prolog

3.3K 33 1
                                    

Reina P.O.V

"Aku hamil... dan ini ...anakmu!"
Ku ucapkan kalimat berat yang membebeni hidupku selama ini padanya. Pada pria yang sudah meghancurkan masa depanku dan kehidupanku. Pria yang baru saja kutemui belum lama ini. Dan pria yang sama pula, yang telah merampas mahkotaku, satu-satunya harta berhargaku.
"Hah? Apa kau bilang? Kau hamil? Dan itu anakku?"
Yah aku tahu dia tak akan percaya. Aku tahu siapa pria brengsek ini. Akupun sudah memikirkan kemungkinan akan terjadinya hal ini.
" Jangan bercanda kau!". Desisnya murka dan tak terima atas ucapanku.
"aku akui memang aku yang menjadi pria pertamamu. Tapi aku tak yakin hanya aku pria yang menidurimu!".
Sungguh Kejam dan menusuk. Benar . itulah dirinya .
Kalimatnya barusan sukses meremukanku. Bukan hanya hatiku tapi juga harga diriku sebagai seorang perempuan.
Wiriya Wijaya , pemilik perusahaan Wijaya Corp. perusahaan tekstil terbesar di Indonesia. Seseorang yang memiliki puluhan bahkan mungkin ratusan selir yang tersebar diseluruh penjuru Indonesia atau mungkin juga luar negri. Seorang playboy yang tak mengenal apa itu arti cinta. Dan apa itu ketulusan. Dimatanya hanya ada sex, kepuasan dan keuntungan. Hidupnya tak lebih dari sekedar mencari kesenangan.
Lalu siapa aku? Apa kalian fikir aku adalah seorang model? Wanita karier? Atau wanita penggoda di club malam? Jika itu yang kalian pikirkan , maka jawabannya adalah big wrong. Aku hanya wanita biasa yang tadinya hidup dengan damai dan tenang .Aku adalah seorang pengajar di salah satu sekolah dasar di kotaku. Walau hidupku sederhana tapi aku cukup bersyukur.
Lalu bagaimana aku bisa terlibat dengan seorang lelaki brengsek seperti Wiriya?
Akan kujawab itu setelah aku selesai memaki pria menjijikan dihadapanku ini.
"Jika kau memang lelaki sejati,maka bertanggung jawablahWiriya wijaya!" ucapku tegas tanpa ada lagi rasa ragu dihatiku.
Kulihat dia mendengus dan mengumpat.
"Aku tak akan termakan jebakan mu , wanita jalang!" Ujarnya datar disertai tatapan dingin menusuknya.
"Berapa yang kau mau? Aku bisa mebayar mu. Tapi gugurkan janin itu!" tambahnya dengan tanpa berperasaan.
Aku tersenyum miris. Jalang dia bilang? Bukan kah dia yang mengambil mahkotaku? Dan dia pula yang memintaku menggurkan janin ini? Lalu siapa yang jalang sekarang.
"Aku tak butuh uangmu Tuan Wiriya Wijaya!" Aku tepis uluran tangannya yang menyerahkan selembar cek kosong padaku.
Apa aku egois? apa aku tak tahu diri?
Ya aku akui aku egois, aku keras kepala . aku akui itu. Apa salah jika menginginkanya tetap disisiku dan berharap dia mau bertanggung jawab akan anak ini?
"Aku hanya membutuhkan tanggung jawabmu atas bayi ini!"
Aku yakin suaraku bergetar menahan tangis yang berusaha meledak saat ini. Tapi aku harus kuat , aku tak inin dia semakin meremehkan ku.
"Huh, hanya dalam mimpimu bicth!!!" degusnya kemudian berpaling dan melangkah meninggalkanku.
Aku harus kuat
Aku harus memberinya pelajaran.
Aku bukan wanita lemah.
Aku bukan jalang.
Aku bersumpah!!!!!! Aku akan membuatnya menyembah kaki ku dan memohon mohon ampunanku.
kaki ku lemas dan bergetar. Pandanganku pun mulai kabur, kurasa air mataku pun tak sanggup lagi kubendung. Tubuh ku meluruh ketanah dan ter duduk bersimpuh diaras kedua lututku.
Aku tak perduli akuseperti orang gila saat ini. Yah aku memang sudah gila. Dan apa peduliku. Aku sudah hancur . hancur sehancur hancurnya karna bajingan brengsek itu.

Dengan sisa teangaku , kutarik kakiku yang terasa berat untuk kembali pulang kerumah . yah rumah sederhana yang nyaman. Setibanya didalam rumah segera kututup pintu dan ku sandarkan punggungku pada pintu kayu dibelakangku. Tubuhku kembali meluruh. Kali ini aku terduduk dengan melipat kedua lututku sebagai tumpuan tangan. Kubenamkan wajah berantakanku di lutut dan kembali menangis sejadi jadinya.
Aku terbangun setelah kurasa aku tertidur cukup lama dengan posisi meringkuk di pintu.
Apa yang harus kulakukan sekaranng?
Apa memang harus ku gugurkan janin ini?
Tapi aku tak mau! Aku takut dosa? Huh , dosa ?
Bukankah bercinta dengan lelaki bangsat itu juga dosa?
Tapi harus kah?
Haruskah aku juga membunuh nyawa tak bersalah ini?
Dia ada karna salah ku juga. Semua tak akan seperti ini jika aku tak pernah jatuh ada pesonanya.
Yah aku akui dia pria yang mempesona, sangat mempesona bahkan. Tak ayal jika wanita yang tak pernah jatuh cinta sepertiku akan mudah terjerat dalam kebusukannya.
Hiks..hiks.. sekarang aku harus bagaimana?
Aku takut hamil diluar nikah. Tapi aku tak sanggup melenyapkan calon anakku sendiri.
Hiks ...tuhan tolonglah hambamu ini.
Aku bangkit dari dudukku dan berjalan tertatih menuju kamarku.
Kududukan diriku ditepi ranjang. Ku usap pelan bed cover crimson miliku.
Ranjang ini......
Ya inilah saksi bisuku dengannya malam itu. .
Malam dimana dengan bodohnya aku menyerahkan segalanya atas diriku.

Kurebahkan diriku melintang membelah tempat tidur single size ku. Dan lagi lagi airmataku kembali berlinang.

"Aku mencintaimu."
Kau bohong!
"Aku menginginkanmu"
Bukan. Bukan aku yang kau inginkan. Tapi tubuhku!
"Aku akan bertanggung jawab"
Kau pembual!
"Aku mecintaimu!!"
Hentikan ...
"aku mencintaimu!!"
Tidak...kau tidak mencintaiku.
"aku mencintaimu!"
TIDAK......ARRRRGHHHHH.....
HENTIKAN ....KUMOHON BERHENTI.
Jangan ...jangan ganggu pikiranku lagi...
Pergi...pergi... pergi kumohon pergilah dari otakku.

Kuremas rambutku kuat. Sakit tapi bukan kepalaku. Aku sakit. Sakit dihatiku. Luka yang ia goreskan terlalu dalam.
Pisau...!?
Yah mugkin jika aku mati aku tak akan sesakit ini.
Maafkan mama nak. Tapi ..
Ayo kita pergi bersama.....
Papamu tak menginginkan kita.
Papamu tak inginkan kau ada.
Aku menyayangimu anakku.

Kutorehkan segores luka dilenganku. Luka yang cukup dalam. Darah menetes tapi tak terasa sakit. Karna luka dihatiku lebih sakit. Dan tak lama kemudian kesadaranku terenggut bersama banyaknya darah dari lukaku. Kupejamkan mataku.
Jika kita bertemu di dunia sana , kumohon jangan benci mama nak. Aku pun terlelap.

Maaf maaf maaf. Ada perombakan cerita dan editing ulang hehehe , jadi aku delete dan up load ulang maaf ya readers.....

Maklum autornya pemula dan amatiran, tapi keiji usahain yang terbaik I will do my best for u all.

Salam sayang dari autor .......keiji

kenangan yang hilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang