Prolog

341 82 43
                                    

'Oh iya, takutnya pusing statusnya apa, biar ga ribet kita putus aja ya.'

Aku membaca pesan di bbm-ku sambil tiduran di atas tempat tidurku yang bersprei Manchester United. Dan mengenakan headset yang selalu setia menyanyikan lagu untukku. Aku belum ada niatan membalasnya, aku hanya melempar handphone ku asal.

*Drtt* hp-ku bergetar.

Ku ambil handphone yang baru saja kulempar, berharap bukan bbm darinya.

'Ndre'

Kubaca tulisan yang memanggil namaku. Ternyata itu dari dirinya.

Muncul satu pesan baru di bawahnya.

'Aku tahu kamu disana Ndre'

Aku menghela napasku. Dengan malas, aku mengubah posisiku untuk duduk dan bersandar di kasur.

Aku membalas pesan darinya,

'Iya, aku disini'

Kalimat 'sedang menulis pesan' terpampang di bawah namanya.
Hanya berselang beberapa detik, muncul satu kalimat baru di layar hp-ku,

'Iya kaya yang aku bilang tadi, kita putus aja ya.'

Aku membalasnya singkat,

'Iya kalau itu mau kamu.'

Pesan sepanjang itu termasuk singkat buatku. Karena saat chatting dengannya, aku biasa menggunakan kalimat-kalimat panjang.

'Sedang menulis pesan'

Saat ini, aku memang sedang tidak bergairah. Tak ada semangat yang menyelimuti diriku. Hanya ada kebingungan, ya, hanya itu. Maksudku, aku bukan bingung mengapa aku putus. Tapi itu karena-

'Makasih yah untuk satu tahunnya. Kalau jodoh kita pasti bertemu lagi.'

"Hahaha." Aku tertawa terbahak-bahak.

Aku membalas pesan darinya sambil cekikikan,

'Besok sekolah, kan? Kita bakalan ketemu lagi,'

(R)

Hanya huruf itu yang berubah. Semula (D) menjadi (R).

"Cihh, gak di bales." Aku kembali melemparkan handphoneku asal.

Aku bingung. Ya, aku sangat sangat bingung. Entah kenapa, saat ini, rasanya putus dengannya itu tak berasa. Sedih? Tidak, aku mencoba untuk sedih, tapi tak bisa kulakukan. Senang? Tidak juga, aku tak bisa merasakan senang saat ini. Tak berasa. Mungkin hanya itu yang bisa kujelaskan saat ini.

Ku ambil lagi hp-ku, aku menekan icon kontak di layarku dan mencari-cari nama Nico. Ketemu.

Aku memulai pesanku dengan,

'PING!!!'

Hanya beberapa detik menunggu.

'BIRU!!!'

'KUNING!!!'

'HIJAU!!!'

Pesan itu berturut-turut muncul di layar hp-ku.

'CUKUP NICO!!! INI SERIUSAN!'

Kemudian si pengirim membalas,

'Oke, sahabat. Ada apa? '

'Gue putus sama Tiara.'

DioramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang