V

1.9K 67 1
                                    

Sekarang yang di lakukan vavita adalah mendengus, menyesal sembari terus mengepalkan kedua tangannya.

Bayangkan saja, tadi adrian mengejar nya dan sekarang dia sedang bermesraan dengan wanita itu tepat di hadapannya!, sialan apa yang di lakukan dirinya tadi apa tidak ada manfaatnya?.

Lihat lah dia sekarang, merangkul pundak wanita itu tanpa risih sedangkan di hadapannya itu ada vavita. Yang sedang merutuk menyesalinnya untuk kembali ke apartemen adrian.

"Eum adrian?" Cicit vavita, karna sudah sedikit jengah dan rasa mengantuk pun sudah datang, vavita pun langsung pamitan dan bertannya kepada adrian.

"Iyah vita?" ucapnya masih dengan merangkul pundak wanita itu "mengantuk?" lanjutnya dan vavita hanya mengangguk sambil memvoute kan bibir vavita, yang terlihat lucu di mata adrian.

"Yaudah tidur" ucapnya sambil terkeukeuh, aku masih diam di tempat apa apaan ini?

"Katannya ngantuk?"

"Dimana?" rengekku tanpa rasa malu oleh adrian dan wanita yang tadi di sebut barbara itu.

"Di kamar yang tadi"

"Yang tadi?" tunjuk vavita sambil menunjuk kamar yang tadi vavita masuki alias kamar adrian.

"Hmmmn" vavita langsung memggelengkan kepalanya, itu kan kamar adrian.

"Kenapa?"

"I itu ka.."

"Kamar aku?" vavita mengangguk.

"Ti.du.r vavita adlan"

Jleb

Vavita langsung berdiri dan memasuki kamar itu dengan hati nya yang panas, apa apaan ini? Ada apa dengan hatinnya ini? Melihat mereka berduaan rasanya, oh ya tuhannn.

Dia cuman boss lo v nggak lebih! Tapi, apa yang telah di lakukan adrian kepada dirinnya itu, telah memunculkan secercah harapan, yang sebenarnya tak ingin vavita harpakan.

Apapun yang terjadi vavita akan menunggunya walau pun rasa di hatinnya sudah tak sepenuhnnya untuk dia, mungkin.

"Bang kamu belom ngomong tentang kita?" tanya adilla, dan adrian menggelengkan kepala dan tersenyum senang.

"Kenapa?" ..." bukannya itu wanita yang abang cari cari?"

"Yapssss"

"Ih abangggg ceritaaaa* rengek manja adiknya adrian itu langsung membuat adrian tersenyum kecut.

"Dia itu nggak kenal sama abang"

"Whatsssss?"

"Adee telinga abangg yatuhan"

"Ishh mangap bang mangap hehe" cengirnya

"Cengir" sinisnya

"Wah pantesan"

"Pantesan apa?"

"Nggak romantis"

"Adeee..."

Cup

"Dah abang ade pulang dulu udah di jemput ama mang ujang" buru buru adilla setelah mengecup pipi sebelah kanan kakanya itu adilla langsung pergi dari apartemen adrian. Dia tidak ingin mendengar marahnya adrian walaupun ia tahu bahwa adrian tidak akan pernah serius marah kepada dirinnya.

"Adek kurang ajar" umpatnya "hati hati kamu" lanjut adrian dan langsung di acungi jempol oleh adilla.

Vavita yang merasakan hembusan napas dan beban di perutnya itu langsung mengerjap ngerjapkan matanya.

Flash Back [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang