Chapter 11

5.1K 349 54
                                    

"Jungkook -ah!!" Panggil Jimin sambil memasukan bukunya kedalam tas. Jungkook menolehkan kepalanya.

"Apa?" Sahut Jungkook.

"Apa jika kau ingin merasa cinta, kau harus mempunyai kekasih. Apa itu benar?" Tanya Jimin penasaran. Jungkook berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan Jimin.

"Aku tidak tahu, tapi dari pengalaman ku jika kau ingin merasakan cinta kau tidak perlu mempunyai kekasih. Kau masih bisa mendapatkan rasa cinta dari kedua orang tua mu, tapi jika kau ingin merasakan cinta dari orang seumuran kita kau harus mempunyai kekasih!!" Jelas Jungkook panjang lebar. Jimin tidak mengerti dengan penjelasan Jungkook. Jungkook menghelai nafas kasar, susah menjelaskan cinta pada orang yang belum pernah merasakan cinta.

"Intinya kau ingin merasakan cinta dari mana? Dari orang tua atau kekasih?" Tanya Jungkook jengah. Jimin terlihat berpikir sejenak.

"Memang apa bedanya?" Tanya Jimin heran.

"Perbedaannya adalah orang tua mu menjaga, mengawasi dan menghawatirkan mu selama 24 jam penuh. Sedangkan kekasih hanya akan menghawatirkan mu jika kau dalam masalah atau terjadi sesuatu padamu. Memang sih tidak semua kekasih seperti itu, tapi sebagian seperti itu.  Itu menurutku!! "Jungkook mengakhiri penjelasan nya. Jimin mengangguk - ngangguk.

"Untuk apa kau me-"

"Kookie ayo kita pulang!! "Teriak seseorang dari luar kelas. Jungkook menoleh ke sumber suara dan meraih tas nya.

"Baiklah Hyung!!...Jimin aku duluan ya, pacarku sudah memanggil ku!!" Jungkook melangkahkan kakinya meninggalkan kelas.

"Ne!!" Jimin beranjak meninggalkan kelas dengan perasaan aneh.

"Apa perkataan Jungkook itu benar?" Gumam Jimin.  Jimin terus memikirkan perkataan Jungkook,  sampai sampai ia tidak mengetahui kalau ia sudah berada di depan gerbang.

"Jimin -ah!!" Panggil seseorang. Jimin menolehka. Kepalanya.

"Ah..! Yoongi sun- ah maksud ku hyung!!" Kata Jimin gerogi.

"Ayo kita pulang " ajak Yoongi. Jimin hanya mengangguk menanggapinya.

>skip<

Selama perjalanan tidak ada yang mengeluarkan suara. Hanya langkah dari orang orang yang ada di sekitar yang menggema di telinga mereka.

"Hhmm...Hyung!" Panggil Jimin memecah keheningan.

"Kenapa?" Tanya Yoongi.

"Hhmm... Hyung mencintaiku?" Tanya Jimin hati hati Yoongi mengernyitkan alisnya bingung.

"Iya...memang kenapa?" Yoongi tidak mengerti ,kenapa Jimin menanyakan hal itu.

"Apa kau selalu menghawatirkan ku selama 24 jam?" Tanya Jimin lagi. Kali ini ia bertanya dengan nada serius. Yoongi menghentikan langkahnya dan menatap Jimin bingung.

"Untuk apa kau menanyakan hal itu?" Yoongi menatap Jimin intes. Ia merasa ada sesuatu yang tidak beres dari namja ini.

"Tidak ada, aku hanya ingin tau kalau kau selalu menghawatirkan ku dan mengawasi ku selama 24 jam "kata Jimin panjang lebar.  Yoongi diam sejenak.

"Iya... sebelum aku menyatakan cinta kepada mu, aku sudah mengawasi dan menghawatirkan mu  seharian" jelas Yoongi . Jimin diam dan melanjutkan perjalan nya. Yoongi  mengikuti Jimin dari belakang. Yoongi tersenyum melihat Jimin begitu polos. Yoongi kira Jimin itu orang yang sudah tidak polos lagi karna kelakuannya, tapi semua di luar pemikirannya. Jimin polos dan baik, hanya saja orang orang menganggapnya anak berandalan  yang sudah tidak baik baik. Tapi semuanya salah. Masalah cinta saja dia tidak tahu apa lagi 'itu'.

"Hhmm... Hyung kau tidak mau pulang?" Kata Jimin memecahkan lamunan Yoongi, terlalu banyak pikiran sampai sampai ia tidak tahu kalau mereka sudah sampai dirumah Jimin.

"Tentu... baiklah bye" Yoongi melangkahkam kakinya, hanya butuh beberapa langkah lagi menuju rumahnya. Jimin memperhatikan ke pergian Yoongi  dengan bingung. Jimin membulatkan matanya.

"Hyung...A-apa i-itu rumah mu?" Jimin menunjukan rumah di seberang.

"Ne..memang kenapa?" Tanya Yoongi dengan senyumannya. Jimin diam tidak berkedip.

"Jadi selama ini kita bersebrangan? Ternyata kita bertetangga?" Tanya Jimin dengan wajah bingung. Yoongi tersenyum dan berjalan menghampiri Jimin yang terlihat bingung. Yoongi merapatkan tubuhnya.  Jimin yang melihat itu memundurkan tubuhnya kebelakan sampai sampai tubuhnya terbentur pintu pagar rumahnya.

"Apa ini yang di namakan jodoh?" Bisik Yoongi dengan suara beratnya.Yoongi mulai memiringkan kepalanya. Jimin sudah menutup matanya. Yoongi sudah menutup matanya. Sedikit la-

"Yak!! Jimin mau sa-" namja itu menghentikan perkataanya setelah melihat pemandangan yang membuatnya menghentikan suaranya. Jimin mendorong dada Yoongi menjauh.
"A-ah...H-hyung ,sejak kapan kau disini? "Tanya Jimin sedikit terbata-bata, ia sangat malu sekarang. Bagaimana tidak,  ia Kepergok hampir berciuman dengan Yoongi, dan yang memergokinya adalah sepupunya sendiri. OMG!! Mau taruh dimana mukanya nanti?!!

"Apa hyung mengganggu kalian?" Tanya sepupu Jimin dengan perasaan bersalah.

"Tidak kok...Hoseok Hyung tidak mengganggu!! "Jawab Jimin sambih tersenyum lebar. Yoongi bedehem pelan.

"Sebaiknya aku pulang. Besok aku akan menjeput mu" Yoongi beranjak meninggalkan Jimin yang masih berada di luar. Hoseok langsung menghampiri Jimin.

"Ayo masuk " ajak Jimin dan dibalas anggukan oleh Hoseok.




TBC
Sejujurnya ceritaku ini aneh banget. Aku gak tau mau lanjut atau tidak.  Aku berpikir untuk menghapus cerita ini. Jangan lupa vote and komen ya!! ✌

First Meet(yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang