Chapter - 15 & 16 (65 - 66 at Seasion 1)

1.1K 43 8
                                    

LOVE And DESIRE
(Seasion 2) Part 15 & 16 / 65 - 66

(FIKSI DEWASA)

Author : Wahda Paridhi Sharma Akdhaparijatlovers (On Facebook)


................................................

BUGH!!

"Awwhh!" Jodha memegang lengannya yang sedikit sakit usai disenggol keras dan ditabrak seseorang.

Orang itu memandang Jodha dengan senyum misteriusnya, "Halo, Mrs. Akbar!"

"KAU?"

Wanita bergaun hitam pekat itu tersenyum, "Hmm, aku, Katrina Abraham. Senang bertemu lagi denganmu, Mrs. Akbar. Entah kebetulan atau bagaimana, tapi aku senang karena Tuhan masih mempertemukan kita berdua..... Oohh, Anda tidak sendiri rupanya?" Katrina menelusuri Salima serta Meenawati dengan tatapan menilai, lantas menatap berbeda pada orang lainnya, terutama Hamida.

'Mirip! Dia pasti keluarga Jalaluddin Akbar!' batin Katrina, senang, seperti menemukan harta karun.

Jodha tersenyum kecut menanggapi basa-basi dari Katrina. Ia melirik sekilas wajah-wajah keluarganya yang bertanya,
"Mrs. Abraham, aku juga senang dan............, tidak menyangka kita akan bertemu disini," Jodha mulai jengah serta tak mampu menyembunyikan ekspresi ketidaksukaannya pada kehadiran Katrina, meskipun tanpa ia sadari. Katrina menyeringai sinis.

"Kau bisa memanggilku Katrin saja, itu jauh lebih menyenangkan untuk di dengar. Bukankah kita seperti teman? Tunanganku dan Ja...........,"

Jodha cepat melanjutkan ucapan Katrina, "............, tunangannya dan Suamiku menjalin kerjasama untuk sebuah bisnis, Aamijaan, Ibu, Kak. Dan dia adalah Mrs. Katrina Abraham. Mrs. Kat.....eeh Katrin, kenalkan mereka keluargaku," kata Jodha memperkenalkan tanpa menyebut anggota keluarganya satu-persatu dengan lebih detail.

Katrina menatap tak suka pada Jodha. Sesaat kemudian ia mengubah mimik wajahnya, usai berupaya menahan diri untuk tak melakukan hal aneh apapun yang bisa mempermalukannya.

"Umm, halo, Mam!" sapa Katrina dengan lembut pada Hamida, tanpa menyapa yang lainnya. Hamida mengangguk dan tersenyum keibuan khasnya. Sementara Aram melempar tatapan tajam pada Katrina.

"Moti, lihatlah wajahnya yang seperti penyihir itu!" bisik Aram pada Moti di sampingnya. Moti terkikik geli.

"Wajah seperti penyihir itulah yang harus di waspadai, Nona," kicau Moti dengan suara halusnya.

"Katrin, maaf, sepertinya kami harus pergi. Banyak barang yang ingin kami beli sekarang. Maafkan aku!" Jodha tersenyum kaku.

"Oh..., mengapa buru-buru, Mrs. Jod.........,"

"Jodha saja," sela Jodha.

"Ah, ya, mengapa terburu-buru, Jodha? Kita....., baru saja bertemu lagi, kan setelah di pulaumu itu? Dan, ku rasa alangkah menyenangkan kalau aku, kau dan keluargamu ini bisa berbelanja bersama-sama. Kebetulan aku juga membutuhkan banyak barang yang bisa ku dapatkan disini. Bagaimana? Ehmm, Anda juga setuju, kan, Mam?" tawar Katrina seraya menggunakan Hamida sebagai alat utamanya. Terlihat jelas ia begitu mendamba untuk bergabung bersama keluarga Jalal.

"Terserah Jodha saja," kata Hamida dengan tenang. Katrina menampakkan wajah cemberut seketika.

Jodha terdiam. Ingin rasanya ia langsung menolak, namun Jodha ragu, "Eehh, aku...........,"

"Maaf, Mrs. Abraham, kami tidak bisa!"

DEG!

Tatapan tajam Katrina detik itu juga tertuju ke arah Aram Bano, "SIAPA KAU BERANINYA IKUT BICARA?" Katrina berucap marah diiringi pelototan matanya. Jodha sekeluarga terkejut.

LOVE And DESIRE (Seasion 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang