LOVE And DESIRE
Part 9 & 10 / 59 - 60(FIKSI DEWASA)
Author : Wahda Paridhi Sharma Akdhaparijatlovers (On Facebook)
Hi, Readers setia LaD 2 (itupun jk masih ada hehe), maaf krn lama post lanjutannya. Mungkin akan dibilang ngeles, byk alasan bla2, tp kenyataannya emg ada bbrpa masalah kemarin, & kalo dijelasin satu-persatu kyknya cmn bikin kalian males baca, yee kan? So, intinya Author mau minta maaf saja utk itu.
Mungkin krn jarang post, kalian jd lupa sama ceritanya. Cmn bisa menyarankan utk baca lg part kemarin (kalau mau, wkwk), sebelum part ini yee. Maaf sekali lg.Dlm wkt selama ini, tp jujur Author masih merasa didesak sama bbrpa Readers yg Alhamdulillah nungguin LaD dgn tdk sabar wkwkwk, jd kalo hasilnya semakin jauh dri kata bagus, mohon maafkan lg, lg & tiada henti.....
Aku ttp berusaha memberikan yg terbaik, tp hanya sampai sini kemampuanku dlm menyajikan FF ini, okok? Hehe.. Ya sudahh, cekidott deh! Happy Reading yaa...."DAN JELASNYA ADALAH CARLOTTA TETAP BEKERJA DISINI DAN MENJADI NANNYNYA PRABU!! ITU KEPUTUSANKU!!" potong Jalal, cepat, lalu menaiki tangga menuju lantai dua villa.
Jodha menghela nafas berat berkali-kali. Jika boleh berkata jujur di depan semua orang, maka ia akan mengakui bahwa perasaan di dadanya saat ini sesak. Teramat sesak. Tapi, Jodha berusaha keras melawan kelemahannya yang bisa saja mengucurkan air matanya seperti saat-saat lalu dalam hidupnya, tatkala Jalal bersikap dingin terhadap dirinya. Kendati selalu ada alasan dibalik semua itu, namun Jodha tetaplah wanita yang mudah rapuh ketika ada hal, meskipun sebatas kata dan ucapan yang menyakitinya.
Jodha seratus persen tahu akan sifat suaminya. Terutama Jalal yang penuh dengan kejutan setiap kali menunjukkan cinta kepadanya. Kini, Jodha sedikit menebak bahwa ada kejutan serupa, seperti lima tahun lalu untuknya. Tetapi sekarang, terlepas dari ada kejutan untuk dirinya atau tidak, Jodha memilih tak ambil pusing. Toh, andai sikap dingin Jalal padanya murni karena kesalahannya terhadap Carlotta, maka Jodha akan berusaha memperbaiki itu. Dengan merebut hati Jalal, misalnya. Bukankah ia istri yang pandai untuk membuat Jalal semakin mencintainya?
Atau meminta maaf pada pengasuh putranya itu, mungkin?**********
"Pelayan! Bisa membantuku? Tolong panggilkan Prabu untuk makan malam! Aku akan memanggil suamiku sekarang," Jodha melepaskan piring besar berisi aneka sayur yang ia masak begitu spesial, ditambah potongan sayur segar untuk diletakkan di piring Jalal dan Prabu. Khusus untuk sang putra yang sangat cerdas, namun termasuk musuh sayur itu, Jodha sengaja menghias piring untuknya dengan potong demi potong sayur agar membentuk wajah salah satu tokoh kartun favorit Prabu, berharap dengan cara itu Prabu lebih bernafsu memakan sayur yang memang bermanfaat bagi kesehatannya.
Tak ada sahutan, kendati sang pelayan yang Jodha beri perintah berdiri tepat di sampingnya. Jodha pun menoleh pada wanita tak berbeda usia jauh darinya itu, "Ada apa? Oh, sini gelas-gelasnya, biar aku yang menaruhnya di atas meja. Kau ke lantai atas saja dan panggil putraku," katanya sembari mengambil alih nampan berisi cukup banyak gelas, karena berpikir pelayan tersebut merasa bingung antara meneruskan pekerjaan itu atau meninggalkannya demi tugas dari sang nyonya.
"Umm, tidak perlu, Nyonya. Aku saja. Maaf, sebaiknya Anda saja yang memanggil Tuan Muda, dan aku tetap pada pekerjaan ini," sang pelayan menunduk, tak berani menatap majikannya itu karena inilah kali pertama baginya menolak dan membantah perintah. Jodha terkejut sesaat.
"Oh, ya.... Baiklah." Jodha melangkah pelan sambil memperhatikan gerak-gerik sang pelayan yang berbeda dari biasanya,
"Semua orang benar-benar aneh hari ini, atau........, hanya perasaanku saja? Huhh!" Jodha berlalu untuk menuju kamar Prabu di lantai dua villa, berusaha melupakan keheranannya pada sikap semua orang yang menurutnya aneh. Ia berpikir positif, mungkin mereka perlu beradaptasi dengan suasana dan lingkungan baru selepas pindah sementara dari pulau ke ibukota Bali tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE And DESIRE (Seasion 2)
FanfictionKehidupan telah bermuara..... Kini, kembali berlanjut meniti dalamnya arti dari kehidupan tersebut. Jalaluddin Mohammad Akbar bersama istri tercintanya telah mengisi surga mereka. Pulau pribadi, terpisah dari hiruk-pikuk negara mereka, India, meneta...