LOVE And DESIRE
Part 11 & 12 / 61 - 62(FIKSI DEWASA)
Author : Wahda Paridhi Sharma Akdhaparijatlovers (On Facebook)
Special part on Author birthday yaaa... Semoga suka, semoga puas and enjoy reading......!!
"Mommy is not happy with this surprise, and now she's angry. You know from the beginning I did not like your idea, but you're forcing. I will not forgive you if something bad happened to him! (Mommy tidak bahagia dengan kejutan ini, dan sekarang dia marah. Kau tahu sejak awal aku tidak suka idemu, tapi kau memaksa. Aku tidak akan memaafkanmu jika terjadi sesuatu yang buruk padanya!)"
Usai berkata demikian, Prabu melenggang pergi untuk menyusul Jodha. Kemudian tanpa diduga oleh Jalal, Meenawati dan Hamida ikut berlalu demi menemui putri tersayang mereka, tak mempedulikan Jalal yang semakin didera rasa bersalah serta kebingungan.Melihat keadaan ini, justru dirinya lah yang seolah diberikan kejutan balik oleh keluarganya.
Jalal terbengong menyaksikan kemarahan istri dan putranya, bahkan ibu serta ibu mertuanya itu, "Ini........., ini kejutan untuknya, dan aku tahu dia marah karena kami keterlaluan mengerjainya. Tapi, semua orang meninggalkanku karena ini? Apa aku sesalah itu?" gumam Jalal terheran-heran, yang di dengar cukup jelas oleh Aram di belakangnya.
"Bukan kami, tapi kau, Papa. Dan jelas saja kau sangat salah. Hei!" Aram memegang kedua pundak ayahnya, dan menatapnya tajam seakan benar-benar berang akan kesalahannya kali ini,
"........... Daadi-jaan sudah bercerita padaku bahwa dulu Papa pernah melakukan hal seperti ini juga, dan itu membuat Ibu Jodhaku sebal padamu, memarahimu, menangis berhari-hari, bahkan sakit. Dan sekarang Papa mengulanginya. Apa kau pikir caramu memberinya kejutan seperti itu adalah sesuatu yang sederhana? NO, PAPA!! Itu menyakitinya, dan menyakiti kami semua," kata Aram berapi-api, lantas meninggalkan Jalal seraya mengulum senyum."Aram......!!" Jalal tersenyum jahil, seraya berjalan mendekati putrinya yang sudah berusia remaja itu. Aram memutar tubuhnya ke arah Jalal,
"Bicaramu sudah seperti wanita dewasa, hmm? Bahkan Ibu Jodhamu sepertinya mulai kau kalahkan, benar begitu? Dia terbiasa cerewet dan banyak bicara dalam hal apa saja. Sekarang, justru kau.........," Jalal terkekeh sambil mengamati pertumbuhan putri kesayangannya yang semakin banyak berubah.
"Papa bermaksud mengalihkan topik? Hmmm....... Ini akan menambah daftar kesalahanmu dan kemarahan Ibu padamu. Tadi Papa mengatainya cerewet? Banyak bicara? Aha! Aku bahkan tidak bisa membayangkan hukuman seperti apa yang akan dia berikan padamu kalau perkataanmu itu sampai kepadanya.
Jalal meringis seraya mengusap dagunya, lantas mengecup pipi Aram dan melenggang pergi, " Istriku sayaanggg..... Tungguu!!" teriaknya, diiringi tawa Aram Bano.
................
Di taman depan mansion yang indah, tiga wanita tampak saling melepas kerinduan setelah semakin jarang bertemu.
Kepindahan putri serta menantu kesayangan Meenawati dan Hamida itu ke Indonesia bersama Jalal lima tahun lalu memang membuat mereka merasa kehilangan. Jarak yang jauh, usia kian menua, terkadang menjadi penghalang bagi mereka untuk lebih sering mengunjungi putra-putrinya.
"Selamat ulang tahun, Nak. Ibu berdoa agar Tuhan selalu menjagamu dan keluargamu dari keburukan apapun, dan aku bersyukur karena di usiaku yang setua ini, masih diberi kesempatan untuk melihatmu," ujar Meenawati dengan linangan air mata haru.
"Ibuuu.......," Jodha merajuk di pelukan ibunya, seperti dulu, sebelum babak baru dalam hidupnya, yaitu pernikahannya dengan Jalal dimulai. Meenawati hanya tertawa di dalam isak tangisnya sebagai seorang ibu yang begitu membawa pengaruh besar dalam setiap fase kehidupan anaknya, kendati termakan usia dan perubahan status putrinya yang telah di peristri oleh seorang pria, toh, cinta, ikatan darah dan batin keduanya tak akan sedikitpun berubah. Tak peduli seberapa jauh dan seberapa tua usia anaknya sekarang, cinta seorang ibu akan tetap mengiringi tiap detiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE And DESIRE (Seasion 2)
FanfictionKehidupan telah bermuara..... Kini, kembali berlanjut meniti dalamnya arti dari kehidupan tersebut. Jalaluddin Mohammad Akbar bersama istri tercintanya telah mengisi surga mereka. Pulau pribadi, terpisah dari hiruk-pikuk negara mereka, India, meneta...