkataannya, obat dan gelas yang tadi vavita pegang itu sedah beralih ke mulut adrian.

Vavita yang melihat itu langsung tersenyum puas ke arah adrian.

Sialan, rutukan adrian itu terus berlanjut apalagi setelah lidahnya itu merasakan manisnya obat, sial sial dia tidak bisa melakukan ini.

Ini tidak akan masuk, batin adrian.

Adrian rasannya ingin memuntahkannya sekarang juga, dan akhirnya blam

Bibirnya menghangat vavita menciumnya, dia, wanita itu menciumnya duluan? Sialan ini sangat manis yatuhan.

Tanpa sadar adrian sedikit menggerakan bibirnya di atas bibir vavita yang hanya terdiam sedari tadi. Vavita speechlees dengan apa yang ia lakukan ini, gila.

Hingga selang beberapa saat vavita melepaskan sentuhan itu, ia masih terus mematung, dan di kulumnya bibirnya yang sekarang terasa pahit.

"Jangan di muntahin" ujar vavita telat, sambil mengambil alih gelas yang berisi air putih itu dari tangan adrian dan langsung di minumnya.

Adrian yang melihat itu hanya terkekeuh dan "hey itu minuman aku"

"Aish dieum ini pahit tau bawell banget" ucap vavita sambil terus meneguk air mineral yang tadi iya bawa untuk adrian.

"Pahit vanget kan?" ucap adrian sambil menaik turunkan alisnya, dan vavita langsung merespon dengan senyuman empat jarinya yang terlihat di buat buat

"Nggak pahit kan?" tanya vavita yang sudah menghabiskan minumannya yang sekarang beralih menatap dan terus mengusap rambut adrian.

"Nggak" yak berarti kamu akan tetus meminum obatkan?!

"Berarti kamu harus terus minum obat, nggak boleh rewel, kaya anak badot" xeplos vavita.

Flash Back [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang