Chapter - 13 & 14 (63 - 64 at at Seasion 1)

1.3K 45 2
                                    

LOVE And DESIRE
(Seasion 2) Part 13 & 14 / 63 - 64

(FIKSI DEWASA)

Author : Wahda Paridhi Sharma Akdhaparijatlovers (On Facebook)

Sorry slow update! (Semoga masih ada penggemarnya & mau memberi apresiasi utk FFku ini ya).
Thanks yg setia memberi kritik & sarannya. Kan wkt itu ada yg bilang kalo ceritaku boros kata, wkwk, ku akui, emang iya. Ga tau knpa ini blm bisa ku ubah, krn terbiasa detail kalo menggambarkan sesuatu dlm cerita. Jd boros kata blm bisa ku atasi sampai skrg. Maaf, hahaha... Yg penting bkn boros duit yee kan wkwkwk.
Oke deh, cekidot ajee.... Happy Reading buat para aunty Prabu.... Let's goooooo!!

................................................

(("Yang sulit dan perlu dipertanyakan bukan bagaimana dia tanpa kita, tetapi bagaimana kita bisa tanpa mereka."))
                       Quote by : Me

"Suamiku tersayang, aku, Aram, Ibu, Aamijaan, Kak Salima, Rithika, kami ingin belanja seharian, plus jalan-jalan. Sooooooo, jaga anak-anak kita dan juga Ara selama kami pergi, hmm? Dan, ya, kau tenang saja, ada Kak Tanseen dan Murad disini. Mungkin mereka bisa membantumu. Okay, Hun. Bye!!! Ayo, Aram."

"Whaatttt??"

"Euhh... Sayang, kau......, yang benar saja? Aku...........,"

"Bye, Papa!" seru Aram seraya melambaikan tangan diiringi kedipan matanya.

Jodha berlalu dari sana dengan senyum kemenangan. Sebelum itu, ia melaju ke kamar Kembar untuk memeriksa mereka yang kini sudah selesai berjemur. Sementara Jalal masih melongo tak percaya akan hukuman yang ia terima. Membayangkan mengurus anak-anaknya seorang diri dengan segala kerumitannya sudah membuat Jalal stress. Kini, Aram telah keluar menuju mini-yacht mereka. Rencana anak itu rupanya tak main-main.

Sesampainya di kamar kedua putrinya, Jodha mendapati Salima serta Ara disana. Ara sibuk mengajak Pearl dan Emerald bicara.

"Kak," Jodha kemudian membisikkan sesuatu pada Salima yang seketika membuat kakaknya itu terbelalak.

"Jodha sayang, kau......? Tapi, bagaimana Jalal bisa melakukannya sendiri? Dia kan laki-laki, mana bisa melakukan pekerjaan wanita, mengurus anak-anak? Apalagi tadi kau bilang Ara juga........?" Salima mengernyit tak mengerti dengan jalan pikiran adiknya itu.

"Kak, tenang saja. Semua tidak seperti yang Kakak pikirkan. Aku sudah merencanakan hal ini dengan matang, dan aku tahu apa saja yang harus ku lakukan. Kakak, Ibu, kalian hanya perlu membantu dan mendengarkan instruksiku saja, hmm? Ayolah, Kak." Jodha membujuk-rayu Salima agar bersedia membantunya.

Seraya menatap Ara dan kedua keponakannya, Salima nampak ragu, "Baiklah, Kakak setuju. Tapi, tanpa Ara, ya. Biar Ara ikut dengan kita saja. Kasihan Jalal. Tidak mungkin, kan dia mengasuh ketiga anak kalian beserta putriku juga,"

"Nahin, Mummy, aku disini saja. Aku, kan ingin bermain dengan Prabu," sahut Ara bersemangat. Jodha tersenyum puas.

"Tapi, Ara.........,"

Jodha mengisyaratkan agar kakaknya membiarkannya menjawab, "Okay, baiklah, Ara sayang, bermainlah sepuasmu dengan Prabu dan Kembar, ya. Mummy, Bibi dan Daadi-Maa pergi, dan pulang bersama banyak mainan baru, hmm? Kau setuju?"

Ara pun mengangguk lebih semangat dari sebelumnya. Gadis kecil itu mencium pipi Jodha dan mengucapkan terimakasih. Salima hanya menghembuskan nafas pasrah melihat tingkah adik keras kepalanya ini.

Setelahnya, Jodha mewanti-wanti beberapa pelayan dan semua pengasuh anak-anaknya dengan mendetail. Sama seperti Salima, mereka juga ragu. Namun, Jodha bersikeras. Alhasil, para pekerja itupun mengiyakan, karena tak mampu berkutik dibawah perintah nyonya besar mereka tersebut.

LOVE And DESIRE (Seasion 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang