Author : Wahda Paridhi Sharma Akdhaparijatlovers (on Facebook)
...........................
"Lihatlah! Prabu masuk ke arah pintu belakang. Artinya dia ada di.........," Abdul menatap Jalal di belakangnya.
Sontak Jalal menggeram, seraya menatap tajam sekaligus sedih ke arah istrinya yang meringkuk di pelukan Tasneem,
"PRABU!!!"**********
Brak! Brak! Brak!
"Ayo, Mr. Coboy. Bantu aku menurunkan semuanya, please!"
Ajay yang akrab disapa Mr. Coboy itu hanya diam memperhatikan majikan kecilnya itu.
Prabu, disaat seluruh penghuni mansion sibuk mencari dan mencemaskannya, ia justru tengah berkutat dengan puluhan kardus di sebuah gudang berpintu ganda serta kunci otomatis, yaitu menggunakan password dengan kata-kata khusus.
Smart house alias rumah pintar memang nyata adanya di mansion Jalal. Sepintas, rumah besar dan mewah ini tampak biasa. Namun, tak semua orang tahu bahwa ada ruang-ruang tertentu yang memiliki password berupa ucapan, selain Jalal dan Jodha serta beberapa pekerja kepercayaan mereka.
Si sulung Prabu hanya mengetahui segelintir ' mantra ' dari beberapa ruangan yang ia hafal setelah diberikan oleh sang ayah, Jalal.
"Tuan Muda.....!" panggil Ajay, nampak lesu. "Orangtuamu sedang mencemaskanmu diluar. Lalu, mengapa kau masih berniat untuk bersembunyi disini, hmm? Sebaiknya temui mereka dan minta maaflah." nasehat Ajay, bijaksana.
Prabu menghentikan aktivitasnya dari melempar kardus-kardus yang masih mulus itu. Rencananya untuk bersembunyi dari kemarahan orangtuanya akibat jetski yang tadi ia naiki, sepertinya akan gagal. Mr. Coboy nya ini terus memohon agar dirinya menghadapi kesalahannya tanpa takut.
Kendati kesalahan sebenarnya adalah Prabu menghilang tanpa pemberitahuan itulah yang mungkin akan menimbulkan kemarahan Daddy dan Mommynya, namun Prabu tak berpikir sejauh itu. Menurutnya, menaiki jetski itulah kesalahannya. Karena sang Mommy tak akan pernah suka apalagi memberinya izin, mengingat bahaya bisa saja mengintai putranya.
Dengan gaya coolnya, Prabu memasukkan kedua tangannya ke saku celananya seperti biasa, "Baiklah. Aku mau kembali kesana. Tapi, dengan syarat kau harus membelaku saat Daddy akan mengulangi hukumannya lagi. Selain kau, Mommyku juga pasti akan membelaku di depan Daddy!"
"Akan ku usahakan untuk........,"
"Tunggu dulu. Mr. Coboy, aku tahu kau orang yang baik. Kau mau menolongku, bukan? Katakan pada Daddy bahwa aku benar-benar dalam keadaan baik-baik saja. Jangan beritahu dia tentang pasir yang ku rusak itu. Katakan juga bahwa aku tidak sedikitpun terluka walaupun melompat dari jetski. Bilang seperti itu saat nanti Daddy bertanya padamu, baru aku mau ke...............,"
"KAU TAK MAU KELUAR DARI GUDANG INI PUN TAK MASALAH, PRABU!!"
#DUUAAAARRRR .......
Prabu terlonjak kaget. Ayahnya sudah menghadangnya di depan pintu utama gudang yang terbuka entah sejak kapan.
Ruangan bersih dan luas itu memang tak layak disebut gudang. Kondisinya yang nyaman dan terang membuat sosok sekecil apapun dengan mudah terlihat, termasuk Prabu.
Kardus yang semula tersusun dan kini telah berserakan di lantai itu perlahan di langkahi oleh Jalal. Jodha ingin mengikutinya, namun langkah kakinya tertahan,
"Aku yang akan menyelesaikan masalah ini, Sayang. Kau sebaiknya kembali. Temani putri-putri kecil kita. Mereka membutuhkanmu, hmm?" Jalal menyampirkan rambut Jodha yang sedikit kusut akibat mencari Prabu, ke sisi daun telinganya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE And DESIRE (Seasion 2)
FanfictionKehidupan telah bermuara..... Kini, kembali berlanjut meniti dalamnya arti dari kehidupan tersebut. Jalaluddin Mohammad Akbar bersama istri tercintanya telah mengisi surga mereka. Pulau pribadi, terpisah dari hiruk-pikuk negara mereka, India, meneta...