sesal yang terlambat

587 12 2
                                    


REYHAN P.O.V

Hatiku benar-benar gelisah. Dan kali ini aku sungguh tak sanggup lagi berpura-pura hanya peasaanku saja. Ku coba menelpon Reina berulang kali, tapi yang ku dengar hanya nada sambung yang terus berulang tanpa ada jawaban.

"Ada apa dengan anak ini? Ayolah Rei jawab telpon mu! jangan buat paman mu ini panic."

Sekali lagi ku dial nomor Reina. Berharap kali ini ada jawaban. Dan.. ...... tersambung!

"hallo Rei..... apa kau baik baik saja ? halo.... Reina!"

"....."

Mengapa dia tak mengatakan apapun. Ku mohon Rei jangan buat aku takut.

"haloo Reina" sekali lagi ku panggil namanya tapi masih sama, tak ada sahutan dari sana

"jika kau mendengarku katakana lah sesuatu."

"hallo "

Suara laki laki? Mengapa yang menjawab laki laki?

"halo siapa disana? Dimana wanita pemilik telpon ini?"

Astaga apa Reina ke copetan , atau dia di rampok. Ya tuhan semoga itu hanya khayalan burukku

"maaf...... Reina..."

Mengapa dia meminta maaf? Ada apa ini sebenarnya!?

"sekarang reina ada di rumah sakit harapan jaya"..

Deg..

Rumah.... Sakit?

"dia mengalami kecelakaan."

Nyawaku bagai melayang saat ini juga. Kumohon seseorang katakan bahwa ini hanya candaan, katakana seseorang disana sedang mengerjaiku .

"kau bercanda bukan?!" kataku tak yakin

"maaf , sungguh maaf . Reina ... dia...di-"

Tak sanggup lagi aku mendengar lanjutan dari orang yang entah siapa itu. Otak ku kacau saat ini. Dan yang menggerakkan tubuh ku hanya lah insting. Segera ku raih dompetku dan berlari keluar rumah. Kebetulan sebuah taksi melintas tak jauh dari tempatku saat ini aku pun segera menghadangnya.

"pak , tolong kerumah sakit harapan jaya ! cepat . pak!"

Apapun yang terjadi, kumohon bertahan lah Rei.

Jangan tinggal kan paman mu ini!

Tuhan! Tolong jangan ambil Reina dari sisiku, Tuhan!

"pak bisa kah lebih cepat lagi!"

"maaf, tapi-"

"KEPONAKANKU SEKARAT DI RUMAH SAKIT! BISA KAH KAU TAK MEMBUANG BUANG WAKTUKU!!"

"ba-baik"

Shit! Shit! Shit!damn it!

REYHAN P.O.V END.

Pria berkemeja biru langit itu tampak keluar dari taksi tunggang langgang. Dia berlari kedalam rumah sakit bak orang kesetanan. Mata elangnya yang berhias lensa kacamata menitik tajam ke sana kemari, mencari sesuatu. Wajah tampan dibalik kekusutan itu begitu panic akan sesuatu. Sampai pandanganya jatuh pada sebuah meja receptionis yang membuatnya segera berlari menghampiri gadis manis yang berdiri di balik meja itu.

"ma- maaf boleh saya tahu dimana gadis korban kecelakan pagi ini?" Tanya pria dewasa itu terengah enggah ,penuh kepanikan. Tangan dan tubuhnya bergetar menggigil ketakutan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kenangan yang hilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang