Chapter 8

3.1K 319 4
                                    

@ Jimin pov
Aku membereskan buku ku dan berjalan keluar kelas. Aku mengingat kata kata Yoongi Sunbae menyuruh ku menunggunya di gerbang sekolah. 'Apa aku harus menemuinya?' Batin ku. Aku melanjutkan perjalannku sambil memikirkan apa yang Yoongi Sunbae lakukan padaku. Akhirnya aku sampai di depan gerbang, aku melihat sekelilingku untuk mencari Yoongi Sunbae. Akhirnya aku menemukannya, ia sedang menyandarkan punggungnya di pintu gerbang. Aku melangkahkam kaki ku mendekatinya. Ia melihat ke arahku dan tersenyum, senyuman yang belum ku lihat sebelumnya

"Kau sudah datang rupanya!" Kaya Yoongi Sunbae dengan senyuman yang masih mengembang di wajah nya. Aku langsung memalingkan wajahku, tidak ingin bertatap dengannya.

"Iya..aku sudah ada disini. Apa yang kau ingin kan sekarang Huh?!" Jawabku dengan ketus. Ia hanya menaikan alisnya. Dengan cepat Yoongi Sunbae menarik tanganku. Aku kaget dan membrontak ,tapi ia mengeratkan genggamannya kepada ku.

"Yak!!.. Apa yang kau lakukan.... lepaskan tanganku!!" Teriaku persetan dengan orang orang yang menatapku aneh karna teriakan ku, aku hanya ingin lepas dari nya.

"Berisik!!...lebih baik kau diam, kau hanya membuat telinga ku sakit" kata Yoongi Sunbae sambil menariku meninggalkan sekolah.

@ Author pov
Yoongi mengajak jimin ke taman dekat sekolah, ia ingin berbicara dengan Jimin. Sebenarnya ia bisa saja mengatakannya tadi, tapi Karna banyak siswa siswi yang berlalu lalang, ia memutuskan mengajak Jimin ke sebuah taman. Yahh...disinilah mereka sekarang, di sebuah taman indah. Yoongi melepaskan genggamannya.

"Untuk apa kau mengajak ku kesini?...dan apa mau mu?" Tanya Jimin sedikit membentak. Yoongi hanya menghelai nafasnya dan mendudukan dirinya di sebuah bangku panjang. Jimin yang awalnya ingin pergi dari Yoongi pupus karna Yoongi lebih dulu menarik jimin untuk duduk.

"Lebih baik kau diam...aku ingin ber istirah " kata Yoongi sambil menggegam tangan Jimin dengan lembut. Jimin tersentak dengan sentuhan yang dilakukan Yoongi dengannya. Jimin tidak membalas genggaman tersebut. Yoongi memberanikan diri untuk memeluk pinggang Jimin.

"Apa yang kau lakuka" tanya Jimin sambil berusaha menyingkirkan tangan Yoongi dari pinggang nya.

"Kau jangan banya bertanya dan nikmati saja!" Yoongi menenggelamkan kepalanya di tengkuk Jimin. Jimin gelisah di pelukan Yoongi ada yang aneh menjalar di tubuhnya. Jimin yang tadinya mau membalas pelukan Yoongi, tidak jadi karna Yoongi melepaskan pelukannya.

"Apa kau menikmati pelukan itu?" Goda Yoongi. Jimin memalingkan wajahnya yang sudah memerah. Ia berharap Yoongi tidak melihatnya.

"Hah...aku? Menikmati? Jangan bercanda, kau yang menariku kedalam pelukanmu itu!" Kata Jimin sedikit berteriak... Yoongi tersenyum jahil.

"Tapi kenapa kau tidak membrontak?" Goda Yoongi lagi. Yoongi mendekat ke Jimin. Jimin reflek mundur.

"Benarkah? Rasanya pelukan ku tidak begitu erat " Sahut Yoongi sambil menaikan alisnya.

"Kau ini menyebalkan sekali!!" Jimin beranjak dari tempat duduk nya, ia ingin pergi dari sana, tapi usahanya sia sia Yoongi menariknya kembali duduk.

"Mau kemana?" Tanya Yoongi tepat di telinga Jimin. Jimin merinding mendengar Suara berat Yoongi, membuarnya merasa aneh. Yoongi kembali memeluk pinggang Jimin, kali ini juga ia mengunci pergerakan Jimin.

"Lepaskan aku!!" Jimin memberontak di pelukan Yoongi.

"Diam!!" Bentak Yoongi, ia langsung menyenderkan kepalanya di bahu Jimin. Mereka sudah seperti pasangan kekasih yang sedang berkencan.

"Jimin-ah!" Panggil Yoongi.

"Apa?!" Sahut Jimin ketus.

"Apa kau tau apa yang sedang aku pikirkan?" Kata Yoongi lirih.

"Kau kira aku peramal yang bisa membaca pikiran orang" kata jimin sedikit membentak.

"Aku kira kau bisa membaca pikiranku" Yoongi tersenyum miris.

"Memang kau sedang memikirkan apa?" Tanya Jimin penasaran.

"Seseorang!... seseorang yang sudah mengganggu pikiran ku, aku menyukainya ,tapi ia tidak menyukai ku dan menggapku pengganggunya. Ia berupaya menyingkirkan ku dari hadapannya karna sering mengikuti nya, tapi aku berusaha keras agar tidak terpengaruh oleh ucapannya yang menyakiti perasaanku dan juga berusaha untuk tetap berada di sisinya karna aku merasa nyaman!" Yoongi mengakhiri ceritanya. Jimin terpaku mendengar nya, ia tidak bisa berkata apa apa lagi. Yoongi melepaskan pelukannya dan menggegam tangan Jimin. Jimin diam seribu bahasa, ia tidak tahu lagi harus berbuat apa otaknya blank karna pelakuan Yoongi terhadap nya, tapi Yoongi Tidak mau orang kesanyangannya diam. Yoongi menakup pipi gembul jimin dengan sebelah tangannya jimin menatap mata indah Yoongi.

"Apa kau tau, kau sudah mencuri hati ku pada saat pertama kali kita bertemu di perpus. Aku sudah menyukai mu.... Ah tidak maksudku mencintaimu" kata Yoongi lembut sambil membelai pipi Jimin. Jimin diam tak bersuara, masih berusaha mencerna perkataan Yoongi. 'Apa aku juga menyukai nya?' Batin Jimin, tapi misinya bukan begini. Misinya hanya ingin melenyapkan Yoongi dari hadapa nya, tapi kenapa semuanya jadi begini? Ini semua di luar rencananya.

"Jimin-ah apa kau mau jadi pacarku?" Tanya Yoongi pelan. Jimin yang mendengar nya kaget, ia tidak tau harus mengatakan apa.Jimin menatap Yoongi.

"Apa yang kau katakan?" Tanya Jimin lirih.

"Aku tanya kau mau jadi kekasihku?" Kata Yoongi hati hati. Jimin diam tidak menjawab.

"Kau maukan? "Yoongi mulai meraparkan badannya. Jimin melepaskan genggamannya dan beranjak dari temapat duduknya. Yoongi juga beranjak dari tempat duduknya dan menatap jimin.

"A-aku tidak bisa jawab sekarang!.ah ini sudah hampir malam, a-aku harus pulang sekarang! "Jimin berlari meninggalkan Yoongi yang meneriaki namanya. Yoongi duduk kembali dan mengusap wajahnya kasar.

"Aku harus sabar"




TBC
Akhirnya update juga. Udah lama gak update begadang demi cerita. Pengorbanan sedikit gak papalah. Y udh jangan lupa vote dan komen ya ✌✌✌✌

First Meet(yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang