Replika IX

8 3 0
                                    

Ada hal yang tidak aku mengerti dari Tiara. Kita sudah putus, tapi ia tetap memberiku kado ulang tahun. Ahh mungkin ini hanya sekedar formalitas agar tidak menjadi semakin jauh, karena biasanya yang putus suka semakin menjauh. Tapi apa seperti itu?

Aku menatap lekat-lekat kado yang berada di samping kasurku. Aku belum mau membuka kedua kado itu. Setidaknya sampai aku tahu tentang kencan Nico dan Tiara.

Hpku berdering.

Tiara :*, begitulah yang tertulis. Nampaknya aku masih alay. Setelah ini aku harus menggantinya.

"Halo?" Kataku saat menekan tombol hijau.

"Kadonya gimana? Maaf ya kalau kamu gak suka,"

"Eh, anu, sebenernya, kedua kado itu belum dibuka,"

"Loh? Kenapa?"

"Belum mau aja. Eh ada yang mau aku tanyain,"

"Hmm?"

Aku menghela napasku untuk mengumpulkan keberanian.

"Kamu jadian sama Nico?" Tanyaku dalam satu hembusan napas.

"Ehh?" Walaupun aku tidak melihatnya, dari nadanya jelas bahwa ia terkejut.

"Ohh gitu, ya,"

"Kenapa kamu nanya kaya gitu?"  Tanyanya terbata-bata.

"Engga, nanya aja,"

"Jangan-jangan, kamu yang berdiri di deket eskalator itu ya?"

"Mungkin,"

"Hahaha," Tiara tertawa di seberang sana. Walau aku tidak melihatnya, aku tahu dia menutupi mulutnya.

"Hmm?"

"Kita gak jadian, kok."

Kita gak jadian, kok, batinku mengulangi perkataannya

"Haaah?!" Aku sungguh terkejut. Bukannya mereka... ahh, apa maksudnya?

"ANDRE BERISIK!" Teriak ibuku dari luar kamarku.

"I.. iya maaf," sahutku.

"Ndre? Andre? Halo?"

"Oh-iya, gimana?"

"Aku sama Nico enggak jadian," Jelasnya.

"Terus kenapa kalian jalan bareng?"

"Hihihi"

"Oy, kamu jadi kuntilanak?"

"Engga, engga,"

Aku langsung mengerti maksudnya. Aku mengambil kedua kado itu, dan membuka mereka dengan kasar.

Seperti dugaanku, isi di dalam kado yang besar adalah kaos, dan kaos itu berwarna. Sedangkan isi kado yang kecil adalah jam tangan analog dengan warna silver dan hitam metalic, sungguh elegan.

"Jadi kamu jalan bareng karena kado itu," tebakku.

"Iya, makanya jangan salah sangka dulu,"

"Kamu tahu gak? Waktu ngikutin kalian, aku kena sial beberapa kali. Pertama aku disangka mau beli boneka, tapi itu tidak masalah. Yang kedua itu lebih parah! Aku hampir diajak kencan sama tante-tante berbatang!"

"Serius?" Tanyanya langsung diiringi tawa.

"Dan ketiga, otak aku hampir meledak gara-gara aku duduk diantara dua ibu-ibu gaul yang gak tahu tempat dan waktu untuk ngegosip! Hampir aja aku pengen nge-kamekameha seisi mall.

"Terakhir, aku berdiri dan disandingkan dengan tempat sampah. Sial banget aku hari itu!"

Aku hanya dengar tawa Tiara dari seberang.

"Kasian banget ya kamu,"

"Aku juga gak nyangka."

"Sebenernya aku mau nanyain satu hal. Tapi sekarang aku udah tahu,"

"Nanya apa?"

"Enggak, enggak. Lebih baik kamu besok minta maaf sama Nico ya atas kesalapahaman kamu, soalnya aneh ngeliat temen sebangku tapi gak pernah ngobrol,"

"O-iya juga sih, okelah," kataku sambil mengangguk yang tak mungkin Tiara lihat.

"Aku tutup ya,"

"Iya,"

"Night, mimpi indah ya."

Aku, tercengang. Tubuhku kembali kaku. Untungnya, aku bisa mengendalikannya.

"Good night too, mimpi indah juga, ya," kataku. Aku membiarkan hpku tetap tersambung dengannya. Tapi sepertinya itu tidak akan terjadi, hanya berselang dua detik ia pun memutuskan telepon kami.

Aku membanting tubuhku ke kasur.

"Sudah lama aku tidak mendengar ucapan selamat malam," aku bergumam sendiri.

Aku mengambil hadiah dari kotak kecil itu. Hadiah dari Tiara.

Hadiah ini, sama seperti yang Tiara berikan waktu itu, hanya saja, merk-nya yang berbeda. Mengapa Tiara selalu memberikanku jam? Entahlah,sampai sekarang pun aku tetap tidak tahu.

"Apa ini?" Aku bertanya saat melihat sebuah kertas terselip diantara sabuk jam. Aku membuka dan langsung membacanya.

Walaupun cinta kita telah mencapai ujungnya, tapi kenangan kita tak akan pernah pupus ditelan masa.

Bibirku tersenyum sendiri setelah selesai membaca. Kemudian aku tertidur tanpa membersihkan sobekan kertas di kasurku. Dan tanpa mengganti nama kontak Tiara-- yang sangat lebay.

DioramaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang