Chapter - 3 - 4 (53 & 54 at Seasion 1)

2.5K 66 4
                                    

Author : Wahda Paridhi Sharma Akdhaparijatlovers

WARNING : 21++

(Yang masih DBU DI HARAPKAN GET OUT begitu baca WARNING di atas) wkwkwkwkwk. Krn bila terjadi sesuatu, bukan tanggung jawab Author!!! (Apalagi nih bln suci)

Alamakk!! *tepok pantat*
Si Author sableng! Masa post part begini skrg. Huwaaaaa.... Tapi, demi kalian kok. Suweerrr! Soalnya pd pengen JoJa ttp so sweetiiee bin hottiiee katanya xixixixi.... *ngeles apa ngeles nih?*

Cekidoott!!!

...............................................

"Pearl!" wanita berusia seperempat abad dan berseragam khas babysitter itu mengayunkan sebuah buku bergambar di depan wajah Queenara Pearly, bayi berusia setengah tahun yang merupakan putri majikannya, Jalal dan Jodha.

"Haaa.... Aakkhhhehmm....bubububuuu!"

"Ya. Ini namanya buku! Buku cerita yang biasa dibacakan Mommy untukmu sebelum kau tidur, hmm?"

Pearl terdiam. Mimik wajahnya tampak menggemaskan dengan mata bulat besar persis seperti sang ibu. Ia terlihat antusias saat mendengar dari sang pengasuh bahwa buku itulah yang setia mengantar tidurnya lewat suara lembut Jodha, Mommynya.

Di kamarnya yang luas dan bernuansa serba merah muda, Pearl berceloteh ria khas bayi, terdengar tanpa bosan meski air liurnya sudah menyebar di sekitar mulut hingga dadanya. Putri Jalal dan Jodha yang lahir beberapa menit setelah Queensha Emeralda, sang kakak kembarnya itu seolah konsentrasi untuk belajar merangkai kata.

Sementara Emerald, saat ini masih terlelap di kamar lain. Jodha memang sengaja menyediakan dua kamar dengan dua box bayi untuk putri-putri kecilnya. Satu kamar untuk Kembar bermain ketika terjaga, dan yang lainnya untuk keduanya tidur.

Alasannya, karena Kembar tak selalu terjaga atau tidur disaat bersamaan. Untuk membebaskan salah satu dari mereka bermain dan istirahat tanpa terganggu, sang ibu mengambil langkah tengah dan adil.

Pearl bisa bermain dan berteriak sesukanya di salah satu kamar, tanpa mengganggu Emerald saat tidur, karena posisinya di kamar lain. Begitupun sebaliknya.

"Haaiiiii, Princess Mommy yang cantik! Lagi apa, Sayang, hmm?" Jodha mengambil tubuh Pearl dari boxnya setelah menghentikan perputaran mainan milik putrinya itu.

Pearl tertawa seraya menggerakkan kaki dan tangannya, senang menyambut sang ibu yang mendatanginya.

"Duh, tangannya sudah maju duluan sebelum Mommy gendong, hmm? Kau merindukan Mommy?"

"Momomoo.....!" kata Pearl seolah menjawab 'YA'. Jodha tertawa gemas.

Anne, sang pengasuh asal Amerika berambut ' blonde ' itu tersenyum melihat mereka sambil merapikan box Pearl yang acak-acakan.

"Katakan Mommy, Sayang. Ayo, Mommy ingin dengar,"

Pearl lagi-lagi diam, mencerna perkataan sang ibu. Di usianya kini, Pearl dan Emerald memang semakin mudah menangkap pelajaran baru melalui mata dan telinga mereka yang kian cerdas.

Bahkan mereka sudah mampu mengenali beberapa warna ketika Jodha atau Jalal meminta mereka untuk menunjukkan warna yang ayah serta ibunya inginkan di papan kotak dengan jutaan warna yang terpajang di salah satu dinding kamar mereka sebagai wallpaper.

"Haahh.....??" gumamnya berekspresi lucu. Jodha pun tertawa,

"Mommy...... Daddy....!"

"Dadadadhaaa.....,"

"Hahahaha.... Panggil Mommy juga, Princess!" pinta Jodha.

"Aaaakkss... Momo...mii.....!"

Jodha semakin tertawa keras karena gemas. Di ciuminya wajah imut Pearl hingga bayinya itu membalasnya dengan membalurkan air liurnya ke pipi Jodha, membuat kulitnya cukup basah.

LOVE And DESIRE (Seasion 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang