WIRIYA P.O.V
Setelah aku yakin pengngelihatanku fukus. Segera saja ku lajukan mobilku membelah jalanan. Aku kadang berfikir, kemana sosok sang eksekutiv muda, yang dengan mudahnya menahklukan wanita hanya dengan satu kedipan mata dan kemudian mencampakannya. Mengapa yang ada kini hanya sosok Wiriya yang mengenaskan dan terlihat sebagai the loser sejati. Mengapa hanya dengan seorang wanita saja bisa mengacaukan hidupku seperti ini.
"arrghhh sialan kau Reina.! Harusnya aku yang menghancurkanmu bukan, kau yang malah mengacaukan hidupku! Shit. Shit shit!"
Kupukul setir mobilku dengan kalap. Suasana hujan kali ini tak membantu sama sekali, yang ada mood ku semakin kacau. Aku akui ini bukan pertama kaliya tempramenku naik secara tiba-tiba. Tapi saat tanpa sadar jalan yang kulalu ini adalah jalan kesekolah tempat wanita itu mengajar, tiba - tiba saja emosiku melesak dengan sendirinya.
"brengsek , bersng sek brengsek"Bodoh kan aku yang hanya bisa mengumpat saat suasana hatiku dijungkir balikan oleh seorang wanita jalang. Kalian boleh tertawa, tertawalah sepuas kalian karena aku masih belum bisa melupakannya. Melupakan kehangatan tubuhnya yang molek.
"shit!!!!!!!!!!! Mengapa hanya mengingat tubuh jalangnya, aku jadi turn on. Shit fuck u bitch!"
Sialan apa sih istimewanya wanita jalang itu? BahKan ada ribuan Reina yang bersedia mengahngatkan ranjangku, tapi Mengapa aku tak bisa melupakanya.
Ku injak pedal gasku semakin dalam dan melesat dengan kecepatan penuh. Berharap kekacauan hati ini bisa ikut terbang bersama angina lalu yang ku belah.
WIRIYA'S P.O.V AND
................
......................................................................................................
....................................................................................BADAI-SAKURA
....................................................................................
......................................................................................................
................AUTHOR PA.O.V
Lamborghin mewah itu melesat. Melintasi tempat demi tepat dengan kecepatan diatas rata rata. Sang pengemudi yang tak lain adalah tuan besar Wiriya Wijaya , tampak kalut dan tak menyadari apa yang sudah menunggu di persimpangan didepan sana. Dengan ke labilan emosinya, ia semakin memacu kecepatan mobil mewah itu. Hingga tiba tiba ia terlonjak kaget dan sangat terlambat untuk menginjak rem, karena seseorang ternyata tengah menyebrang dan telah tertubruk oleh mobilnya
Dentinan tlakson dan decit ban seakan tak lagi berguna. Kala suara dentuman benda tertubruk oleh mobilnya terdengar di telinga.
Mata coklat keruh pria itu membebelalak tak percaya."astaga astaga astaga aku menabrak seseorang" gumamnya penuh kepanikan. Ia masih ragu antara keluar untuk melihat sang korban atau pilih melarikan diri.
Kaburlah sebelum ada yang melihat!
Bodoh, cepat keluar dan tolong orang itu.Jangan bodoh, kau bisa berurusan dengan polisi.
Lari lah jika kau seorang pecundang! Dan jika kau seorang lelaki maka Keluar dan jadi lah orang yang bertanggung jawab.
"ARRRRGRHHH SIALAN!!!!!! BERHENTI BERDEBAT DI OTAKU , BRENGSEKKK!!!!!"
Setelah perdebatan tak lazim itu. Ternyata hati nuraninya lah yang menang. Hati kecilnya pun seolah memperingatkan bahwa, dia akan menyesal seumur hidup jika ia tak menolong orang itu.
Dengan ragu pria tegap tersebut keluar. Hatinya seakan was was dengan sesuatu yang entah apa itu.Selangkah demi selangkah Wiriya mendekat hingga ahkirnya sosoknya kini telah berdiri di samping sosok wanita yang terkapar bersimbah darah. Dengan segera pria itu berjongkok dan meraih tubuh sintal penuh luka itu. Dan ketika helaian rambut yang menutupi wajah wanita itu tersingkir. Jantung Wirinya seolah berhenti berdetak dan nafasnya terhenti saat itu juga.
"REINAAAAA!!!" pekinya tercekat becampur marah bercampur cemas. Entah perasaan apa lagi yang bisa menggambarkan suasana hati pria itu saat ini.
Ia segera membopong tubuh lunglai itu dan merebahkan dengah hati hati kedalam mobilnya. Kini fikirannya menjadi semakin kacau, tapi dengan alasan yang berbeda."reina , bertahan .... Kumohon bertahan lah. Tanpa ia sadari lelehan air menetes dari pelupuk mata sayunya. Ia sendiripu heran mengapa ia merasa sakit saat melihat wanita itu terkapar tak berdaya denga darah yang terus merembes dimana-mana. Jantungnya bagai ditikam ribuan belati saat melihat paha wanigta itu pun mengalir beberapa liquit darah.
................
....................................................................................................................................
....................................................................................BADAI-SAKURA
....................................................................................
....................................................................................................................................
................WIRIYA P.O.V
Brengsek. Berengsek berengsek. Apa yang sudah kulakukan? Mengapa dia ada di sana hujan hujan. Shit idiot kau Wiriya, jelas dia akan bekerja kan. Kau saja yang meleng dan menabraknya.
Tiiinnnn tin tinnnnnnnn tinnnnnnnnn, sialan mengapa lama sekali sih lampu merahnya .jika lama seperti ini reina bisa..... dia bisa...... fuck mengapa aku malah menangis."CEPAT JALAN KAN MOBIL SIALANMU ITU BRENGSEK!!!!" bodoh , aku tak perduli jika aku bertingkah bodoh. Atau di pandang gila sekalipun.. aku memang gila saat ini.
"Reina kumohon bertahan lah..............."
Aku meremas stir mobilku semakin erat saat kudengar samar samar wanitaku merintih kesakitan.
Wanitaku?! Hell shit! Kau tak pantas mengklaimnya sebagai wanitamu, setelah apa yang kaulakukan, Wiriya Wijaya.
Beberapa menit perjalanan seakan terasa berjuta tahun. Bahkan kepanikanku membuatku tak memperdulikan makian orang dan beberapa kali hamper menabrak orang lagi. Masa bodoh dengan semuanya aku tak perduli apapun sekarang.
Aku parkirkan mobilku asal, setelah sampai dirumah sakit dan segera membopongnya keluar mobil dan tak menguncinya lagi.
Dengan panic aku membawa Reina ke dalam rumah sakit yang kemudin segera di sambut oleh beberapa suster, dan kemudian membawanya keruangan UGD .
Mengapa hatiku seakan diremas remas, bukan kah aku ingin dia hacur? Aku bukan ayah bayi itu, lalu mengapa seolah hatiku ikut hancur bersama janin itu. Mengapa seolah aku takut kehilangan mereka berdua. Ada apa ini sebenarnya. Bukan kah harusnya aku bersorak sorai karena jalang ini dan bayinya akan mati. Itu kan yang aku mau? Lalu mengapa?
Shit berhentilah mengangis. Mengapa Wiriya Wijaya menjadi pria ceneng.
Dertttt.... Derrrrt derrrttttt.
Aku terlonjak kaget saat tas tangan Reina yang tak sengaja kubawa bergetar. Dengan ragu kubukan dan ku amabil ponsel hitam itu.
"paman Rey?!!!""
TBC>>>>>>>>
..........................__________________________________________________......................
Duble update kilat........ heheh sebagai tanda maaf telah menelantarkan pembaca setia ku eheheheh love you alll
KAMU SEDANG MEMBACA
kenangan yang hilang
RomanceSUMMARY..... Patah hati karna cinta pertamanya, membuat Reina Wati terpaksa harus menikah dengan paman angkatnya Reyhan Purnama. Akan kah sang paman bisa menumbuhkan cinta dianta mereka? Atau ia harus merelakan sang keponakan kembali pada cinta pert...