please! let me be happy

668 14 3
                                    

Pagi ini langit bermuram durja, sang raja pagi pun enggan menampakan cahayanya dan lebih memilih bersembunyi dibalik awan klabu.

“Rei, apa tak sebaiknya ambil cuti saja! “ saran Reyhan penuh dengan kekhawatiran melihat keponakannya tetap berniat bekerja, sedang di luar cuaca tak begitu bersahabat,

“ tidak paman, hari ini banyak guru- guru yang mengambil cuti. Jadi hanya sedikit guru yang ada .”

“mau paman antar? Kebetulan paman masuk siang hari ini!” tawar Reyhan  berusaha membujuk sang keponakan. Reina tampak berfikir sejenak, tapi kemudian ia menggeleng mantab menanggapi tawaran dari pamannya.

“tidak usah. Reina berangkat sendiri saja. Lagipula bukankah paman ada rapat siang ini dan belum menyiapkan materi?!”

“tapi diluar hujan Rei! Nanti ka…..”
“hanya gerimis paman! Reina akan baik baik saja. Jadi please, Reina mohon jangan terlalu berlebihan!”

Wanita cantik itu masih kukuh dengan pendiriannya, walau sang paman berusaha untuk menghentikannya dengan bebagai macam cara. Pria berwajah tegas namun memiliki tatapan teduh itu menampilkan wajah murung seolah memikirkan sesuatu. Benaknya tampak tak nyaman seolah ia ketakutan akan sesuatu yang tak pasti.

“yakin tetap ingin berangkat?” Tanya Reyhan sekali lagi untuk memastikan pendirian Reina akan goyah meski sedikit. Tapi yang di dapat hanya kekecewaan. Meski ia tahu keteguhan hati keponakannya itu tak akan goyah dengan mudah Reyhan  tetapa berusaha membujuk dan ber harap sang keponakan bersedia membatalkan atau setidaknya menunda keberangkatannya utuk bekerja. Entah apa yang membuat pria di usia dewasa itu seolah kukuh ingin menghentikan kepergian keponakannya. Seolah jika selangkah saja Reyhan membiar kan Reina pergi, maka dia akan menyesali hal itu untuk selamanaya.

Reina melangkah keluar rumah dan hendak menerobos hujan yang mulai menderas. Sebenarnya ia merasa sangat malas dan tak nyaman akan sesuatu. Tapi ia sudah berjanji pada Ibu Ratih, bahwa ia sanggup menggantikanya yang sedang cuti melahirkan untuk mengajar kelas seni hari ini. Walau masih dengan rasa yang agak was – was ia bulatkan tekad nya dan melangkah keluar dari rumah.

Grabb

“Paman mohon Rei! Persaan paman sungguh tak enak. Kamu jangan berangkat ya hari ini!” wajah Reyhan tampak menyenduh memelas memohon pada Reina. Di genggamnya pergelangan tangan wanita itu semakin erat.
“tapi paman , Reina harus berangkat hari ini!” bantah Reina mulai goyah. Wajahnya pun menampakan raut tak yakin akan stetmentnya barusan.

“maaf paman Reina harus segera berangkat, sampai nanti” pamit Reina kemudian menerobos hujan yang mulai melebat, bebebekalkan sebuah payung hitam di tangannya.

Reyhan hanya bias menatap sendu sosok molek keponakannya yang semakin menjauh. Ia hanya mampu berdoa untuk keselamatan wanita itu dan berharap bahwa perasaan tak enak ini hanya khawatiran semata.

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

BADAI-SAKURA

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Titik-titik hujan menegetuk kaca mobil mewah berwarna hitam metalik di parkiran taman. Dan mengusik tidur seorang pria tampan penghuni mobil itu. Ia baru saja bisa  melelapkan mata indahnya beberapa jam lalu dan kini harus terbagun karena suara gemericik air yang membuatnya terusik. Pria itu melenguh pelan dan merenggangkan badan. Otot- ototnya terasa kaku karena tertidur di dalam mobil. Yah seberapa mewahpun mobil itu , tetap akan lebih nyaman tidur diranjang bukan? Apalagi jika di sebelahi tubuh hangat wanita molek berparas cantik yang tak mengenakan sehelai benangpun. Pasti itu kenyamanan yang tak tetandingi, tapi saat ini bukan itu yang pria tampan ini pilih. Lelaki tinggi bebadan tegap itu lebih memilih tidur meringkuk di dalam mobilnya yang kecil dan terganggu oleh gemericik air hujan. Di lihatnya arloji rolexs yang melingkar gagah di pergelangan tanagannya. Sejenak ia merebahkan punggung bersandar pada jog mobil kemudian mengusap kasar wajah kusutnya untuk mengusir kantuk dan memfokuskan pengelihatanya. Ia meraih kunci dan menghidupkan mesin mobil kesayangannya dan melaju membelah hujan


kenangan yang hilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang